Ustaz Muhammad Saifudin: Menjadi Pasangan Suami-Istri Sehidup Sesurga

Orang beriman akan masuk ke surga bersama keluarganya sesama orang saleh, baik dari nenek moyang hingga anak cucunya. Hal ini telah disebutkan dalam salah satu ayat Al-Qur’an berikut ini.

جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَآئِهِمْ وَاَ زْوَا جِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَا لْمَلٰٓئِكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَا بٍ 

(yaitu) surga-surga 'Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;” (QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 23)

Termasuk yang turut bersama ke surga adalah pasangannya ketika di dunia. Dengan demikian, penting sekali menikah dengan sesama orang yang beriman, karena akan membawa serta bersama surga-nerakanya kelak di akhirat.

Ustaz Saifudin Sangen
Ustaz Saifudin menganjurkan memilih pasangan menurut agamanya

Ketika ada seorang wanita menikah lebih dari sekali, bersama siapa dia akan ke surga kelak (jika ia masuk surga)? Berikut ini adalah hadis yang disahihkan oleh Al-Albani, Rasulullah ﷺ bersabda,

 أَيُّمَا امْرَأَةٍ تُوُفِّيَ عَنْهَا زَوْجُهَا فَتَزَوَّجَتْ بَعْدَهُ فَهِيَ لِآخِرِ أَزْوَاجِهَا

Wanita manapun yang ditinggal mati suaminya, kemudian si wanita menikah lagi, maka dia menjadi istri bagi suaminya yang terakhir.” (HR. Ath-Thabarani)

Ini juga menjadi salah satu alasan bahwa istri Rasulullah ﷺ tidak diperbolehkan lagi menikah setelah ditinggal wafat Rasulullah ﷺ, karena ia sudah memiliki pasangan terbaik kelak di surga.

Namun, ada pendapat menurut dalil dengan hadis Ummu salamah yang mengenai bolehnya memilih suami di surga, hanya saja sebagian ulama mendhaifkan hadits tersebut. Hadisnya berikut ini.

يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهَا تُخَيَّرُ فَتَخْتَارُ أَحْسَنَهُمْ خُلُقًا

Wahai Ummu Salamah, dia akan diberi pilihan sehingga dia memilih yang paling baik diantara mereka.” (HR. Thabarani)

Memilih pasangan menurut agamanya adalah pilihan terbaik yang diajarkan Islam. Dengannya kita bisa beribadah bersama dan saling mengingatkan dalam kesabaran dan kebenaran.

Sangat penting memperhatikan agama dan akhlak dalam memilih pasangan sehingga harus menjadi pertimbangan utama dalam menerima atau menolak lamaran. Sebagai disebut dalam hadis, dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِيْنَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوْهُ، إِلا تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيْضٌ

Apabila seseorang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya datang kepada kalian untuk melamar (wanita kalian), maka hendaknya kalian menikahkan orang tersebut (dengan wanita kalian). Bila kalian tidak melakukannya niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi)

Lantas, bagaimana dengan hadis Rasulullah yang menyatakan bahwa, "Tak seorangpun yang Allah masukkan ke dalam surga kecuali Allah pasangkan (nikahkan) dia dengan 72 istri (bidadari selain istrinya di dunia dulu)." (HR. Ibnu Majah)?

Apakah istri dari dunia yang turut ke surga tidak akan cemburu pada para bidadari itu? Allah menegaskan bahwa di surga tidak ada hati yang kotor, sehingga di sana kelak tak ada rasa benci, dengki, bahkan rasa cemburu tersebut. Yang ada hanyalah senang dan bahagia semata.

Lalu, bagaimana dengan para wanita yang di dunia belum memiliki pasangan sudah meninggal terlebih dulu? Apakah di surga kelak dia tidak akan memiliki pasangan?

Allah telah menyiapkan pasangan bagi seluruh hamba yang masuk surga, termasuk bagi yang jomlo saat di dunia. Sebagaimana dalam hadis Rasulullah ﷺ bersabda,

وَما في الجَنَّةِ أَعْزَبُ

Dan di surga tidak ada orang yang sendirian (tidak menikah).” (HR. Muslim)

Menurut Fatwa Syekh Al-‘Utsaimin, bahwa seorang wanita penduduk surga yang belum menikah di dunia atau suaminya bukan penduduk surga. Apabila wanita tersebut masuk surga, maka di surga juga ada penduduk surga dari laki-laki yang belum menikah di dunia (mereka akan dinikahkan sesuai dengan kesenangan hati mereka).

Resume kajian Ahad Pagi di Masjid Widad El Fayez, Komplek Asem Legi, Gabeng, pada 28 Januari 2024 oleh Ustaz H. Muhammad Saifudin, Lc, M.Ag, Mudir Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Sangen

2 komentar untuk "Ustaz Muhammad Saifudin: Menjadi Pasangan Suami-Istri Sehidup Sesurga"

  1. Semua juga berharapnya seperti itu ya kak, menikah dan hidup sesurga dengan suami atau istri yang dinikahi. Maka dari itu tugas kota berlomba-lomba berbuat baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga Allah menjadikan kita para penghuni surga-Nya. Aamiin.

      Hapus