Nasihat Syekh Dr. Muhammad Said Bakr untuk Santri Kelas Akhir PPTQ Qoryatul Qur’an agar Terus Memelihara Ilmu

Rabu, 11 Juni 2025, bertempat di Masjid Widad El Fayez Gabeng sekira pukul 07.30 WIB, para santri putra-putri unit MTs dan MA kelas akhir PPTQ Qoryatul Qur’an yang akan diwisuda tahun ini berkumpul dalam majelis ilmu yang istimewa bersama Syekh Dr. Muhammad Said Bakr.

Syekh Dr. Muhammad Said Bakr adalah seorang ulama asal Palestina yang kini bermukim di Yordania. Syekh berkenan bersilaturahmi ke PPTQ Qoryatul Qur’an dan menginap selama tiga hari. Menjadi kunjungan istimewa untuk pesantren.

Dalam kesempatan penuh keberkahan ini, Syekh Muhammad Said Bakr menyampaikan nasihat secara langsung, dengan penerjemahan oleh Ustaz Zakki Zayrofi, B.A., S.Pd. Momen berharga bagi para santri untuk menyerap ilmu dan nasihat dari seorang ulama internasional yang dikenal aktif dalam dunia dakwah dan pendidikan.

Syekh Dr. Muhammad Said Bakr
Ustaz Zakki menerjemahkan nasihat Syekh Muhammad Said Bakr

Syekh menyampaikan bahwa sebelum menuntut ilmu, hal pertama yang harus kita lakukan adalah meminta kepahaman terhadap ilmu. Yang kedua, kita meniatkannya untuk mencari rida Allah semata.

Caranya yang bisa dilakukan adalah berdoa meminta kepada Allah untuk diberi kepahaman pada ilmu. Sebut nama Allah setiap mau belajar, karena menuntut ilmu itu sulit, tapi akan mudah jika kita memintanya kepada Allah.

Setiap orang lahir tanpa ilmu, maka yang harus kita lakukan adalah memupuk kesabaran dalam menuntut ilmu dengan segala kesulitannya. Setiap muslim memiliki kewajiban untuk terus menuntut ilmu, utamanya ilmu tentang agamanya.

Tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu. Ilmu itu diibaratkan seperti kereta, kereta itu terus melaju. Kalau kita tidak mau berusaha mengikutinya, kita akan tertinggal. Namun, kita tetap masih bisa naik kereta berikutnya, meskipun akan lebih lama sampai tujuan.

Tempat dan waktu yang paling cocok untuk menuntut ilmu adalah tempat yang tenang tanpa gangguan. Maka cobalah cari tempat terbaik yang sesuai untuk belajar. Pesantren adalah salah satu tempat yang tepat untuk itu.

Kita juga harus memelihara ilmu dengan cara bermudzakarah atau berdiskusi dengan teman. Lalu mengamalkan secara langsung. Seperti saat kita belajar fikih haji dan belum bisa berangkat, maka kita akan belajar lagi ketika kita berangkat haji. Karena orang yang bisa membuat kitab jihad secara benar adalah mereka yang pernah berjihad.

Menuntut ilmu secara online di era sekarang, kita tidak cukup hanya menonton dan mendengarkan, tapi tetap harus dibarengi dengan usaha membaca dan mencatat. Kita usahakan ikut pelatihan setelah belajar, karena praktik setelah belajar sangatlah penting.

Ketika kita menghafal, dianjurkan untuk melancarkan hafalan itu. Begitu pula, ketika kita menuntut ilmu, kita telaah ilmu tersebut supaya kita semakin kuat pemahaman dan kita mengetahui mana yang bermanfaat untuk kita.

Syekh juga menekankan bahwa kita juga wajib belajar bahasa Arab. Mengapa? Karena bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an, maka untuk kita bisa memahami Al-Qur’an sepenuhnya, haruslah dengan bahasa Arab.

Siapa yang tergesa-gesa dalam menuntut ilmu, maka ia juga akan cepat kehilangan ilmu. Menuntut ilmu itu seperti kita membuat taman, sedikit demi sedikit menambahkan satu tanaman dan tanaman lainnya.

Syekh Muhammad Said Bakr
Santri menyimak nasihat Syekh dengan penuh antusias

Setelah kita memilih bidang ilmu, maka selanjutnya kita pelajari ilmu pendukung agar lebih kuat. “Jadilah orang yang ahli dalam ilmu dan bisa mengingatkan orang yang salah dengan cara yang baik,” begitu Syekh menasihatkan.

Dalam menuntut ilmu hendaklah mencari referensi sebanyak-banyaknya agar membuat kita open minded terhadap perbedaan. Di antaranya dengan banyak membaca. “Yakinlah, membaca adalah ibadah,” kata Syekh. “Membaca dapat mengangkat kebodohan.”

Majelis bersama Syekh Dr. Muhammad Said Bakr ini berakhir sekira pukul 09.00 WIB. Semoga apa yang Syekh sampaikan bisa menambah wawasan ilmu pada para santri untuk terus semangat belajar dan menjaga ilmu yang didapatkan di pesantren.

Kontributor: Ustaz Muhammad Rifa'i

Posting Komentar untuk "Nasihat Syekh Dr. Muhammad Said Bakr untuk Santri Kelas Akhir PPTQ Qoryatul Qur’an agar Terus Memelihara Ilmu"