Selasa, 5 Maret 2024. PPTQ Qoryatul Qur’an menggelar kajian daurah kepengasuhan untuk para asatiz dan SDM Qoryatul Qur’an dengan tema Menjadi Murabbi dan Murabbiyah Teladan dengan narasumber Ustaz Dr. Zainab Namih, M.Pd.
Ini adalah untuk kesekian kalinya, Ustazah Zainab Namih berkenan hadir di PPTQ Qoryatul Qur’an untuk sharing pengalaman dalam hal kepengasuhan dan pendidikan Islam. Beliau adalah dosen Universitas Indonesia dan Konsultan Psikologi Islam yang tinggal di Cilangkap, Tapos, Depok.
Daurah yang dilaksanakan di Masjid Widad El Fayez, Komplek Asem Legi, Gabeng dimulai sekira pukul 08.30 WIB. Acara pembukaan daurah dipandu oleh Wadir Dakwah Ustaz Bambang Wahyudi, SE selaku pembawa acara.
Pembacaan ayat suci Al-Qur'an |
Pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ustaz Abdul Mu'in yang melafalkan Surat Al Hasyr ayat 18-22 dengan merdunya. Semoga bacaan indah ini menghadirkan keberkahan untuk acara ini dan melancarkan acara sampai selesai.
Direktur Operasional PPTQ Qoryatul Qur’an Ustaz Hartanto, S.Pd.I dalam sambutan dan membuka acara, menyampaikan agar seluruh hadirin bisa mengikuti daurah ini dengan baik. Harapannya agar bisa membentuk karakter murabbi dan murabbiah teladan.
Direktur Operasional Ustaz Hartanto membuka daurah |
Wadir Kepengasuhan PPTQ Qoryatul Qur’an Ustaz Edi Casedi, S.Pd.I., M.P.I sambil menunggu kehadiran narasumber yang masih dalam perjalanan, menyampaikan beberapa hal terkait kepengasuhan di Qoryatul Qur’an.
Ustaz Edi menegaskan pentingnya keridaan diri ketika bergabung dan berjuang bersama di pesantren. Rida itu ditandai dengan tidak berkeluh kesah dan tidak ada rasa terpaksa dalam berkhidmat di PPTQ Qoryatul Qur’an ini.
Kuncinya adalah harus bisa menerima menjadi bagian dari keluarga besar Qoryatul Qur’an. Dengan begitu maka akan menjadikan mantap dan selalu siap sedia melaksanakan tugas dan kewajiban yang ada penuh tanggung jawab.
Ustaz Edi Casedi berikan nasihat dan arahan |
Menjalani kehidupan dakwah di Qoryatul Qur’an adalah bentuk penerimaan akan takdir yang Allah berikan. Yakin bahwa semua yang kita alami adalah ketetapan dari Allah. Jadi kita ada keterikatan dalam hal ini.
Maka berbanggalah kita berada di Qoryatul Qur’an, bersyukur dengan takdir yang ditetapkan Allah ini. Kalau tidak ada rasa tersebut, buat apa di Qoryatul Qur’an? Lebih baik keluar sesuai pilihan hatinya.
Kita harus selalu optimis sehingga hadir semangat. Allah menyukai hamba yang beramal dengan memberikan yang terbaik. Termasuk dalam beramal di pesantren ini, berikan kontribusi terbaik kita.
Hadirkan hati sepenuhnya dan jangan setengah hati. Jika setengah hati ketika bergabung dengan Qoryatul Qur’an maka yang muncul adalah perhitungan transaksional. Padahal sejatinya di sini kita berdakwah, bukan bekerja.
Setelah penyampaian dari Ustaz Edi, hadir Ustazah Zainab Namih, dan daurah segera dimulai. Ustaz Edi kemudian bertindak sebagai moderator, memandu pelaksanaan daurah agar berjalan dengan baik.
Daurah bersama Ustazah Zainab Namih |
Ustaz Zainab Namih menyampaikan materi tentang bagaimana menjadi murabbi dan murabbiah yang sukses dalam mendidik para mutarabbi, utamanya menjadi asatiz di PPTQ Qoryatul Qur’an berdedikasi tinggi.
Semoga dengan mengikuti daurah ini, seluruh hadirin bisa terbuka wawasan dan hatinya sehingga bisa mengambil peran sebagai murabbi dan murabbiah yang sukses dan berkontribusi dengan optimal di pesantren.
Posting Komentar untuk "Pembukaan Daurah Kepengasuhan dengan Tema Menjadi Murabbi dan Murabbiah Teladan"