Pembacaan Surat Keputusan Penetapan Penempatan SDM PPTQ Qoryatul Qur’an Tahun 2025

Mengawali tahun ajaran 2025/2026, PPTQ Qoryatul Qur’an menyelenggarakan acara Pembacaan Surat Keputusan (SK) Penetapan Penempatan SDM tahun 2025. Dilaksanakan di Komplek 02 Pucung pada Kamis, 10 Juni 2025 sekira pukul 08.30 WIB sampai selesai.

Agenda penting ini dihadiri dan disaksikan para sesepuh dan pengurus Yayasan Qoryatul Qur’an Kauman, beserta para sesepuh pemangku komplek, dan jajaran direktorat PPTQ Qoryatul Qur’an.

Acara dipandu oleh Ustaz Bambang Wahyudi, S.E. dan Ustaz Luthfi Zubaidi, Lc., M.H.I., selaku pembawa acara. Dibuka dengan basmalah bersama-sama dan tilawah Al-Qur’an oleh Ustaz Salman Al Hawari yang melantunkan Surat Al Kahfi ayat 107-110.

Pembacaan SK SDM
Acara dihadiri sesepuh dan pengurus yayasan

Sambutan dan ucapan selamat datang disampaikan oleh Ketua Yayasan Qoryatul Qur’an Kauman, Bapak H. Wiyana. Menyapa ramah para tamu undangan dan segenap asatiz. Beliau pun berharap Allah memberkahi pertemuan ini.

Ketua Yayasan mengimbau pada para asatiz, ditempatkan di mana saja agar bisa menerima, jangan sampai ada gejolak. Keputusan ini tentu sudah melalui pertimbangan matang dari Direktur Umum PPTQ Qoryatul Qur’an, Ustaz Setyadi Prihatno, S.Sos., M.P.I., selalu pengambil keputusan di pondok ini.

Penempatan ini diharapkan bisa memaksimalkan potensi dari segenap SDM, sehingga bisa optimal dalam kontribusi berdakwah dan mendidik santri di PPTQ Qoryatul Qur’an. Semoga menjadi ladang amal jariah bagi semuanya.

Acara inti Pembacaan Surat Keputusan Penetapan Penempatan SDM PPTQ Qoryatul Qur’an Tahun 2025 dengan nomor No.229/SK/PPTQ-QQ/VII/2025, oleh Direktur Operasional, Ustaz Hartanto, S.Pd.I., untuk SK dan Struktur Pusat.

Pembacaan SK SDM
Ustaz Hartanto membacakan SK Penetapan Penempatan SDM PPTQ Qoryatul Qur'an

Penetapan SDM PPTQ Qoryatul Qur’an di masing-masing unit komplek, program dakwah dan kegiatan sosial pesantren ini telah melalui pembahasan direktorat sehingga diharapkan tepat pada peran dari masing-masing SDM.

Sementara Pembacaan Surat Keputusan Penetapan Penempatan SDM PPTQ Qoryatul Qur’an Tahun 2025 dengan nomor No.229/SK/PPTQ-QQ/VII/2025, oleh Wadir Dakwah, Ustaz Bambang Wahyudi, S.E., untuk SK penempatan di unit dan komplek.

Setelah pembacaan SK, acara dilanjutkan dengan nasihat dari para sesepuh. Pertama disampaikan oleh Bapak H. Syamsuri, yang berkenan mengingatkan SDM, bahwa penempatan ini adalah tempat atau jalan untuk perjuangan dalam rangka ikhtiar menuju ke surga.

اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَـنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصّٰبِرِيْنَ

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (QS Ali Imran: 142)

Beliau mengajak bersyukur karena berjuang dakwah sekarang banyak kemudahan dari Allah Swt. Bapak H. Syamsuri mengenang masa sebelum tahun 1965, dulu banyak gangguan fisik dalam berdakwah. Maka, beliau pun bersyukur masih bisa menjumpai masa dakwah maju seperti saat ini.

Pamitan khidmah
Pamitan 15 asatiz purna tugas khidmah di PPTQ Qoryatul Qur'an

Sebelum nasihat kedua, acara diselingi dengan pamitan 15 asatizah yang purna tugas khidmah Wiyata Bhakti di PPTQ Qoryatul Qur’an. Salah satunya mewakili pamitan, mengucapkan terima kasih atas segala bimbingan dari pesantren tentang banyak hal sebagai bekal menjalani dakwah berikutnya di tempat yang lain. Juga memohon maaf atas kesalahan dan belum maksimalnya dalam berkontribusi.

Menanggapi pamitan dari para asatiz purna tugas khidmah ini, Ustaz Didik Efendi, S.T., mewakili yayasan dan pesantren, mengucapkan terima kasih juga atas keterlibatan di pondok ini. Tak bisa membalas dengan apresiasi yang pantas.

Yayasan dan pesantren turut mendoakan agar tetap istikamah dalam perjuangan dakwah di mana pun berada. Permata yang menempel di mana pun, yang akan menjadikan tempat menempelnya menjadi mulia.

