10 Peraturan Tak Tertulis, Tapi Inilah Adab

Tim QQ Media merilis reels atau shorts atau video pendek dengan orientasi vertikal berdurasi 50 detik, yang diunggah di akun media sosial resmi PPTQ Qoryatul Qur’an. Video tersebut diberi judul 10 Peraturan Tak Tertulis, Tapi Inilah Adab.

10 Peraturan Tak Tertulis, Tapi Inilah Adab
10 Peraturan Tak Tertulis, Tapi Inilah Adab

Pembuatan video melibatkan beberapa santri MTsTQ Qoryatul Qur’an komplek Kauman, lokasi syutingnya juga di sana. Pengambil gambar dan editornya adalah Ustaz Shofa Wibi Mahardika, S.Pd yang tak diragukan lagi kemampuannya membuat konten digital.

10 Peraturan Tak Tertulis, Tapi Inilah Adab

Di dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terlebih di pesantren, tentu harus ada peraturan, dan peraturan dibuat untuk demi menjaga keamanan dan kenyamanan hidup bersama. Baik peraturan itu tertulis dalam tata tertib maupun yang tak tertulis.

Adapun peraturan tidak tertulis, meskipun tidak secara resmi diundangkan, tapi juga sebaiknya kita pahami dan lakukan, supaya tetap menjaga kesopanan kita di lingkup kehidupan setiap harinya.

Setidaknya inilah 10 peraturan tidak tertulis dalam hubungan sosial kita yang ternyata masih belum banyak yang dilakukan, padahal harus diterapkan. Meski peraturan tidak tertulis, tapi lebih baik kita tulis dan lakukan.

1. Jangan membuat lelucon tentang kekurangan seseorang

Teman kita mungkin memiliki kekurangan atau kondisi fisik yang istimewa. Kekurangan adalah hal yang sensitif untuk dibahas, apalagi jika belum saling mengenal secara dalam. Jangan pernah menjadikan kelemahan diri orang lain sebagai bahan untuk bercandaan karena pasti akan menyakiti hatinya.

2. Biasakan mengucap maaf, tolong, dan terima kasih, tak pandang usia dan profesi

Bagi yang belum, mari kita membiasakan mengucapkan kata tolong, maaf, dan terima kasih dalam berinteraksi dengan semua orang dan teman-teman, baik di pesantren maupun di luar pesantren.

Tolong, maaf, dan terima kasih, merupakan tiga kata ajaib yang maknanya sama-sama sebagai cara untuk menghargai. Dan ketiga kata tersebut adalah kata-kata yang sangat melegakan di hati kita.

3. Jika ada yang sedang dimarahi atau ditegur, maka jangan melihatnya

Kadang ada teman kita melakukan kesalahan, oleh orang yang lebih tua atau bahkan para asatiz menegurnya agar tidak lagi melalukan kesalahan itu. Adab yang harus kita lakukan, adalah jangan melihat kejadian itu, apalagi menjadikannya tontonan.

Biarlah teman kita itu mencermati sendiri nasihat yang didapatkan. Keberadaan kita di dekatnya saat ia dimarahi atau ditegur akan berefek kurang baik. Bisa jadi ia akan segan dengan kita, malu, dan merasa rendah diri. Jangan melihatnya, anggaplah kita tak pernah tahu ada kejadian peneguran itu.

4. Jika seseorang tidak mendengarkanmu, maka berhentilah bicara

Ketika berbincang dengan orang lain dan kamu melihatnya enggan untuk mendengarkan, maka berhentilah berbicara. Informasi yang kamu sampaikan tidak akan membekas dalam ingatan dari lawan bicaramu itu.

5. Jangan marah kepada orang yang sedang makan

Tak hanya memarahi, tindakan apapun yang mengganggu kenyamanan orang lain saat makan, lebih baik dihindari. Ini semua demi kenyamanan bersama sekaligus sebagai perilaku menghargai makanan itu sendiri. Biarkan ia selesaikan makan terlebih dulu jika kita ada perlu.

6. Kalau orang tuamu bilang “jangan pergi”, sebaiknya jangan pergi

Setiap orang tua memiliki perhitungannya sendiri dalam melarang anaknya untuk pergi. Itu adalah bagian dari kasih sayang, orang tua mengerti tentang apa yang baik buat anaknya. Maka saat dilarang pergi, janganlah kita melanggarnya.

