Pentas Seni Santri MTsTQ Qoryatul Qur’an Putri: Learn History Repeat Victory

Malam yang ceria pada Rabu, 7 Mei 2025, PPTQ Qoryatul Qur’an Komplek 06 Asemlegi, Gabeng, dipenuhi semangat dan kreativitas para santriwati MTsTQ Qoryatul Qur’an Putri dalam acara Pentas Seni yang mengusung tema “Learn History Repeat Victory”.

Tari tradisional
Penampilan santri membuka acara yang meriah

Para tamu berdatangan disambut dengan penampilan hadrah selawatan. Acara dimulai pukul 20.00 WIB, dengan penuh antusiasme dari seluruh hadirin. Dalam sambutannya, Ustaz Didik Efendi, S.T., memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh santriwati atas kerja keras mereka.

“Acara ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga ajang pembelajaran dan pembuktian bahwa para santri yang masih usia SMP, mampu mengasah potensi dalam menyelenggarakan event besar seperti ini,” ungkap beliau.

Ustaz Didik Efendi
Ustaz Didik Efendi mengapresiasi pentas seni santri MTsTQ Qoryatul Qur'an

Usai sambutan, panggung dibuka dengan semarak lantunan hadrah yang membangkitkan semangat para hadirin. Penampilan demi penampilan pun mengalir memukau, di antaranya tari tradisional yang menggambarkan kekayaan budaya Nusantara.

Santri juga menampilkan nasyid berbahasa Inggris dan Arab yang memadukan pesan agama dengan keindahan bahasa, serta khitobah tiga bahasa yang menampilkan kefasihan santri dalam menyampaikan pesan dalam Bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.

Kreativitas santri
Penampilan para santri penuh kreativitas

Tidak kalah menarik, penampilan parade budaya memperlihatkan keragaman daerah di Indonesia, memperkenalkan para pahlawan dari berbagai penjuru nusantara yang turut serta dalam perjuangan kemerdekaan. Nuansa patriotisme semakin terasa lewat teatrikal puisi yang menyentuh hati dan seni beladiri.

Sebagai puncak acara, ditampilkan sebuah drama berjudul “Learn History Repeat Victory”. Drama ini mengajak penonton menyelami kembali perjuangan para pendahulu dalam mengusir penjajah. Kisah RA Kartini yang berjuang untuk emansipasi bagi kaum hawa dalam hal pendidikan.

Kisah berlanjut dengan perjuangan Cut Nyak Dien yang berjuang melawan penjajah dengan gagah berani, meski ia adalah seorang wanita, untuk meneruskan perjuangan suaminya yang gugur di medan juang.

“Learn History Repeat Victory”
Drama “Learn History Repeat Victory”

Kisah ketiga tentang Fatmawati, ibu negara yang mendampingi perjuangan Presiden Soekarno. Beliaulah yang menjahit bendera merah putih yang nantinya dikibarkan saat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Setelah drama usai, hadirin disuguhi penampilan semaphore dance yang memadukan gerakan ritmis dan estetika visual yang menawan, membuat penonton terpesona dan terhibur.

Semaphore
Semaphore dance oleh para santri MTsTQ Qoryatul Qur'an

Selanjutnya, Ustaz Susanto menyampaikan apresiasi pada para santri. Beliau bangga dengan pentas seni yang membawa tema mengingatkan generasi muda pada sejarah seperti ini. “Tetaplah berbuat baik meskipun kalian bukan yang terbaik,” begitu beliau berpesan.

Ustaz Susanto
Ustaz Susanto menyampaikan apresiasi bagi pentas seni

Menjadi penutup yang mengharukan, santri kelas akhir MTsTQ Qoryatul Qur’an menyanyikan lagu angkatan secara bersama-sama, menandai akhir dari perjalanan mereka di tingkat MTsTQ ini. Perpaduan harmoni yang menggetarkan hati.

Lagu angkatan
Penampilan lagu angkatan sebagai penutup

Akhirnya, melalui seluruh rangkaian penampilan, santri MTsTQ Qoryatul Qur’an Putri sukses menghadirkan pentas seni yang bukan hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan menggugah kesadaran sejarah. Penonton pun memberikan sambutan hangat dan penuh antusias sepanjang acara. Tepuk tangan meriah setiap kali penampilan selesai.



Posting Komentar untuk "Pentas Seni Santri MTsTQ Qoryatul Qur’an Putri: Learn History Repeat Victory"