Kronologi Musibah Talud Longsor dan Dapur PPTQ Qoryatul Qur'an Komplek Jetis Hanyut Terbawa Arus Sungai

Hujan deras yang mengguyur kawasan Weru dalam beberapa hari terakhir menyebabkan tanah di sekitar Dapur Komplek Jetis mengalami pergerakan yang berujung pada longsornya fondasi talud dan amblasnya sebagian dapur ke arah sungai.

Pada Ahad sore, 18 Mei 2025, sekitar pukul 15.00 WIB, Tim Dapur Komplek Jetis (yang terdiri dari Pak Dapur dan Bu Dapur dibantu santri piket) memulai aktivitas memasak seperti biasa untuk persiapan makan malam santri. Saat itu, hujan deras kembali turun dan debit sungai yang bersebelahan dengan dapur, berada pada kondisi tinggi.

Sekitar pukul 16.15 WIB, salah satu santri yang bertugas melihat tanda-tanda pergerakan tanah di sekitar dapur dan segera melaporkannya kepada ustazah. Menyadari potensi bahaya, Tim Dapur langsung meninggalkan lokasi untuk menghindari risiko yang lebih besar.

Dapur Jetis
Kondisi dapur pesantren yang roboh

Tak berselang lama, pada pukul 16.20 WIB, tanah mulai amblas dan fondasi talud setinggi empat meter patah di bagian tengah. Beberapa menit kemudian, sekitar pukul 16.30 WIB, sejumlah ustaz dan warga sekitar berupaya menyelamatkan peralatan dapur yang masih bisa dijangkau.

Namun, lantai dapur ikut longsor dan terbawa arus sungai. Nasi dan lauk yang telah dimasak hanyut bersama perlengkapan penting seperti kompor magic gas, wajan-wajan besar, lima tabung gas, dan perlengkapan masak lainnya. Tak ada korban jiwa maupun luka-luka.

Lantai dapur amblas
Lantai dapur amblas

Sebagai respons cepat, pihak pesantren pada pukul 18.00 WIB menginstruksikan agar kebutuhan makan malam santri Komplek Jetis dipenuhi sementara oleh Dapur Komplek 02 Pucung.

Pada pukul 18.30 WIB, santri dibantu petugas polisi, tentara, dan relawan tanggap bencana bersama Tim Palka PPTQ Qoryatul Quran melakukan evakuasi memindahkan perabot yang masih tersisa ke lokasi yang aman, termasuk bahan makanan yang masih bisa diselamatkan.

Evakuasi
Gerak cepat evakuasi di lokasi dapur

Selanjutnya, pada pukul 19.00 WIB, dapur darurat sementara mulai dibuat di gedung baru Komplek Jetis untuk memastikan pelayanan konsumsi santri tetap berjalan. Direktur Umum PPTQ Qoryatul Qur’an, Ustaz Setyadi Prihatno, S.Sos., M.P.I., memantau langsung kegiatan ini.

Dapur darurat
Pak Direktur memimpin langsung koordinasi pembuatan dapur darurat

Sekira pukul 21.00 WIB, Camat Weru dan petugas dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Sukoharjo meninjau lokasi talud dan dapur pesantren yang ambrol. Direncanakan besok siang akan diterjunkan relawan untuk membantu mengevakuasi lokasi bersama dengan pesantren.

Lokasi musibah
Camat Weru dan relawan meninjau lokasi

Demikian kronologi dari musibah talud dan dapur pesantren yang ambrol terbawa arus sungai. Pesantren telah melakukan langkah sigap memastikan kesediaan makan untuk santri tetap terpenuhi meski ada musibah ini.

Posting Komentar untuk "Kronologi Musibah Talud Longsor dan Dapur PPTQ Qoryatul Qur'an Komplek Jetis Hanyut Terbawa Arus Sungai"