7. Jika bertamu dan disuguhi makanan, maka cicipilah walaupun sedikit

Mencicipi apa yang disuguhkan adalah penghormatan pada tuan rumah. Ketika kita melakukan sebaliknya, dengan mengabaikannya meski sedikit, maka kita akan menyinggung perasaannya. Jangan biasakan menyakiti tuan rumah saat bertamu, ya.

8. Berhenti memperbaiki sajadah menggunakan kaki, sebaiknya gunakan tangan

Memang kita bisa dengan mudah membenarkan sajadah yang akan dipakai salat menggunakan ujung jari kaki. Tapi ini bukan hal yang sopan untuk dilihat. Apalagi santri pondok, jangan membuat malu pesantren dengan adab yang tidak sepatutnya ini.

9. Jika kamu meminjam barang lebih dari tiga kali, maka sudah waktunya untuk kamu membeli barang sendiri

Boleh saja kita saling pinjam barang asal tak lupa mengembalikan. Namun, ketika sudah lebih dari 3 kali kita meminjam barang yang sama, maka sebaiknya kita beli sendiri. Berarti barang itu termasuk kebutuhan kita. Jangan bebankan kebutuhan kita kepada orang lain.

10. Selalu pesan yang murah apabila ditraktir temanmu

Ketika ditraktir, tak layak jika kita pesan makanan atau sesuatu yang mahal, apalagi lebih mahal dari yang dipesan oleh teman kita itu. Kita akan memiliki kepribadian yang baik jika menerapkan ini dan akan menimbulkan rasa dihargai yang tinggi antara pentraktir dan yang ditraktir.

Nah, mari kita tengok diri sendiri, apakah 10 peraturan tak tertulis itu sudah menjadi adab bagi kita? Kalau belum, maka mari kita biasakan. Dengan menerapkan adab yang baik maka kita akan dihargai orang lain. Video pendek dari Tim QQ Media ini bisa dilihat di bawah ini.



9 komentar untuk "10 Peraturan Tak Tertulis, Tapi Inilah Adab"

  1. Setuju banget sama sepuluh peraturan tak tertulis yang ada di sini. Tapi aku bingung di poin nomor 7, bagaimana misalnya kita sedang berpuasa sunnah? Apakah tetap harus memakannya atau bilang kalau kita sedang berpuasa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya rasa kalau bisa mengomunikasikan dengan tuan rumah maka tidak mengapa, asalnya kan agar tidak menyinggung. Syukur2 dibungkusin buat buka nanti. Ini pendapat pribadi sih kak.

      Hapus
  2. Kreatif sekali idenya dengan membuat short video seperti ini. InsyaAllah akan sangat bermanfaat juga bagi yang nontonnya. Apalagi ada versi artikelnya seperti ini, tambah lengkap informasinya

    BalasHapus
  3. Ya Allaah menohoook bangett yg nomor 5, jangan marah kalo orang lagi makann :(( anakku kadang kalo pilih pilih makanan aku marah2,akhirnya dia makan dgn terpaksaa :( hiks

    BalasHapus
  4. Semua peraturan di sini enggak tertulis karena udah seharusnya menjadi pengetahuan umum terkait etika untuk orang-orang. Realitasnya, kita masih sering menjumpai etika-etika yang terkesan sepele, tapi justru bisa jadi adab yang kurang baik untuk orang lain. Menurut aku kalo udah urusan etika atau adab, udah jadi pembelajaran seumur hidup. Karena ulama pun sampai meninggal, masih tetap belajar adab.

    BalasHapus
  5. Tidak boleh marah pada orang yang sssang makan. Dipikir pikir betul juga yaa..nanti orangnya hilang selera makannya kalau lagi makan dimarahi.

    BalasHapus
  6. Baca aturan tak tertulis ini mengingatkan aku pada sebuah nasihat ortu, poin 9 dan 10 ini yang selalu diulang-ulang sama mereka. Selalu ku ingat sampai sekarang. Ini bener bangett.

    BalasHapus
  7. Terima kasih remindernya ya, beberapa luput tidak dilakukan seperti masih membetulkan sajadah menggunakan kaki bukan dengan tangan. Hal sederhana tetapi bermakna jik dibiasakan terus menerus

    BalasHapus
  8. Adab seringkali dianggap biasa, padahal kalau dilakukan dengan baik, hasilnya juga jauh lebih memuaskan diri plus akan dihargai orang lain. Jadi remainder nih 10 adabnya.

    BalasHapus