Majelis Penutupan Qur’anic Brotherhood Camp: Bonded by Qur’an, Connected by Heart di Buper QQ Alasombo

Setelah menjalani kegiatan mukhayam selama dua hari satu malam di Bumi Perkemahan Qoryatul Qur’an, 15-16 Oktober 2025, kini tiba saatnya penutupan kegiatan Qur’anic Brotherhood Camp (Kemah Antar Ma’had Aly Putri) ini.

Sebelum kegiatan secara resmi ditutup, digelar terlebih dahulu majelis bersama Ustaz Abdurrohim Ba’asyir, atau yang lebih akrab disapa Ustaz Iim. Majelis diikuti oleh mahasantriwati dari 5 Ma’had Aly putri yang menjadi peserta pada kegiatan Qur’anic Brotherhood Camp.

Adapun kelima Ma’had Aly yang dimaksud yakni: Ma’had Aly Qoryatul Qur’an, Ma’had Aly Baitul Qur’an, Ma’had Aly Daarur Rahmah wal Hikmah, Ma’had Aly Kharisma Haramain, dan Ma’had Aly Lembah Qur’an Al Amin.

Ustaz Iim
Majelis penutupan bersama Ustaz Iim

Majelis penutupan ini juga diikuti oleh mahasantri Ma’had Aly Qoryatul Qur’an putra, santri satuan khusus Taruna Almaqdisi Qoryatul Qur’an, dan santri kelas akhir MATQ Qoryatul Qur’an.

Juga berkenan hadir dan mendampingi jajaran direktorat dan instruktur leadership Qoryatul Qur’an serta seluruh SDM Qoryatul Qur’an, yang menjadikan acara tersebut tambah meriah dan penuh khidmat.

Mudir Ma’had Aly Qoryatul Qur’an, Ustaz Luthfi Zubaidi, Lc., M.H. berkenan memandu majelis penutupan kegiatan Qur’anic Brotherhood Camp. Beliau sekilas menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya majelis tersebut, di antaranya sama-sama mengambil manfaat dari majelis bersama Ustaz Abdurrohim Ba’asyir.

Tiba saatnya, Ustaz Luthfi mempersilakan Ustaz Abdurrohim Ba’asyir untuk menaiki panggung didampingi oleh Ustaz Ihsan Saifuddin, S.Ag., dan Ustaz Setyadi Prihatno, S.Sos., M.P.I. Kemudian waktu sepenuhnya diberikan kepada beliau-beliau untuk memulai majelis penutupan kegiatan Qur’anic Brotherhood Camp.

Di awal mukadimahnya, Ustaz Setyadi sekilas memperkenalkan Ustaz Abdurrohim Ba’asyir kepada para hadirin, bahwa beliau adalah pengasuh Pondok Pesantren Salman Al Farisi Karanganyar sekaligus ketua Dewan Syariah Kota Surakarta.

Tak lupa, Ustaz Setyadi juga menyampaikan bahwa berdirinya PPTQ Qoryatul Qur’an tidak lepas dari andil beliau. Hal tersebut menunjukkan bahwa Ustaz Abdurrohim Ba’asyir sangat berperan besar dalam jalan dakwah ini.

Kemudian beliau juga menyampaikan apresiasi kepada Ustaz Ihsan Saifuddin karena sejak dibukanya kegiatan tersebut hingga ditutup, beliau turut hadir mendampingi para mahasantri.

Beliau juga menyampaikan bahwa tempat ini (bumi perkemahan) berdiri karena ada niat dan tujuan tersendiri. Tempat ini telah dikunjungi oleh orang-orang besar baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang menjadikan optimis bahwa Allah rida dengan langkah yang kita tempuh ini.

Beliau juga sekilas memperkenalkan para instruktur yang telah melatih selama dua hari ini, bahwa mereka juga punya andil dalam berdirinya ma’had-ma’had tersebut.

