Kemajuan Qoryatul Qur’an adalah dengan memberikan hasil terbaik dalam menghasilkan santri terbaik untuk meninggikan kalimat Allah. Kegiatan penataran bukan hanya untuk formalitas, tapi ikhtiar meningkatkan kualitas dari sisi akademis, pengasuhan, kerumahtanggaan, dan segenap sisi yang bisa ditingkatkan.
Kemajuan besar yang harus diraih itu harus dengan kepedulian pada hal-hal kecil. Ada mindset dan mental-mental salah yg selama ini kita anggap benar dan menjadi acuan bagi aktivitas kita di pesantren ini dan dakwah serta sosial kita.
Ustaz Setyadi ingatkan pentingnya peduli pada hal kecil |
Kita sering menganggap sepele sesuatu yang kecil. Uang seribu rupiah, satu batang pensil, lampu sudah siang tak pernah dimatikan, tetesan kecil keran air, dan sebagainya. Itu semua adalah hal kecil, dan sebagian besar kita menganggapnya sepele, sekadar, dan hanya aksesoris yang tak berpengaruh apa-apa. Dan benarkah itu bukan hal penting?
Dalam memberikan penilaian, seseorang kadang hanya melihat hal kecil bukan melihat pada hal besar. Orang bisa saja melihat kamar mandi pesantren yang ternyata kotor dan tidak beres, maka akan muncul penilaian: hal kecil saja tidak beres, bagaimana bisa melakukan hal besar seperti mendidik generasi terbaik di pesantren?
Ketika kita abai akan hal kecil maka bagaimana kita bisa peduli dengan hal besar? Keran menetes per detik kita tak menganggapnya sebagai hal yang perlu diperhatikan. Padahal ketika berjam-jam dan berhari-hari maka akan banyak kemubazirannya. Dan kalau dinilai dengan tagihan air maka akan ada tambahan biaya yang harus kita bayarkan.
Seorang teknisi bisa merasakan hal kecil saat mengendarai mobil dan bisa menyimpulkan permasalahannya. Padahal pemiliknya kadang abai dengan masalah kecil pada kendaraan itu. Pemilik mobil hanya tahu kerusakan kalau mobil benar-benar mogok tak mau menyala. Apakah kita juga harus begitu?
Sudah saatnya kita perhatikan hal kecil. Genteng bocor kecil kita abaikan karena dianggap tak akan menimbulkan banjir. Tapi tetesannya mengenai laptop kita dan menjadikannya rusak. Apa benar harus menunggu menimbulkan kerusakan besar baru memperhatikan hal kecil itu?
Santri melakukan kesalahan kecil, jangan abai. Benarkan sedari awal. Jangan menunggu santri terbiasa dengan kesalahan kecil sehingga ia bisa melakukan kesalahan besar. Jadi, apakah kita akan selalu menganggap ringan hal-hal yang kecil?
Maka marilah kita berusaha membangun kepedulian dari hal-hal kecil. Tujuan kita besar, tapi semua itu jangan membuat kita kehilangan kepedulian pada hal kecil dan sepele. Semua ini amanah umat maka hendaklah kita jauh lebih peduli. Mentalitas dan mindset itu harus bisa dibangun sedini mungkin.
Nasihat ini disampaikan Direktur Umum PPTQ Qoryatul Qur’an Ustaz Setyadi Prihatno, S.Sos., M.P.I saat membuka acara Penataran SDM Pengelola dan Pengajar PPTQ Qoryatul Qur’an, 22 Juli 2023 di Masjid Widad El Fayez, Komplek Asem Legi, Gabeng.
Posting Komentar untuk "Ustaz Setyadi Prihatno: Mencapai Tujuan Besar dengan Tetap Peduli pada Hal Kecil"