Muhammad Dzakwan Al Harits, Santri MTsTQ Qoryatul Qur’an Kelas IX Selesaikan Hafalan 30 Juz

Setelah berjuang selama 2 tahun 11 bulan, akhirnya Muhammad Dzakwan Al Harits, santri MTsTQ Qoryatul Qur’an kelas IX berhasil menyelesaikan setoran hafalan 30 juz. Allahu akbar!

Nama panggilannya Harits. Berasal dari Krandenan Sukoharjo. Anak sulung Bapak Lilik Bakdi dan Ibu Wijayanti. Kedua orang tua Harits pasti bangga dengan prestasi hafalan 30 juz sang putra.

Harits menyetorkan hafalan terakhirnya yakni juz 27 disimak oleh Ustaz Rosyid pada hari Jumat, 17 Mei 2024 bertempat di komplek Kauman. Genap sudah 30 juz setoran hafalan Harits.

Muhammad Dzakwan Al Harits

Santri kelahiran Sukoharjo, 15 September 2008 ini gemar berolahraga. Fisik sehat seorang muslim sangat dicintai Allah, apalagi Harits bercita-cita menjadi seorang mujahid.

Seperti disebutkan pada hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullah Muhammad ﷺ mengatakan bahwa mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah ﷻ daripada mukmin yang lemah; meski demikian, pada keduanya tetap ada kebaikan.

Lebih jauh, para ulama memaknai kuat di sini tak sekadar kuat fisik, tapi juga kuat akidah, kuat ibadah, kuat ilmu, dan kuat amalnya. Mukmin yang kuat akidahnya tidak akan mudah diintervensi, tidak mudah berbuat syirik dan munafik.

Mukmin yang kuat ibadahnya tidak akan menganggap remeh penghambaan kepada Allah ﷻ, terutama ibadah salat, sebagai amalan yang pertama kali dihisab di akhirat kelak dan menjadi penentu baik-buruknya amalan lain.

Mukmin yang kuat ilmunya tentu dicintai Allah ﷻ. Orang yang beriman dan berilmu akan dinaikkan derajatnya lebih tinggi oleh Allah. Lalu kuat amalnya, terutama dalam hal ekonomi, maka ekonomi umat Islam harus kuat untuk mendukung syiar dakwah.

Muhammad Dzakwan Al Harits bersyukur telah sampai pada titik ini. Ia berharap agar tetap bisa istikamah dan terus bersemangat dalam murajaah. Harits sadar, jika ingin mencapai apa yang diinginkan maka jangan hanya bicara tapi perlu tindakan.

Akhirnya, selamat ya, Harits, atas pencapaiannya. Semoga Allah ﷻ mudahkan murajaah dalam menjaga hafalan itu. Tentu jauh lebih penting, semoga diberi kemudahan juga untuk mengamalkan apa yang telah dihafal. Aamiin.

Kontributor: Ustaz Mas’ula Azzahid