Ustazah Zainab Namih: Sukses Menjadi Murabbi dan Murabbiah Teladan bagi Mutarabbi

Apa sih yang disebut dengan murabbi? Murabbi adalah penyeru kebaikan, amal saleh, pencegah dari kemungkaran, bagi anak didik yang menjadi amanah bagi kita. Murabbi adalah orang tua, kawan, tokoh yang disegani, bagi mutarabbi kita.

Murabbi artinya sama, yaitu guru, tetapi lebih spesifik adalah orang yang mendidik manusia sedemikian rupa, dengan ilmu dan akhlak, agar menjadi lebih berilmu, lebih berakhlak, dan lebih berdaya.

Zainab Namih
Ustazah Zainab Namih menyampaikan materi tentang murabbi sukses

Mutarabbi merupakan istilah untuk menyebut orang-orang yang ikut dalam kelompok tarbiyah islamiyah dalam kedudukannya sebagai orang yang dibina. Mutarabbi di pesantren adalah para santri yang kita bina.

Kewajiban Berdakwah

Kewajiban berdakwah bagi kita kaum muslimin disebutkan dalam banyak ayat dalam Al-Qur’an. Di antaranya adalah pada Surat Al Anbiya (21) ayat 107, Surat Luqman (31) ayat 17, dan Surat Fussilat (41) ayat 33.

يٰبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَأْمُرْ بِا لْمَعْرُوْفِ وَا نْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَا صْبِرْ عَلٰى مَاۤ اَصَا بَكَ ۗ اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُ مُوْرِ ۚ  

Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.” (QS. Luqman 31: Ayat 17)

Kalau hidup sekadar untuk memanfaatkan waktu yang ada maka akan menjadi sia-sia. Murabbi harus menanamkan bahwa dakwah adalah jalan hidup bukan sekadar kewajiban. Posisikan bahwa kita yang butuh dakwah, bukan dakwah yang butuh kita. Dengan begitu, sesulit apapun rintangan, maka tak akan jadi beban.

Menjadikan dakwah sebagai jalan hidup itu jangan menunggu kita banyak ilmu. Jangan menunggu kita benar-benar siap. Yakinlah bahwa apa pun yang hadir dalam hidup kita adalah yang terbaik untuk kita. Allah tak akan pernah salah memberikan amanah pada kita.

Tahapan Dakwah

Ustaz Rahmat Abdullah membagi dakwah menjadi 2 tahapan, yakni umum dan khusus. Pertama, dakwah umum ('ammah) yang masih dalam tahap penjaringan, di mana kita berusaha menebarkan dakwah berupa prinsip dasar bahwa agama bisa menaungi seluruh kehidupan. Kita melakukan tablig dan ceramah secara umum.

Kedua, dakwah khusus (khasshah) yang pada tahapan ini, dilakukan di halaqah-halaqah kecil, di pesantren, dengan 1 murabbi mendidik sejumlah mutarabbi. Halaqah adalah bentuk perhatian lebih intensif kepada santri untuk mengontrol target atau kurikulum sudah tercapai apa belum.

Pada tahapan dakwah khusus ini adalah bagaimana Islam bisa menjadikan pribadi pemeluknya menjadi muslim sejati dan bisa menjadi figur bagaimana seharusnya seorang muslim itu. Pada tahap dakwah seperti ini maka akan membentuk generasi-generasi penerus dakwah.

Keterampilan yang harus dimiliki seorang murabbi dalam menopang dakwah adalah harus bisa terampil sebagai qiyadah yang mampu menjadi leader. Juga sebagai ustaz yang menjadi teladan nyata, bukan sekadar ilustrasi di pikiran, tapi nyata di depan mata.

Kemudian keterampilan sebagai walid atau pengganti orang tua bagi santri, yang selalu peduli pada kesulitan anak didik. Kemudian sebagai sahabat (shahabah) yang berada di sampingnya, berada di level sama dengan mereka menjadi teman bercerita.