Pamitan khidmah
Suasana haru pamitan asatizah purna tugas khidmah

Pesantren kemudian memberikan kenang-kenangan untuk para asatizah purna tugas, sebagai tanda cinta. Diserahkan langsung oleh sesepuh dan pengurus yayasan sekaligus bersalaman dan foto bersama. Segenap SDM kemudian menyalami sebagai tanda perpisahan.

Acara dilanjutkan dengan nasihat oleh Bapak Susanto. Beliau berpesan kalau nanti bertemu orang yang sudah sepuh, kalau ingin hidup berkah, jabat tangannya tatap matanya dengan hormat. Jangan sampai pura-pura tidak tahu keberadaannya.

Beliau mengatakan tentang sanad yang tak harus berupa ilmu, tapi juga keberkahan, bahkan kekayaan. Sanad yang bisa jadi nanti di masa depan, akan kita dapatkan berkat penghormatan kita kepada orang sepuh.

Kadang kita melihat orang sepuh banyak salahnya saat sudah tua, tapi kita tidak tahu berapa banyak kebaikan mereka ketika masih muda. Maka, penghormatan itu penting, meski sesepuh itu sekarang tidak berdaya dari segi fisik atau kemampuan lainnya.

Pak Susanto mengajak untuk bergabung dengan komunitas kebaikan dan dakwah karena tak mungkin semua bisa dilakukan sendiri. Untuk asatiz yang pamitan, beliau mengibaratkan tanaman yang lepas dari induknya maka akan bertunas menjadi tanaman baru yang bisa jadi lebih besar pertumbuhannya.

Nasihat selanjutnya, disampaikan oleh Bapak H. Wiyana. Beliau mengingatkan bagi semua SDM yang sudah ditempatkan, maka itu adalah tempat garda terdepan, agar memikul amanah dengan istikamah. Beliau mengapresiasi betapa banyak asatiz yang mengorbankan waktunya 24 jam setiap harinya di pesantren.

Kemudian Bapak Asri Minulyo berpesan kepada ustaz-ustazah yang diberi tanggung jawab, bahwa ini adalah terpilih oleh Allah Swt. Bahkan nilai plus dari tanggung jawab ini adalah amal jariah yang pahalanya mengalir terus menerus.

Untuk berkembang lebih luas hingga mendunia, maka SDM harus bagus pendidikan dan juga memiliki rasa tanggung jawab yang besar dan istikamah di jalan Allah. Pengembangan akhlak harus terus meningkat karena itulah yang utama dibanding ilmunya.

Beliau mengakui bahwa di luar sana, PPTQ Qoryatul Qur’an sudah mendapat nilai plus di mata masyarakat terkait akhlak dari para santrinya. Semoga ini menjadi karakter yang khas dari pesantren kita.

Nasihat dari Ustaz Didik Efendi, bahwa hidup itu kompetisi. Tujuan hidup itu surga yang disediakan untuk orang bertakwa. Tak mungkin hanya suka ria lalu bisa masuk surga. Begitu juga pesantren kita ini, harus berkompetisi.

Setiap pendamba surga harus bisa mengalahkan pesaing dalam kompetisi tanpa menjegal. Berkompetisi tapi taawun. Banyak pesantren yang mengalami kemerosotan lalu menyalahkan keadaan.

Kalau tidak mau berkompetisi maka jangan hidup. Hidup itu kompetisi. Kalau penghuni surga itu 1000 maka jadilah salah satunya. Kalau hanya 100 maka jadilah di antaranya. Kalau hanya 10 maka pastikan termasuk di sana. Kalau yang masuk surga hanya satu, pastikan itu kamu!

Awali semua dengan tanggung jawab. Surga tidak dicapai dengan nyanyi-nyanyi dan tepuk tangan. Harus diperjuangkan, memegang tanggung jawab. Hari ini kita dipasang pada penempatan SDM, maka pegang amanah dengan penuh tanggung jawab.

Ada empat model guru yang bisa dipilih: guru yang hanya menargetkan diri jadi guru, guru yang mengajarkan yang penting-penting sesuai kurikulum, guru yang memahamkan apa yang diajarkan, dan guru yang menginspirasi.

Di antara yang membuat kita menang dalam kompetisi, maka kita harus memenangkan kepercayaan dari masyarakat. Ini bisa dilihat dari banyaknya tamu yang datang untuk ikut belajar, banyaknya yang wakaf ke kita, dan banyaknya santri melanjutkan jenjang berikutnya di QQ juga.

Nasihat Ustaz Didik mengakhiri sesi acara hari ini. Setelah pertemuan ditutup dengan hamdalah, kemudian dilanjutkan dengan makan siang bersama. Semoga Allah Swt., meridai pertemuan ini. Aamiin.

Posting Komentar untuk "Pembacaan Surat Keputusan Penetapan Penempatan SDM PPTQ Qoryatul Qur’an Tahun 2025"