Apa pun yang kita terima dan disodorkan Allah kepada kita adalah amanah yang harus dijalani. Tidak semua hal datang sesuai dengan keinginan, tetapi setiap pemberian Allah menyimpan hikmah. Dengan menganggapnya sebagai takdir, hati menjadi lebih lapang menerima dan menjalankan apa yang telah ditentukan.
Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya. Dia akan menuntun kita ke arah yang Dia kehendaki, selama kita ikhlas dan bersandar kepada-Nya. Maka, jadikan setiap amanah sebagai jalan mendekat kepada Allah, karena di sanalah keberkahan dan ketenangan hidup akan ditemukan.
Begitu pula dengan saya ketika merintis Istana Kado Ulya. Awalnya, saya banyak mencoba berbagai macam usaha: mulai dari servis jam tangan, layanan ulem dan oleh-oleh, hingga MLM, dan sebagainya. Semua itu adalah bagian dari proses mencari jalan yang tepat.
Namun pada akhirnya, Allah-lah yang menuntun. Dari sekian banyak percobaan usaha, justru yang tumbuh dan berkembang adalah berjualan aksesori kado. Di situlah saya belajar bahwa yang menentukan jalan hidup kita bukanlah sekadar usaha, melainkan arahan dan bimbingan Allah.
![]() |
Ustaz Didik Efendi menyampaikan tentang amanah yang Allah berikan pada kita |
Saya juga mengikuti bagaimana IPHI Kecamatan Weru terbentuk. Dahulu, IPHI Weru masih bergabung dengan Kecamatan Tawangsari. Namun, seiring berjalannya waktu, Allah menunjukkan jalannya hingga IPHI bisa berdiri sendiri di Weru.
Dari proses itu, saya pun akhirnya diamanahi untuk menjadi ketua sampai sekarang. Semua ini saya yakini bukan sekadar kebetulan, melainkan bagian dari tuntunan Allah dalam menjalani amanah yang telah ditetapkan-Nya.
Begitu pula dengan proses awal pendirian pesantren di Weru. Saat itu, berbagai pihak seperti Muhammadiyah, IPHI, Insan Mulia, Dewan Dakwah, dan lainnya, memiliki wacana masing-masing untuk ke arah tersebut. Semua bergerak dengan semangat yang sama, meski dari jalur yang berbeda.
Hingga pada akhirnya, Allah mempertemukan satu sama lain, menyatukan niat dan langkah. Dari pertemuan itulah kemudian lahir embrio yang kini dikenal dengan Qoryatul Qur’an. Semua ini menjadi bukti bahwa jika Allah sudah berkehendak, jalan-Nya akan terbuka dengan cara yang sering kali tak kita duga.
Apa pun peran yang disodorkan Allah, maka dari situlah kita berperan. Begitu pula saat saya terlibat dalam perintisan Qoryatul Qur’an. Apa yang bisa kita lakukan dan Allah berikan jalannya, maka itulah amanah yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Dulu, Dukuh Gabeng masih jauh dari kehidupan islami. Bahkan, judi sudah seperti budaya yang melekat dalam keseharian masyarakat. Pertanyaannya, bagaimana cara membenahi keadaan seperti itu? Tentu bukan dengan cara keras, karena sikap kasar tidak akan memberi jalan keluar.
Kalau ingin mengusir kegelapan, tak perlu mencak-mencak atau berteriak marah. Cukup bawalah lampu, maka gelap itu akan pergi dengan sendirinya. Dengan prinsip itu, saya berusaha menghidupkan masjid sebisa mungkin, dengan langkah-langkah sederhana yang Allah beri kemampuan untuk melakukannya.
Dari upaya kecil itu, Allah kemudian membantu dengan cara-Nya yang luar biasa. Hingga akhirnya lahirlah berbagai kebaikan, termasuk hadirnya Qoryatul Qur’an, yang kini salah satu kompleknya berdiri di Dukuh Gabeng. Semua ini adalah bukti bahwa bila kita melangkah dengan ikhlas, Allah akan menunjukkan jalan yang terbaik.
Apa pun yang Allah sodorkan dan berikan kepada kita adalah amanah yang wajib dijaga. Amanah itu bisa berupa peran, kesempatan, bahkan tantangan yang harus dijalani dengan penuh tanggung jawab. Sebab, di balik setiap amanah ada hikmah dan jalan kebaikan yang Allah tunjukkan untuk hamba-Nya.
Termasuk amanah dakwah sebagai bagian dari SDM Qoryatul Qur’an. Itu adalah titipan mulia yang menuntut kesungguhan, keikhlasan, dan keteladanan. Menjaga amanah berarti merawat apa yang Allah kehendaki untuk tumbuh, hingga membawa manfaat bagi umat dan menjadi bekal berharga di akhirat kelak.
Materi pembinaan pada acara Q-UP 2025 Upgrade Kapasitas, Scale Up SDM Pesantren oleh Ustaz H. Didik Efendi, S.T. dengan tema “Amanah dalam Menunaikan Tugas Dakwah”. Sabtu, 6 September 2025 di Masjid Widad El Fayes Asemlegi, Gabeng.
Posting Komentar untuk "Ustaz Didik Efendi: Apapun yang Allah Sodorkan di Depan Kita adalah Amanah yang Harus Ditunaikan"