Keterampilan tersebut harus ada dalam diri kita kalau ingin menjadi murabbi yang betul-betul membawa kita pada keridaan Allah. Kalau tidak, maka akan sia-sia apa yang kita lakukan. Kita tak akan sukses menjadi murabbi tanpa memiliki keterampilan-keterampilan tersebut.

Kendala yang menyebabkan terhalangnya seorang menjadi murabbi setidaknya ada 3, yakni kendala kemauan, kendala kemampuan, dan kendala kesempatan. Hati-hati dengan perasaan belum pantas menjadi murabbi, merasa belum cukup ilmu, padahal sekaranglah kesempatan yang ada, bukan nanti-nanti.

Daurah pengasuhan
Suasana daurah bersama Ustazah Zainab Namih

Dengan mengambil peran dakwah ini, kita bisa berada dalam barisan para pejuang. Berniatlah untuk bisa terlibat dalam amal jannati ini, untuk membina generasi yang baik dari anak-anak didik kita, dari para mutarabbi kita.

Keutamaan Menjadi Murabbi

Menjadi murabbi maka kita bisa selalu memiliki kesempatan mengecas keimanan dan mendapatkan banyak keutamaan. Keutamaan menjadi murabbi yang bisa kita dapatkan di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Melaksanakan kewajiban syar'i
  2. Menjalankan sunah Rasul
  3. Mendapatkan pahala yang berlipat ganda
  4. Mencetak pribadi-pribadi unggul
  5. Belajar berbagai keterampilan
  6. Meningkatkan iman dan takwa
  7. Merasakan manisnya ukhuwah

Syarat Menjadi Murabbi

Syarat menjadi murabbi adalah dengan menguasai keilmuan untuk mendukungnya. Dan ini bisa kita pelajari bersamaan ketika amanah itu kita dapatkan, sehingga kita pun menjadi pribadi yang lebih baik.

Di sinilah kita terus memacu untuk memantaskan diri bahwa kita adalah pilihan yang tepat dalam dakwah ini. Berikut syarat menjadi murabbi yang harus kita upayakan ada dalam diri kita:

  1. Memiliki pengetahuan tentang islam sebagai minhajul hayah (metode hidup)
  2. Mempunyai kemampuan membaca dan menulis huruf arab meskipun tingkat dasar
  3. Tidak terbata-bata dalam membaca Al-Qur’an
  4. Mempunyai kemampuan berorganisasi
  5. Mempunyai kemampuan merespon dan problem solving
  6. Mempunyai kemampuan ide dan pengetahuannya kepada orang lain
  7. Berusaha menghiasi dirinya dengan akhlak islami khususnya akhlak seorang murabbi

Tugas dan Hak Murabbi

Ada tugas dan hak sebagai seorang murabbi. Di sinilah murabbi menjadi sentral dalam pelaksanaan pengasuhan bagi mutarabbi. Berikut ini tugas dan hak murabbi:

  1. Memimpin pertemuan
  2. Mengambil keputusan dalam syura
  3. Menasihati dan mengupayakan pemecahan masalah
  4. Mempertimbangkan usulan dan kritik
  5. Menghidupkan suasana ruhiyah, fikriyah, dan dakwiyah
  6. Membangun kinerja halaqah yang solid, sehat, dinamis, produktif dan penuh ukhuwah
  7. Memahami dan menguasai kondisi mad'u serta meningkatkan potensi mereka

Resume Daurah Pengasuhan di Masjid Widad El Fayez, PPTQ Qoryatul Qur’an komplek Asemlegi Gabeng, 5 Maret 2024, bersama Ustazah Dr. Zainab Namih, M.Pd, dosen Universitas Indonesia dan Konsultan Psikologi Islam.

Posting Komentar untuk "Ustazah Zainab Namih: Sukses Menjadi Murabbi dan Murabbiah Teladan bagi Mutarabbi"