Challysta Eleanor Jovita Indrawati, Santri Griya Tahfizh Qoryatul Qur’an Jetis Setor Hafalan Juz Amma

Pada hari Ahad, 24 September 2023, Ustazah Aisyah menerima laporan hafalan Juz Amma dari salah satu santri Griya Tahfizh (GT) Qoryatul Qur’an Jetis, atas nama Challysta Eleanor Jovita Indrawati.

Namanya unik ya, untuk memudahkan panggil saja dengan sebutan Tata, seperti teman-teman menyapanya. Tata ini adalah santri GT Jetis yang bersekolah di SD Negeri Karangwuni 3 tepatnya kelas 5.

Selesainya hafalan juz ke-30 Tata ini adalah berkat ketelatenannya yang secara konsisten menghafal setiap hari meski hanya 1-2 ayat. Akhirnya lantunan surat-surat itu pun tertanam pada ingatannya.

Challysta Eleanor Jovita Indrawati

Tata yang beralamat di Dukuh Ngentak RT 02 RW 09 Desa Karangwuni, Kecamatan Weru ini adalah putri dari Bapak Indra Wahyu dan Ibu Tri Harum Kusumawati yang dilahirkan di Sukoharjo, pada tanggal 28 Mei 2013. Semoga Allah ﷻ berikan berkah pada keluarga Tata.

Santri yang suka membaca buku ini bercita-cita menjadi seorang dokter. Semoga Allah ﷻ mengabulkannya, menjadi seorang dokter yang hafizh Qur’an sehingga lebih bermanfaat untuk umat.

“Alhamdulillah, terima kasih GT QQ, akhirnya berhasil menghafal Juz Amma,” ungkapnya menyampaikan kesan dengan senang hati. “Semoga selalu bisa membawa manfaat untuk umat,” doanya.

Tata berharap dan akan terus berusaha selalu istikamah meneruskan hafalan Al-Qur’an. Di samping itu juga terus murajaah surat-surat yang telah dihafalkannya.

Sembari menambah hafalan, sebagai seorang penghafal Al-Qur’an hendaknya Tata juga berusaha menjaga akhlak dan adabnya, terlebih pada guru maupun kedua orang tua.

Hal ini selaras dengan perkataan Muhammad bin Al-Husain, bahwa orang yang telah mendapatkan pengajaran Al-Qur’an dari Allah itu telah dikaruniai keistimewaan dibandingkan orang yang tidak menghafal dan memahami kitab-Nya.

Kemudian berkeinginan untuk menjadi Ahlul Qur’an, keluarga Allah ﷻ di muka bumi, hendaknya menjadikan Al-Qur’an sebagai penyejuk hati. Dengannya terbangun apa-apa yang telah rusak dari hatinya, kemudian dia beradab dengan adab-adab Al-Qur’an.

Adab Al-Qur’an itu menjadikan pribadi berakhlak mulia yang dengannya akan tampak jauh berbeda perilakunya dari orang tidak membaca Al-Qur’an. Semoga kita semua bisa demikian.

Kontributor: Ustaz Aldi Hermawan