Senin, 10 November 2025, bertepatan dengan Hari Pahlawan, Institut Al-Aqsa untuk Riset Perdamaian (ISA) menggelar acara pembukaan ISA Peace Exhibition (IPE) 2025 bertempat di Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta, sekira pukul 09.30 WIB.
ISA Peace Exhibition (IPE) 2025 adalah sebuah pameran yang menegaskan bahwa kepahlawanan bukan sekadar sejarah, melainkan perjuangan yang terus berlangsung. Digelar selama tiga hari, 10–12 November 2025, setiap hari pukul 09.00–21.00 WIB.
![]() |
| Ustaz Setyadi Prihatno berfoto di area pintu masuk pameran |
Pameran ini bertujuan menampilkan potret perjuangan dan keteguhan rakyat Gaza sebagai teladan bagi umat, sekaligus menghubungkan kepedulian rakyat Indonesia dengan perjuangan rakyat Gaza melalui doa, aksi nyata, dan solidaritas kemanusiaan yang berkelanjutan.
Acara ini dihadiri berbagai pesantren, komunitas kemanusiaan, dan pendukung perjuangan Palestina yang berpartisipasi dalam kepanitiaan maupun pameran. Pada acara pembukaan, dari PPTQ Qoryatul Qur’an, hadir Direktur Umum Ustaz Setyadi Prihatno, S.Sos., M.P.I., jajaran direktorat, para asatizah serta rombongan santri putra.
![]() |
| Babeh Dzikru berharap pameran ini menjadi menjadi penyambung ruh perjuangan |
Dalam sambutan Babeh Dzikrullah mewakili panitia menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan membawa pesan damai kepada masyarakat luas. Pejuang kemanusiaan ini mengajak para asatiz untuk turut mendoakan kelancaran pameran.
Babeh Dzikru menegaskan bahwa ISA Peace Exhibition adalah bentuk nyata aksi kemanusiaan yang diharapkan menjadi penyambung ruh perjuangan pembebasan Baitul Maqdis dari negeri Indonesia tercinta.
Sementara itu, Syekh Muzhaffar Annawati, guru Al-Qur’an asal Gaza, Palestina, dengan bantuan penerjemah oleh Ustaz Luthfi Zubaidi, Lc., M.H.I., menegaskan bahwa kecintaan antara Indonesia dan Gaza bukanlah basa-basi.
![]() |
| Syekh Muzhaffar apresiasi penyelenggaraan pameran |
“Allah telah memilih kita untuk memiliki kepedulian kepada saudara-saudara yang berjuang di garis depan. Kepedulian ini adalah bentuk nyata ajaran agama kita bahwa sesama muslim bagaikan bangunan yang saling menguatkan,” ujar Syekh.
Syekh Muzhaffar juga menyampaikan terima kasih atas waktu dan energi yang dicurahkan dalam kegiatan ini, seraya berdoa agar Allah memberikan keberkahan bagi semua pihak yang terlibat.
![]() |
| Monologue performance dan live painting bersama Indra YP |
Pembukaan pameran dimeriahkan dengan monolog dan live painting oleh senimanologi Indra YP, yang menggambarkan kejamnya penjajahan di Gaza, keteguhan rakyat Palestina dalam mempertahankan iman dan Al-Qur’an, serta dukungan rakyat Indonesia.
Puncak acara pembukaan ditandai dengan pemotongan pita oleh Ustaz Abu Bakar Baasyir dan Syekh Muzhaffar Annawati, dipandu langsung oleh Babeh Dzikrullah sebagai simbol resmi dibukanya pameran.
![]() |
| Beberapa tampilan pameran |
Setelah peresmian, para tamu undangan dan asatizah memasuki ruang pameran. Di dalamnya terdapat foto dan poster dokumenter tentang kondisi Gaza, potret korban, serta simbol-simbol seperti Masjidil Aqsha dan bendera Palestina, yang menggambarkan keteguhan rakyat Gaza.
Dengan penataan yang informatif, ISA Peace Exhibition 2025 sebagai ajang pameran seni dan dokumentasi, menjadi ruang refleksi dan aksi bagi masyarakat Indonesia untuk terus menyalakan semangat kepedulian terhadap perjuangan rakyat Palestina.





Posting Komentar untuk "Pembukaan ISA Peace Exhibition 2025: Menyambung Ruh Perjuangan Gaza dari Indonesia"