Memanfaatkan Masa Muda

Oleh: Hilya Iffatuddiniyah 
Santri kelas XII Matiq A MATQ Qoryatul Qur’an asal Sumenep, Jawa Timur

Manusia dalam kehidupannya akan menjalani beberapa fase, di antaranya adalah masa muda. Masa yang harus benar-benar bisa dimanfaatkan. Kenapa kita harus memanfaatkan waktu muda? Karena waktu muda adalah waktu yang sangat penting untuk kita banyak belajar.

Masa muda
Mengisi masa muda dengan kebaikan yang bermanfaat

Ketika Allah ﷻ bersumpah dengan masa dan makhluk-makhluk besar lainnya seperti langit, bintang, matahari, dan lain-lainnya yang berguna bagi kehidupan, maka itu menunjukkan betapa pentingnya waktu muda tersebut. Sebagaimana Allah ﷻ berfirman:

وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (QS. Al-‘Asr 103:1-3)

Dalam surah ini menegaskan bahwa semua manusia berada dalam kerugian, sebab manusia pada hakikatnya terus mengalami penyusutan hinga ia berjumpa Allah ﷻ. Pertambahan umur yang dilalui adalah susutnya sisa umur.

Masa muda secara khusus merupakan masa emas di mana puncak energi seseorang yang terletak di antara dua masa lemah, yakni masa kecil dan lemahnya masa tua. Dan kelak kita akan ditanya, apa yang telah kita lakukan dengan masa muda ini.

  لَا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيْهِ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ (رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ وَالتِّرْمِذِيُّ)   

Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak dari tempat hisabnya pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai empat hal: (1) umurnya, untuk apakah ia habiskan, (2) jasadnya, untuk apakah ia gunakan, (3) ilmunya, apakah telah ia amalkan, (4) hartanya, dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan.” (HR Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi).

Orang-orang terdahulu sangat menghargai nilai waktu dan umur yang mereka miliki, sehingga mereka saling berlomba-lomba dalam kebaikan. Memanfaatkannya untuk hal baik yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang di sekitarnya.

Abdullah bin Mas’ud berkata, “Tidak ada yang lebih kusesali selain lewatnya satu hari di mana matahari tenggelam sementara usiaku berkurang, namun amal kebaikanku tidak bertambah. Kamu tidak lain adalah sekumpulan hari, jika berlalu satu hari maka lenyaplah sebagian dirimu.

Abu Al-‘Ala berkata dalam syairnya:

Setiap hari yang berlalu
Merampas bagianku
Meninggalkan penyesalan di hati
Dan ia begitu saja berlalu
Maka manusia itu sebenarnya adalah
Gabungan dari sekian detik, menit, dan sekian jam.”

Maka dari itu, marilah kita manfaatkan waktu muda dengan sebaik mungkin. Waktu muda adalah satu-satunya makhluk yang tidak bisa dihentikan. Kita tidak akan pernah berenang di sungai dengan air yang sama untuk kedua kalinya. Setiap yang kita lalui tidak akan terulang kembali.

Harapannya, semoga kita bisa memanfaatkan waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya untuk hal baik dan bermanfaat. Semoga kita bisa lebih disiplin dengan waktu yang kita punya. Jangan sampai sesal di belakang hari.

Posting Komentar untuk "Memanfaatkan Masa Muda"