Asmaa’, Santri Kelas 2 Matiq A MATQ Qoryatul Qur’an Selesaikan Hafalan 30 Juz

Asmaa’, salah satu santri MATQ Qoryatul Qur’an yang tinggal di komplek Pucung, telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an lengkap 30 juz. Sebuah pencapaian yang tak mudah, penuh perjuangan, dan berbuah kebahagiaan.

Nama panggilan sehari-harinya adalah Asma. Berasal dari Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Rela meninggalkan rumah dan keluarga untuk belajar di pesantren, semoga menjadi jalan indah baginya dalam menggapai rida Allah.

Penuntut ilmu adalah pejuang, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Tirmidzi, “Barangsiapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang.”

Asma dengan pencapaianya ini tentu membuat bangga dan bahagia bagi kedua orang tuanya, yakni Bapak Sri Mulyana dan Ibu Suyatmi. Anak ke-2 dari 4 bersaudara ini telah berhasil meraih impian menjadi seorang hafizah.

Asmaa’

Asmaa’ terlahir di Klaten, pada tanggal 22 Juli 2007. Hafal Al-Qur’an di usia muda, semoga menjadikan keberkahan baginya di sepanjang usia. “Sebaik-baik di antara kalian ialah orang yang panjang umurnya dan baik pula amalannya.” (HR. At Tirmidzi)

Santri Kelas 2 Matiq A, MATQ Qoryatul Qur’an ini mengaku sangat suka berkuda. Kelak dewasa ingin mewujudkan cita-cita menjadi seorang daiyah. Semoga Allah mudahkan jalannya sehingga ilmunya bermanfaat untuk umat.

Asma berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz dengan waktu menghafal sekitar 1 tahun 2 bulan. Menyetorkan hafalan kepada Ustazah Laila, pada tanggal 25 September 2023, bertempat di ruang kelas komplek Pucung.

“Manfaatkan waktu luang,” begitu ia berpesan kepada teman-teman seperjuangan yang saat ini masih berproses dalam menyelesaikan hafalan. Semua butuh perjuangan dan kegigihan mencapai tujuan rida Allah.

Salah satu hadis yang memotivasi berinteraksi dengan Al-Qur’an adalah, “Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberi syafaat bagi ahlinya (yaitu orang yang membacanya, mempelajari, dan mengamalkannya).” (HR. Muslim)

“Alhamdulillah, saya terharu dan bersyukur bisa berada titik ini,” kata Asma tulus. “Saya berterima kasih kepada ustaz-ustazah karena telah membimbing saya sampai bisa berada di tahap ini.”

Selamat, atas pencapaiannya, ya, Asma. Turut berdoa, semoga Allah mudahkan jalannya dalam menjaga hafalan sekaligus dalam mengamalkan apa yang telah dihafalnya itu. Aamiin.

Kontributor: Ustaz Edi Casedi, S.Pd.I, M.P.I