Fityatun Amanu, Wadah Santri PPTQ Qoryatul Qur’an Berlatih Beladiri Kuatkan Jasmani dan Rohani

Mondok di PPTQ Qoryatul Qur’an tidak hanya diajari bagaimana menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an. Banyak hal bisa dipelajari para santri sebagai bekal untuk menyongsong masa depan kelak. Salah satunya adalah belajar beladiri.

Kegiatan ini diberikan kepada santri jenjang MTs dan MA di komplek Kauman. Diadakan rutin setiap hari Sabtu malam Ahad. Waktunya setelah Salat Isya sampai sekira pukul 21.30 WIB.

Santri berlatih bela diri
Santri berlatih beladiri

Latihan beladiri ini dipandu oleh Ustaz Saiful Anwar dari Grajegan, Tawangsari. “Beladiri praktis,” kata beliau menyebut jenis latihan yang diajarkannya.

Beladiri jenis ini, menurut Ustaz Saiful, tidak perlu banyak menghafal jurus, melainkan dengan gerakan-gerakan praktis yang bisa diterapkan dalam pembelaan diri ketika dibutuhkan.

Saiful Anwar
Ustaz Saiful Anwar ajarkan beladiri praktis

Adapun kegiatan beladiri ini, diberi nama Fityatun Amanu atau disingkat FA, yang mengandung makna sekelompok pemuda beriman yang memiliki kekuatan jasmani dan rohani dalam memperjuangkan tegaknya Dinul Islam.

Fityatun Amanu terinspirasi dari kisah tentang 7 pemuda yang berlindung ke dalam goa demi menyelamatkan iman atau yang dikenal dengan sebutan Ashabul Kahfi, sebagaimana disebut dalam Al-Qur’an pada Surat Al Kahfi ayat 13.

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَاَ هُمْ بِا لْحَـقِّ ۗ اِنَّهُمْ فِتْيَةٌ اٰمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًى 

Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah fityatun amanu (pemuda-pemuda yang beriman) kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka,” (QS. Al-Kahf 18: Ayat 13)

Kisah Ashabul Kahfi ini diperkirakan terjadi pada masa kaisar Romawi yang bernama Gaius Messius Quintus Decius yang mengancam akan menghukum mati siapa saja yang tidak sejalan dengannya.

Itulah sebabnya 7 pemuda Ashabul Kahfi dan satu anjingnya bernama Qithmir yang menjaga mereka, lari dari negeri itu dan ditidurkan Allah didalam gua.

Kegiatan beladiri ini dilaksanakan dengan jadwal bergantian, dengan pembagian 3 kelompok. Kelas 1 MTs dan 1 MA menjadi satu kelompok. Kelas 2 MTs dan 2 MA menjadi satu kelompok. Begitu juga kelas 3 MTs digabung dengan santri kelas 3 MA dari komplek Alasombo.

Ustaz Saiful Anwar mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini agar santri menjadi pribadi yang kuat dari segi keimanan dan fisiknya sehingga mendukung dalam perjuangan dakwahnya.

Latihan beladiri pesantren
Foto bersama selesai latihan

Selain itu, manfaat beladiri bagi santri juga mampu meningkatkan rasa percaya diri, melatih ketahanan mental, melatih keuletan, dan serta mengembangkan kewaspadaan diri.

Santri juga mengaku senang dengan kegiatan ini. Selain memberikan pengalaman baru, latihan beladiri juga menjadi kegiatan refreshing dari aktivitas seharian yang terkadang menjenuhkan. Semoga Allah ﷻ meridai setiap langkah kita.

Posting Komentar untuk "Fityatun Amanu, Wadah Santri PPTQ Qoryatul Qur’an Berlatih Beladiri Kuatkan Jasmani dan Rohani"