Kemudian giliran Ustadz Ihsan menyampaikan nasihat dan motivasinya. Beliau mengutip perkataan Imam Syafi’i, bahwa ada tiga hal yang menambah kecerdasan: duduk bersama para ulama, duduk bersama orang-orang saleh, dan meninggalkan perkataan yang tidak bermanfaat.

Mukhayyam
Suasana majelis penutupan mukhayam

Ustaz Ihsan menyampaikan bahwa dua hal yang pertama sudah kita kerjakan, tetapi untuk satu hal yang terakhir kita masih sulit mengerjakannya, yaitu meninggalkan perkataan yang tidak bermanfaat.

“Hari ini dunia menjadi carut-marut karena banyaknya yang meninggalkan pesan wasiat dari Rasulullah, yakni Min husni islāmil mar’i tarkuhu mā lā ya’nīhi (Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya),” kata Ustaz Ihsan.

Beliau juga memberikan nasihat kepada para hadirin untuk tidak menelan mentah-mentah informasi yang telah didapatkan, perlu adanya tabayun dan pengecekan ulang terkait validitas informasi yang disampaikan.

Kemudian tibalah saatnya pada sesi utama, yakni nasihat dan motivasi dari Ustaz Abdurrohim Ba’asyir. Di awal, beliau menyapa seluruh hadirin dan memberikan doa kebaikan untuk semuanya. Beliau juga sedikit menyinggung Qoryatul Qur’an, nama yang sangat indah yang menjadi doa akan keberkahan suatu kampung yang di dalamnya dibimbing dengan Al-Qur’an.

Beliau memberikan ilustrasi bahwa dahulu Kota Madinah adalah kampung yang biasa saja. Sejak datangnya Nabi dan Al-Qur’an, Kota Madinah menjadi mulia dan terpancar kebaikan di dalamnya.

“Kenikmatan terbesar yang Allah berikan kepada kita adalah nikmat iman dan Islam. Islam mengatur seluruh aturan dengan baik, dari urusan kecil sampai urusan besar,” kata Ustaz Abdurrohim Ba’asyir.

Nikmat itu akan mengantarkan pada ziyādatul khair (bertambahnya kebaikan) apabila nikmat tersebut disyukuri. Jika Islam adalah kenikmatan, maka cara mensyukurinya adalah dengan mengamalkan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian beliau menyampaikan cara-cara untuk mensyukuri nikmat Dinul Islam ini, di antaranya: (1) Mempelajari Islam dengan baik, (2) Mengamalkannya, (3) Mendakwahkannya, dan (4) Amar ma’ruf nahi munkar.

“Setelah kita sadar bahwa Islam adalah nikmat Allah, maka kita wajib mensyukurinya dengan mempelajari, mengamalkan, mendakwahkan, dan memperjuangkannya supaya kita dihitung oleh Allah. Maka setiap kita setelah ini berpikir: saya berperan di mana? Jangan sampai ketinggalan dengan kafilah dakwah,” kata Ustaz Abdurrohim Ba’asyir.

Ustaz berharap mudah-mudahan Allah meridai semua ini, dan semoga kegiatan seperti ini dapat membangun semangat untuk kita, semangat untuk mengajarkan kepada peserta bagaimana mensyukuri kenikmatan Dinul Islam ini.

Setelah selesai majelis tersebut, acara beralih pada penutupan kegiatan Qur’anic Brotherhood Camp. Secara simbolis perwakilan instruktur menyerahkan kembali tongkat kepada Ustaz Luthfi yang menjadi perwakilan dari kelima Ma’had Aly putri.

Tim Leadership QQ
Foto bersama tim leadership

Semoga kegiatan tersebut dapat menjadi sarana latihan bagi mahasantriwati dalam melatih kedisiplinan dan kepekaan yang dapat menunjang kesuksesan di kemudian hari. Semoga dari kegiatan tersebut terlahir perempuan-perempuan yang memiliki semangat juang tinggi dalam memperjuangkan Islam.

Reporter: Ustaz Salman Al Hawari

Posting Komentar untuk "Majelis Penutupan Qur’anic Brotherhood Camp: Bonded by Qur’an, Connected by Heart di Buper QQ Alasombo"