Ikhwan Rihhadatul Aisy, Santri MTsTQ Qoryatul Qur’an Kelas IX A Selesaikan Hafalan 30 Juz

Ikhwan Rihhadatul Aisy memerlukan waktu selama 2 tahun 7 bulan untuk menyelesaikan hafalan Al-Qur’an secara lengkap 30 juz. “Bersyukur bisa selesai dalam menghafal,” ungkapnya lega.

Ikhwan adalah santri kelas IX A MTsTQ Qoryatul Qur’an, yang menyetorkan juz 23 sebagai ziyadah terakhirnya, disimak oleh Ustaz Rosyid pada hari Kamis, 8 Februari 2024 di komplek Kauman Jatingarang.

Selesainya hafalan Al-Qur’an 30 juz adalah sebuah pencapaian luar biasa, tak semua remaja seusianya mampu melakukannya. Tentu bagi Ikhwan ini adalah prestasi yang layak diapresiasi.

Anak yang khatam menghafal Al-Qur’an adalah kebanggaan bagi kedua orang tua. Begitu pun dengan Bapak Rudiyanto dan Ibu Winarti, orang tua Ikhwan. Warga Donorejo Pacitan ini pastilah berbahagia atas pencapaian sang anak tercinta.

Ikhwan Rihhadatul Aisy

Ikhwan terlahir sebagai anak ke-1 dari 2 bersaudara. Lahir di Pacitan, pada tanggal 28 Desember 2007. Remaja yang gemar olahraga ini punya cita-cita kelak kalau dewasa ingin menjadi seorang pengusaha sukses.

Seorang yang baik agamanya kemudian baik pula dunianya maka akan saling melengkapi dalam menjalani dakwah. Semoga nantinya apa yang Ikhwan cita-citakan bisa jadi nyata sehingga kesuksesan usaha duniawinya mampu menopang dakwah Islam untuk akhiratnya.

Ikhwan berpesan kepada teman-teman yang masih proses hafalan agar selalu semangat dalam menghafal. “Jangan pernah menyerah meski kamu lelah,” begitu katanya.

Remaja ini lalu mengutip sebuah kata mutiara arab yang berbunyi Man Saara Alad Darbi Washala (مَنْ سَارَ عَلىَ الدَّرْبِ وَصَلَ) yang artinya “Siapa yang menapaki jalannya akan sampai pada tujuan”.

Kata tersebut menitikberatkan pada konsistensi dan sikap istikamah, bersungguh-sungguh untuk tidak menyerah. Siapa saja yang serius menekuni apa yang memang harus dijalani maka akan mencapai tujuan kesuksesan.

Ikhwan sudah membuktikannya. Kegigihan dalam menghafalkan Al-Qur’an bukan tanpa kendala. Namun, kesungguhan hati menapaki jalan sulit itu akhirnya menemukan kemudahan-kemudahan atas kehendak Allah ﷻ.

Akhirnya, selamat ya, Ikhwan, atas pencapaiannya. Semoga Allah ﷻ mudahkan dalam menjaga hafalan itu. Tentu jauh lebih penting, semoga diberi untuk mengamalkan apa yang telah dihafal. Aamiin.

Kontributor: Ustaz Mas’ula Azzahid