Ustaz Setyadi Prihatno: Amanah adalah Tanggung Jawab Besar yang Tak Bisa Diremehkan

Hati-hati dengan amanah. Amanah bukanlah perkara kecil yang bisa diremehkan. Setiap tugas, kepercayaan, dan tanggung jawab yang Allah titipkan kepada kita adalah ujian untuk melihat seberapa besar kesungguhan kita dalam menjaganya. Jika kita melaksanakan dengan sungguh-sungguh, insya Allah akan menjadi jalan keberkahan.

Namun, bila amanah itu diabaikan atau dijalankan dengan setengah hati, khawatirnya Allah mencabutnya dari kita dan memberikannya kepada orang lain yang lebih siap. Karenanya, jadikan amanah ini sebagai ladang ibadah, dijaga dengan penuh kesungguhan, karena di situlah letak kemuliaan seorang hamba.

Dalam menjaga amanah, seorang hamba tidak cukup hanya berpegang pada sifat jujur. Kejujuran berarti ia akan berkata apa adanya ketika ditanya, tidak menyembunyikan fakta, dan tidak menipu. Namun lebih dari itu, amanah juga menuntut transparansi.

Transparan berarti tanpa diminta atau ditanya, ia dengan kesadaran penuh menyampaikan laporan, perkembangan, atau hasil dari tugas yang diembannya. Inilah bentuk kesungguhan menjaga kepercayaan, hadir dengan kesadaran untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah dikerjakan.

Pak Adi QQ
Ustaz Setyadi menyampaikan urgensinya upgrade kapasitas SDM Qoryatul Qur'an

Tujuan diadakannya pembinaan SDM pesantren dengan tajuk Q-UP 2025: Upgrade Kapasitas, Scale Up SDM Pesantren adalah untuk membentuk sekaligus menjaga pola dan budaya kerja yang dilandasi standar norma, nilai, dan etika. Hal ini penting agar setiap interaksi maupun pelaksanaan tanggung jawab berjalan dalam koridor yang benar dan terarah.

Standar yang dipakai tentu bukanlah standar pribadi masing-masing, karena hal itu justru berpotensi menumbuhkan sikap egois. Sebaliknya, yang digunakan adalah standar bersama yang disepakati dan dirujuk dari nilai-nilai luhur pesantren. Dengan begitu, budaya kerja yang terbentuk tidak hanya profesional, tetapi juga selaras dengan misi dakwah dan pendidikan pesantren.

Rasa iri terhadap posisi atau peran rekan lain seringkali menjadi masalah yang mengganggu. Padahal, setiap posisi memiliki tanggung jawab dan tantangan masing-masing. Iri hati justru hanya akan melemahkan semangat dan kehilangan sifat amanah.

Pesantren sudah berusaha menempatkan SDM pada posisi yang sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. Setiap amanah diberikan berdasarkan pertimbangan kebutuhan lembaga dan potensi yang dimiliki. Peran masing-masing seharusnya berjalan harmonis dan saling melengkapi.

Program pembinaan SDM juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja sekaligus memperbaiki mindset agar tidak terjebak dalam zona nyaman. Fasilitas yang tersedia seringkali membuat seseorang merasa perjuangan telah selesai, padahal sejatinya amanah dakwah dan pendidikan menuntut kita untuk terus berkembang.

SDM hendaknya memahami visi pesantren agar kinerja yang ada dapat dipertahankan sekaligus terus ditingkatkan, dengan cara senantiasa mengembangkan kapasitas diri demi mencapai hasil kerja yang optimal. Kualitas SDM yang baik akan menjadi penopang utama keberhasilan pesantren dalam mencapai tujuan besarnya.

Program pembinaan SDM juga bertujuan untuk memperbaiki hubungan kerja agar tercipta suasana yang harmonis. Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dan boleh saja terjadi, asalkan tetap berada dalam kerangka yang positif. Yang perlu dihindari adalah saling menyalahkan atau merasa pendapat sendiri paling benar.

SDM harus memahami alur koordinasi yang ada, sehingga setiap tugas dan tanggung jawab berjalan sesuai aturan. Tidak boleh ada potong jalur hanya karena faktor kedekatan, sebab hal itu dapat merusak tata kelola. Komunikasi pun harus dibangun dengan baik agar setiap pesan dapat diterima, dipahami, dan dijalankan sebagaimana mestinya.

Agar hubungan antar-SDM tetap harmonis, perlu dibangun sikap saling memahami, kepekaan terhadap kondisi rekan kerja, empati dalam setiap interaksi, serta menumbuhkan kepercayaan tanpa adanya intervensi yang berlebihan. Dengan cara itu, tercipta suasana kerja yang sehat dan saling mendukung.

Pentingnya investasi dalam hubungan kerja tidak boleh diabaikan, karena dari sanalah tercipta kekuatan kebersamaan. Ketika ada rekan yang membutuhkan bantuan, kita menolongnya, dan saat ada yang berprestasi, kita beri apresiasi. Dengan begitu, hubungan yang terjalin menjadi ikatan yang saling menguatkan.

Upgrade kapasitas menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga eksistensi dan keberlangsungan yang berkelanjutan. Tanpa upaya itu, amanah yang kita emban bisa hilang satu per satu karena tidak mampu dijalankan dengan baik.

Karena itu, selain meningkatkan kapasitas diri, kita juga harus menjaga hubungan dengan Allah agar diberi kekuatan, serta menjaga hubungan dengan sesama rekan agar tercipta kebersamaan dalam mengemban amanah ini. Semua menjadi penting bagi kebaikan pesantren ini.

Menjaga amanah di pesantren adalah tanggung jawab bersama yang tidak bisa dipikul oleh satu orang saja. Ibarat sebuah kapal, ia akan tetap kokoh berlayar jika semua penumpangnya saling menjaga. Namun, jika ada satu saja yang melubangi, maka seluruh kapal bisa tenggelam. Demikian pula pesantren, keberlangsungannya sangat bergantung pada kesadaran setiap SDM untuk menjaga amanah dengan sebaik-baiknya.

Nasihat dan arahan Direktur Umum PPTQ Qoryatul Qur’an, Ustaz Setyadi Prihatno, S.Sos., M.P.I. pada program Q-UP 2025: Upgrade Kapasitas, Scale Up SDM Pesantren, pada Sabtu, 6 September 2025 di Masjid Widad Elfayez Asemlegi, Gabeng.

Posting Komentar untuk "Ustaz Setyadi Prihatno: Amanah adalah Tanggung Jawab Besar yang Tak Bisa Diremehkan"