Suasana Bumi Perkemahan Qoryatul Qur’an Alasombo tampak semarak dengan kegiatan edukatif tentang ular. Kegiatan ini menjadi salah satu sesi menarik dalam rangkaian Qur’anic Brotherhood Camp (Kemah Antar Ma’had Aly Putri) yang bertema “Bonded by Qur’an, Connected by Heart.”
Acara yang dilaksanakan pada Kamis, 16 Oktober 2025 ini dimulai pukul 09.00 WIB, diikuti oleh mahasantri putri dari berbagai Ma’had Aly, di antaranya Ma’had Aly Qoryatul Qur’an Weru, Baitul Qur’an Wonogiri, Daarur Rahmah Wal Hikmah Sukoharjo, Kharisma Haromain Sukoharjo, serta Lembah Qur’an Al Amin Klaten.
Ustaz Ahmad Jundi Alfarros selaku pemateri menyampaikan berbagai hal penting tentang reptil, khususnya ular. Beliau menjelaskan perbedaan antara bisa dan racun, serta cara penanganan yang tepat jika bertemu atau tergigit ular. “Kita akan belajar edukasi dan rescue tentang reptil, terutama ular,” ujar Ustaz Jundi di awal sesi.
Beliau menerangkan bahwa bisa hanya bisa masuk ke tubuh melalui jalur injeksi atau tusukan, seperti gigitan ular atau sengatan binatang berbisa. Sedangkan racun bisa masuk ke tubuh melalui mulut, pernapasan, atau kulit.
![]() |
Ustaz Jundi mengedukasi tentang ular |
Ustaz Jundi kemudian mengenalkan jenis-jenis ular berbisa yang ada di Pulau Jawa, agar lebih waspada ketika berada di alam terbuka seperti saat kegiatan perkemahan. Termasuk juga di lingkungan rumah, terutama yang banyak tikusnya.
Ustaz Jundi menyampaikan beberapa mitos yang ada di tengah masyarakat. Di antaranya adalah bahwa ular takut pada garam. Menurut beliau, itu hanya mitos, dan tidak akan efektif untuk mengusir ular.
Dibantu Tim Leadership lainnya, Ustaz Jundi mengeluarkan beberapa koleksi ular yang beliau bawa untuk bahan edukasi bagi peserta. Termasuk praktik mengamankan atau menangkapnya dengan alat yang ada di sekitar, seperti sapu dan cikrak, atau botol dan tongkat, atau dengan stoples.
![]() |
Peserta praktik menangkap ular pakai sapu dan cikrak |
![]() |
Peserta praktik menangkap ular pakai botol |
![]() |
Peserta praktik menangkap ular pakai stoples |
Beberapa mahasantri putri tanpa rasa takut mewakili masing-masing Ma’had Aly untuk praktik menangkap ular. “Jangan panik dan tetap tenang,” begitu kata Ustaz Jundi memberikan arahan.
Selanjutnya, Ustaz Jundi mengajari menangkap ular dengan tangan kosong. Ini hanya berlaku untuk rescue ular yang tidak berbisa. Perwakilan peserta pun dengan penuh penasaran praktik menangkap ular tersebut dengan tangan kosong.
![]() |
Praktik menangkap ular dengan tangan kosong |
Sebagai penutup, peserta diberi edukasi tentang pertolongan pertama pada gigitan ular. Di antaranya adalah pembidaian dengan kayu, bambu, atau kardus tebal, agar anggota tubuh tergigit tidak bergerak agar bisa tidak cepat menyebar.
![]() |
Praktik pembidaian untuk antisipasi penyebaran bisa ular |
Kegiatan ini menambah pengetahuan praktis para mahasantri, juga melatih keberanian dan kepedulian terhadap lingkungan. Edukasi seperti ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran bahwa ular memiliki peran penting dalam keseimbangan ekosistem, dan tidak selalu harus ditakuti.
Posting Komentar untuk "Peserta Qur’anic Brotherhood Camp di Bumi Perkemahan Qoryatul Qur’an Alasombo Ikuti Edukasi tentang Ular"