Pembinaan Ustaz-Ustazah Griya Tahfizh Qoryatul Qur’an bersama Ustaz Bambang Wahyudi

Ahad, 28 Januari 2024. Para asatiz Griya Tahfizh (GT) binaan PPTQ Qoryatul Qur’an berkumpul di Masjid Widad El Fayez, PPTQ Qoryatul Qur’an Komplek Asem Legi, Gabeng, untuk melaksanakan rapat koordinasi dan pembinaan dari direktorat.

Griya Tahfizh QQ
Pembinaan asatiz GT QQ

Acara pembukaan dimulai sekira pukul 10.30 WIB, dipandu oleh Ustaz Abdul Mu'in, S.Pd.I sebagai MC. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh salah satu santri GT Gabeng bernama Aisyah Azzalfa. Setelah itu, masuk ke acara sambutan.

Acara GT
Pendukung acara pembinaan asatiz GT

Koordinator Griya Tahfizh Qoryatul Qur’an Ustaz Aldi Hermawan pada sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran seluruh asatiz GT. Beliau menyampaikan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar GT di bawah binaan Qoryatul Qur’an.

Ustaz Aldi Hermawan
Sambutan Ustaz Aldi Hermawan

Menurut Ustaz Aldi Hermawan, dengan seringnya bertemu, maka akan ada kesinambungan antar GT, sekaligus menyatukan visi dan misi sebagai tujuan pendirian GT. Harapan bisa bersatu dan saling bersinergi antara satu dan lainnya.

Sambutan selanjutnya dari Direktur Operasional PPTQ Qoryatul Qur’an Ustaz Hartanto, S.Pd.I. Beliau menyampaikan filosofi keberadaan GT Qoryatul Qur’an, bahwa didirikannya setelah melihat kondisi TPQ di Weru yang kurang maksimal dalam pendidikan anak.

Ustaz Hartanto
Sambutan Ustaz Hartanto

Ustaz mengatakan bahwa GT tidak hendak mematikan TPQ yang sudah ada. Tapi untuk menampung anak-anak yang sudah bisa baca Al-Qur’an agar mau menghafalkannya. Sebagai lanjutan TPQ yang ada, yang rata-rata lulus iqro enggan berangkat TPQ lagi.

Menurut Ustaz Hartanto, anak-anak berada pada usia emas, sehingga ketika dimasukkan Al-Qur’an akan mudah diingatnya. Juga membentuk massa yang nyata, selain anak juga orang tua untuk terlibat dalam dakwah Islam.

Ustaz mengharapkan dengan pertemuan ini, GT satu dan lainnya bisa eksis tanpa merasa saling bersaing. Kemudian bisa merumuskan bersama setiap langkahnya. Membuat standar sama, membentuk karakter lulusan yang diinginkan secara bersama-sama.

Acara inti disampaikan oleh Wadir Dakwah PPTQ Qoryatul Qur’an Ustaz Bambang Wahyudi, SE. Beliau mengingatkan bahwa kita semua harus mengambil peran dalam amanah dakwah. Jangan pernah mengabaikan dan haruslah memaksimalkan perjuangan ini.

Ustaz Bambang Wahyudi
Ustaz Bambang Wahyudi sampaikan arahan dan pembinaan

Ketika Allah masih menggunakan diri kita untuk keperluan dakwah maka mari kita syukuri dengan memaksimalkan dan bersungguh-sungguh. Jangan sampai Allah ambil amanah ini dan menyisakan keburukan kepada kita. 

Allah cinta kepada yang berjuang di jalan Allah seperti barisan, yang merapatkan diri dan teratur. Maka marilah kita sinergikan dakwah dalam GT agar bisa saling menguatkan, bukan merasa sebagai rival.

GT adalah pesantren masyarakat dengan konsep dakwah lokal bervisi global. Sebagai pendekatan teknis meraih kemenangan Islam melalui pemberdayaan mahasantri program kaderisasi ulama.

Sebagai dakwah lokal maka GT berada di tiap pelosok desa, meski begitu ini bukanlah hal yang kecil. Ini adalah langkah awal mewujudkan dakwah yang bersifat global dengan membentuk karakter ulama sejak dini.

Ciri dan prinsip dakwah lokal adalah idealis tetapi berpikir dan bertindak realistis. Memulai dari yang kecil, yang bisa, dan yang ada. Mulai dari sekarang, dan dari diri sendiri. Mengoptimalkan yang ada, bukan hasil ideal tetapi optimal.

Ciri dan prinsip bervisi global adalah menempatkan tujuan melampaui kondisi, kemampuan, ruang, dan waktu. Ini dicapai dengan mengoptimalkan potensi dakwah lokal untuk meraih visi global sebagai fokus utama dakwah.

Jadi GT meskipun skala kecil, tapi memiliki tujuan jangka panjang, menuju visi global menghasilkan generasi terbaik. Untuk itu sejak awal perlu diniatkan sehingga akan memunculkan dorongan semangat dan ruh dalam mendidik.

Rumus membangun kesuksesan dakwah adalah dengan memiliki visi, merasakan pentingnya, memiliki kemampuan yang selalu di-upgrade, ada support pendanaan, sumber daya, dan rencana aktivitas. Tanpa itu maka akan bermunculan kendala diri: bingung, apatis, ragu, malas, dan bahkan frustasi.

Ikhtiar dakwah yang terencana, teratur, terorganisir, lebih baik daripada tanpa rencana, semrawut, dan tercerai berai. Allah akan melihat bagaimana kita berusaha dan berproses di dalamnya.

Akhirnya, keberadaan GT adalah untuk mendukung tercetaknya generasi terbaik, menyiapkan kader siaga untuk menerima estafet dakwah di masa mendatang. Semoga Allah meridai setiap langkah kita.

Posting Komentar untuk "Pembinaan Ustaz-Ustazah Griya Tahfizh Qoryatul Qur’an bersama Ustaz Bambang Wahyudi"