Upgrade Kapasitas SDM PPTQ Qoryatul Qur’an dengan Pembentukan Karakter Disiplin dan Loyalitas

PPTQ Qoryatul Qur’an kembali menggelar Q-Up 2025: Upgrade Kapasitas, Scale Up SDM Pesantren #3. Kali ini dilaksanakan pada Sabtu, 4 Oktober 2025. Sesi indoor yang dipusatkan di Masjid Widad El Fayez, Asemlegi, Gabeng ini berlangsung sejak pukul 13.30 WIB dengan dihadiri segenap SDM PPTQ Qoryatul Qur’an.

Acara diawali dengan prolog yang disampaikan oleh Ustaz Luthfi Zubaidi, Lc., M.H., yang menekankan pentingnya pengembangan kapasitas sumber daya manusia pesantren melalui sinergi dan kolaborasi yang kuat.

Materi inti Q-Up kali ini terasa berbeda dari biasanya. Panitia menghadirkan sosok dari kalangan militer, yakni Letnan Dua Har (Purn) Heri Purwanto, personel TNI AD dari Koramil Weru. Sesi materi disampaikan dalam dua bagian: dimulai dengan sesi indoor pada siang hari, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan outdoor selepas Salat Asar.

Pendekatan baru ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman para SDM PPTQ Qoryatul Qur’an, sekaligus memperkuat nilai kedisiplinan, kebersamaan, dan koordinasi yang menjadi ruh penting dalam pengelolaan pesantren.

Heri Purwanto
Pak Heri Purwanto sebutkan bahwa kedisiplinan menjadi karakter yang harus ada pada diri SDM pesantren

Dalam penyampaian materinya, Letnan Dua Har (Purn) Heri Purwanto menyoroti fenomena yang kerap muncul di lingkungan SDM pesantren. Menurutnya, aktivitas bersama yang selama ini berjalan sering kali hanya sebatas sama-sama bekerja, tetapi belum benar-benar bekerja sama. Kondisi inilah yang menyebabkan munculnya kesenjangan koordinasi sehingga hasil yang dicapai belum maksimal.

Sebagai solusi, beliau menekankan pentingnya membangun budaya sinergitas, kolaborasi, serta kekeluargaan lintas komplek, unit, maupun bagian akademik maupun non-akademik. Upaya tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kultur kerja yang sehat, harmonis, dan unggul.

Tujuan akhirnya adalah terbentuknya kerja sama dan sinergi yang kuat antar-SDM di lingkungan PPTQ Qoryatul Qur’an, sehingga lahir budaya kerja yang excellent, bahkan melebihi standar profesional.

Pak Heri kemudian menyampaikan tentang pembentukan karakter disiplin dan loyalitas. Kedisiplinan mencakup ketaatan pada peraturan, pengendalian diri, tanggung jawab, dan tujuan. Loyalitas terkait kesetiaan, komitmen, pengabdian, dan kepercayaan.

Disiplin dan loyalitas akan membentuk jiwa korsa dalam diri setiap SDM. Jiwa korsa adalah rasa satu hati, menjadi kesadaran korps (pesantren), munculnya perasaan kekitaan, kesetiaan, kebanggaan, dan solidaritas. Menjadikan pribadi berkarakter percaya diri, tangguh, disiplin, dan mampu mengendalikan diri.

Pembentukan karakter di tentara dilakukan sangat keras, hampir tiap personel itu sikapnya sama. Jika ada yang melenceng maka itu adalah oknum. Perekrutan dari segi fisik, postur, kesehatan, dan mental ideologi, lalu digembleng menjadi kuat.

Tentu saja itupun dilakukan dalam jangka waktu lama, tidak instan. Pendidikan yang dilakukan dengan keras membentuk karakter tangguh, tidak mudah menyerah, patuh perintah, bahkan selalu siap untuk bertempur.

Akhirnya, diharapkan, segenap SDM PPTQ Qoryatul Qur’an bisa menjadi pribadi berkarakter. Karakter berupa sifat batin yang memengaruhi pikiran, perilaku, dan budi pekerti, serta mampu merespons situasi secara bermoral dan nyata. Karakter terbentuk dari pengalaman dan kebiasaan, bukan bawaan lahir.

Posting Komentar untuk "Upgrade Kapasitas SDM PPTQ Qoryatul Qur’an dengan Pembentukan Karakter Disiplin dan Loyalitas"