Resensi Buku “Kita Pernah Salah” Karya Fuad Bakh dan Aria Shinta: Nasihat untuk Remaja tentang Pacaran dan Nikah

Oleh: Khonsa Tazkiyya Sabila
Santri kelas XII Imtaq MATQ Qoryatul Qur’an Komplek Jetis, asal Sukoharjo

Awalnya, saya mengikuti kajian remaja di dekat rumah, yang dimoderatori abi saya. Narasumbernya adalah penulis buku yang saya resensi pada kesempatan ini. Setelah saya menyimak kajian, saya semakin tertarik untuk membaca buku karya dari narasumber.

Kebetulan selesai acara, Abi mendapatkan buku berjudul “Kita Pernah Salah” ini beserta tanda tangan dari penulisnya, kemudian memberikannya pada saya, agar dapat memahami proses hijrah dan mengambil hikmah dari kisah inspiratif penulis.

  • Judul buku: Kita Pernah Salah
  • Penulis: Fuad Bakh dan Aria Shinta
  • Penerbit: Wahyu Qolbu
  • Cetakan: I
  • Tahun terbit: 2018
  • ISBN : 978-602 6358-721
  • Tebal buku: 248 halaman

Buku ini ditulis oleh sepasang suami istri yang menjadi penulis: Fuad Bakh dan Aria Shinta. Fuad Bath bernama asli Fuad Bakhtiar yang terlahir di Tegal, 5 Februari 1991, pendidikan S1 Penyiaran/Manajemen Teknik Studio. Aria Shinta memiliki mama lengkap Devi Aria Shinta yang lahir di Jakarta, 17 Oktober 1992, S1 Pertanian/Agroteknologi di UPN Veteran. Sekarang keduanya menjadi motivator dan pengisi workshop.

Khonsa Tazkiyya Sabila
Khonsa Tazkiyya Sabila membaca buku Kita Pernah Salah

Buku Ini bercerita tentang sepasang kekasih, yang berhijrah untuk menjadi lebih baik bersama-sama. Di dalamnya juga dimasukkan ilmu tentang rukun nikah dan syarat-syarat menikah dalam agama Islam. Penulis juga memotivasi kita agar tidak berpacaran. Mengajarkan kita agar optimis dalam dalam suatu apapun.

Bacaan bagus dan disarankan khususnya untuk remaja, agar paham bahwa pacaran itu salah. Kisah inspiratif Aria dan Fuad yang saling mencintai tapi tidak ingin pacaran. Yang kemudian berhijrah dan saling memantaskan. Mereka juga selalu istikamah dalam melakukan ibadah. Mengisi masa muda dengan bermanfaat.

Beberapa kutipan yang saya dapat dari buku ini: “Masa remaja adalah puncak produktivitas makhluk bernama manusia. Inilah poin penting yang harus kita pahami bersama. Mengapa? Karena godaan juga akan semakin besar.” (hal. 52)

Tetap menjadi diri sendiri adalah kunci di mana seseorang punya prinsip. Tapi ingat, manusia tidak bisa dilepas dari nasihat dan agama. Manusia akan terarah. Jadi ketika nasihat itu disampaikan oleh siapapun, terima dan jadi muhasabah diri.” (hal. 159)

Dan yang cukup menohok menurut saya adalah kutipan ini: “Balas dendam terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik.” (hal. 155)

Buku “Kita Pernah Salah”
Cover buku “Kita Pernah Salah” arya Fuad Bath dan Aria Shinta

Secara keseluruhan, buku ini sangat memotivasi bagi para pembaca khususnya remaja seperti saya. Cocok untuk dibaca para remaja karena menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Cover bukunya juga bagus, ditambah lagi halaman yang mempunyai warna yang berbeda. Terdapat foto-foto di belakang tentang penulis.

Buku ini sangat memotivasi khususnya remaja, agar bisa paham tentang larangan berpacaran dan menambah ilmu tentang nikah. Juga bisa menjadi tambahan penguat bagi kita untuk selalu istikamah dalam menutup aurat.

Isi buku ini adalah cerita asli yang sangat menginspirasi para remaja. Di dalamnya banyak sekali kata-kata motivasi yang bisa membuat kita berubah pikiran, beranggapan bahwa pacaran itu salah.

Posting Komentar untuk "Resensi Buku “Kita Pernah Salah” Karya Fuad Bakh dan Aria Shinta: Nasihat untuk Remaja tentang Pacaran dan Nikah"