Ahad, 21 April 2024 pukul 09.30 WIB, bertempat di Masjid Nurul Ilmi PPTQ Qoryatul Qur’an komplek Jonggring Saloka, dilaksanakan majelis bersama Ustaz Dzikrullah Wisnu Pramudya atau yang akrab disapa dengan Babeh Dzikru.
Babeh Dzikru adalah wartawan senior Hidayatullah yang aktif sebagai relawan Sahabat Al-Aqsha. Pagi ini beliau akan berbagi berita situasi terkini dari perjuangan pembebasan Baitul Maqdis.
Direktur Umum PPTQ Qoryatul Qur’an Ustaz Setyadi Prihatno, S.Sos., M.P.I dalam sambutan tunggal mengucapkan selamat datang kepada Babeh Dzikru yang berkenan hadir di Qoryatul Qur’an.
Ustaz Setyadi Prihatno berharap santri bisa ambil ibrah perjuangan Palestina |
Pak Direktur berharap agar dari pemaparan Babeh Dzikru nanti, bisa mengambil kesimpulan tentang generasi macam apa yang ada di Palestina, yang meski kecil ternyata mampu mempertahankan garis depan perjuangan Baitul Maqdis.
Apa rahasianya? Betapa jauhnya dengan generasi di negeri kita yang besar secara kuantitas tapi minim kualitas. Rahasianya sudah ada dikabarkan dalam Surat Ash-Shaff ayat 4 yang berbunyi:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan seperti bangunan yang tersusun kokoh.”
Babeh Dzikrullah dalam sesi inti menyampaikan bahwa seluruh dunia menyaksikan umat Islam di Gaza, Palestina dalam kurun waktu 17 tahun sudah berada dalam kepungan tentara Israel. Dan sejauh ini sudah nyaris 200 hari dibombardir merenggut puluhan ribu korban jiwa.
Apa yang terjadi di Palestina bisa kita lihat dari ayat-ayat Al-Qur’an. Babeh Dzikru memulai dengan membacakan ayat berikut ini.
مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ ۛ كَتَبْنَا عَلٰى بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِۢغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَا دٍ فِى الْاَ رْضِ فَكَاَ نَّمَا قَتَلَ النَّا سَ جَمِيْعًا ۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَ نَّمَاۤ اَحْيَا النَّا سَ جَمِيْعًا ۗ وَلَـقَدْ جَآءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِا لْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ فِى الْاَ رْضِ لَمُسْرِفُوْنَ
“Oleh karena itu, Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.” (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 32)
Orang beriman di akhir zaman dipersiapkan Allah untuk menghadapi Bani Israil yang memang ditetapkan-Nya dari sejak awal yang membuat kerusakan dengan pembunuhan dan melampaui batas.
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَـنَّةَ وَ لَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَآءُ وَا لضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ
“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 214)
Demikianlah rakyat Gaza yang diuji Allah ﷻ dengan segala macam kemelaratan, penderitaan, dan diguncang dengan berbagai cobaan. Mereka tetap meyakini bahwa pertolongan Allah itu sangatlah dekat.
Babeh Dzikru kemudian menunjukkan update berita terkini situasi perjuangan pembebasan Baitul Maqdis secara live melalui media sosial X terpercaya yang selama ini menjadi rujukan Sahabat Al-Aqsha.
Babeh Dzikrullah sampaikan kabar terkini perjuangan pembebasan Baitul Maqdis |
Beberapa berita terkini, di antaranya usaha relawan medis dalam menyelamatkan korban luka. Ambulans yang mengangkut pasien ditembaki dengan drone. Perlakuan yang sudah tidak menaati aturan perang.
Berita lain tentang demo-demo dukungan pada Palestina dan mengutuk penjajahan. Tidak hanya dari kalangan muslim saja, bahkan dari penganut agama lain, karena masalah ini adalah masalah kemanusiaan di mata mereka.
Ada juga pemuda yang pulang ke rumah mendapati rumah sudah hancur dengan keluarganya semua syahid di dalamnya. Seorang nenek yang menciumi jasad cucu-cucunya yang masih bayi sudah tak bernyawa.
Majelis diikuti segenap santri putra PPTQ Qoryatul Qur'an |
Babeh Dzikru menyemangati para santri PPTQ Qoryatul Qur’an untuk selalu meningkatkan kesiapan diri berjuang di belahan bumi mana saja. Banyak lahan dakwah di Timor Leste, Filipina, dan negara lain di sekitar kita yang Islam-nya minoritas.
Apa hubungannya berjuang dakwah di negara Asia Tenggara dengan perjuangan Palestina? Salah satunya, bahwa kita harus mampu menghadirkan keberpihakan negara-negara tersebut kepada perjuangan pembebasan Baitul Maqdis.
Kapasitas keimanan seperti pejuang Gaza dibentuk melalui proses panjang dalam perlawanan. Jadi, pekerjaan jihad adalah tarbiyah yang dimulai dengan dakwah yang menguatkan. Jika kita makin lemah maka keberkahan itu telah hilang dari kita.
luar biasa ya, perlu bercermin pada kekuatan manusia di Gaza, dibombardir dengan segala bentuk apapun, mereka tetap berusaha kuat dan tidak boleh menyerah demi mempertahankan apa yang seharusnya diperjuangkan. Semoga allah memberikan pertolingan tak terduga dari arah manapun
BalasHapusPerjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan Israel benar-benar menyadarkan kita semua. Bahwa umat islam dengan keyakinan kuat akan menang. Terbukti hingga kini rakyat Palestina masih bisa mempertahankan Al Aqsha walaupun jumlah mereka sangat sedikit. Laa hawla wa quwwata ila billah.
BalasHapusSaat SMA duku swring menyimak perkembangan situasi terkini Palestina. Termasuk tanahnya yang juga subur. Namun seringkali berita menyudutkan Palestina dan menyembunyikan keadaan sebsnarnya Palestina waktu itu.
BalasHapusKalau melihat anak-anak sana, memang sehari-hari sudah akrab dengan berbagai macam. Serangan, sehingga menjadikan mereka kuat dan dengan bekal Al Quran mereka makin bertambah keyakinan mereka