Rabu, 11 Juni 2025, santri putra kelas 7 dan 8 MTsTQ Qoryatul Qur’an mendapatkan kesempatan untuk duduk dalam majelis ilmu bersama seorang ulama asal Palestina, Syekh Dr. Muhammad Said Bakr, yang kini menetap di Yordania.
Kegiatan majelis taklim ini diselenggarakan di Pendapa Komplek 01 Kauman 2, mulai pukul 09.50 hingga 10.20 WIB. Dalam tausiah singkat tapi sarat makna tersebut, Syekh Muhammad Said Bakr menyampaikan materi tentang kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim.
Nasihat-nasihat beliau diterjemahkan langsung oleh Ustaz Syamsani Kurniawan, sehingga para santri dapat memahami pesan yang disampaikan dengan baik. Syekh mengawali dengan ajakan mensyukuri nikmat Islam.
Allah mencintai kita dengan memberikan nikmat Islam. Kita harus mensyukurinya. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban, setidaknya ada enam kewajiban yang harus kita perhatikan.
![]() |
Syekh Dr. Muhammad Said Bakr sampaikan 6 kewajiban muslim |
Pertama, bersaksi tiada ilah selain Allah. Perkara yang mudah diucapkan. Namun, tidak hanya berhenti pada lisan. Persaksian itu menjadi awal dari kewajiban lain yang menjadi konsekuensinya.
Kewajiban kedua adalah belajar, untuk mengetahui Al-Qur’an dan sunah. Maka Rasulullah Saw., menyebutkan bahwa sebaik-baik kita adalah yang mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an.
Kita bisa belajar kedokteran, arsitektur, dan sebagainya, tapi yang utama adalah belajar agama. Kata Nabi Saw., siapa yang dikehendaki diberikan kebaikan oleh Allah maka ia akan dipahamkan agamanya.
Cara efektif belajar adalah dengan belajar kepada ahli ilmu. Seperti yang dilakukan sahabat dengan bertanya pada Nabi Saw. Ilmu akan hilang kalau tidak ada yang bertanya. Maka, bertanyalah tentang ilmu agama agar ilmu itu tetap lestari.
Ketiga, mempraktikkan Islam. Setelah bersyahadat, berilmu, maka lanjutannya adalah mengamalkannya. Termasuk praktik adab itu wajib. Akhlak Nabi adalah Al-Qur’an. Tak ada guna ilmu tanpa akhlak yang baik. Kita belajar tentang jujur, amanah, dan berani, maka harus bisa demikian itu juga.
Kita tidak boleh mengambil sisi yang kita suka saja, tapi haris mengambil seluruhnya. Tidak ada kemuliaan ilmu tanpa praktik dari ilmu yang dipelajarinya. Sebagaimana dokter, tanpa praktik tak akan menyembuhkan. Arsitek harus mempraktikkan ilmunya untuk bisa mendirikan bangunan.
Keempat, mengajarkan dakwah kepada orang lain. Sampaikan walau hanya satu ayat. Agama ini bukan milik kita pribadi, maka harus dibagi dengan orang lain. Dulu, para sahabat belajar, mempraktikkan, lalu mengajarkan ke keluarga, tetangga dan kaumnya.
Sangat banyak orang yang belum memeluk Islam di dunia ini. Maka kewajiban kita adalah menyebarkannya agar Islam tegak sebagai rahmatan lil alamin. Agar terangnya cahaya Islam bisa sampai ke seluruh penjuru dunia.
Seperti yang dilakukan Abu Bakar As-Shidiq ketika mendapati Islam, maka beliau langsung menyebarkannya ke pasar-pasar. Karena beliau meyakini bahwa tanpa Islam maka akan banyak kerusakan.
“Bayangkan jika dulu para sahabat hanya berdiam diri di Makkah saja, maka tak akan ada Islam di negara lain termasuk Indonesia,” kata Syekh. “Islam adalah hadiah agung dari Allah kepada kita.”
Kita berperilaku jujur itu baik, tapi jangan mengabaikan ketika ada teman kita yang tidak jujur. Ada kewajiban kita untuk mengingatkannya. Rasulullah menegaskan bahwa ketika melihat kemungkaran harus mengubahnya.
Syekh berpesan agar bangga pada Islam, jangan malah minder. Tak ada yang perlu ditakuti selain Allah. Hanya orang yang imannya lemah saja yang merasa takut dan tidak percaya diri dengan keislamannya.
Kelima, membela agama kita. Caranya adalah dengan terus membela saudara-saudara kita yang tertindas. Berusaha untuk terus memantaskan diri menjadi seorang mujahid. Terus menempa diri sehingga menjadi muslim yang kuat.
![]() |
Santri kelas 7 dan 8 antusias mengikuti majelis bersama Syekh |
Para pemuda Gaza terus bersemangat menjaga ibadah, menjaga salat, tak berhenti belajar. Semangat menghafalkan quran dan mengamalkan, semangat birrul walidain, berusaha terus bersedekah, berolahraga sunah, sehingga mampu membuat terowongan di bawah tanah untuk menghindari radar musuh.
Para pemuda Gaza mempersiapkan diri sedemikian rupa untuk membela agamanya dengan kesabaran. Kesabaran yang berubah menjadi kekuatan luar biasa sehingga tak bisa dikalahkan oleh musuh. Maka, dengan menyiapkan diri, kita akan bisa bergabung dengan mereka, insyaallah.
Semoga dengan adanya kegiatan majelis ilmu bersama Syekh Dr. Muhammad Said Bakr ini, dapat melecut semangat para santri dalam menuntut ilmu, mengamalkan, dan mengajarkannya. Menjadi cambuk untuk tetap teguh membela agama Allah yang menjadi karunia terindah ini. Aamiin.
Posting Komentar untuk "Syekh Dr. Muhammad Said Bakr Ingatkan Santri Putra MTsTQ Qoryatul Qur’an tentang Kewajiban Seorang Muslim"