Ustaz Yahya Abdurrahman: Makna Tarbiyah Harus Tersibghah kepada Allah

Pendidikan pada hakikatnya adalah proses mempersiapkan peserta didik secara fisik, akal, dan ruhiyah, agar mampu menjadi pribadi yang bermanfaat, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat dan bangsanya.

مَنْ كَانَتْ لَهُ ابْنَةٌ فَأَدَّبَهَا فَأَحْسَنَ تَأْدِيبَهَا وَرَبَّاهَا فَأَحْسَنَ تَرْبِيَتَهَا وَغَذَّاهَا فَأَحْسَنَ غِذَاءَهَا كَانَتْ لَهُ وِقَايَةً مِنَ النَّارِ

Barangsiapa memiliki seorang anak perempuan, lalu ia mendidiknya dengan baik, membesarkannya dengan tarbiyah yang baik, dan memberinya nafkah dengan baik, maka anak itu akan menjadi penghalang baginya dari api neraka.”

اِلْزَمُوا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوا أَدَبَهُمْ

Jagalah anak-anakmu dan perbaikilah adab mereka.”

Pendidikan adalah proses pemberian ilmu, yang juga mencakup pembinaan sikap, pembentukan karakter, serta penanaman nilai-nilai yang akan menjadi bekal dalam menjalani kehidupan.

Yahya Abdurrahman
Ustaz Yahya Abdurrahman menyampaikan makna tarbiyah dalam Islam

Asupan manusia sejatinya bukan hanya berupa makanan, tetapi juga ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagaimana tubuh membutuhkan nutrisi yang baik agar tetap sehat, jiwa dan akal juga memerlukan asupan ilmu agar terus berkembang.

Karena itu, anak-anak kita harus mendapatkan asupan ilmu pengetahuan yang lebih baik daripada yang kita miliki. Ilmu mereka harus selalu tumbuh dan berkembang, agar kelak mampu menghadapi tantangan zaman dengan kesiapan yang lebih matang.

Untuk dapat memberikan asupan yang baik kepada anak, orang tua maupun pendidik harus terlebih dahulu menjaga kesehatan dirinya. Fisik yang sehat, tubuh yang kuat, serta daya tahan yang baik akan membuat kita tidak mudah sakit, apalagi menyerah ketika menghadapi kesulitan dalam mendidik anak.

Selain itu, diperlukan pula kecerdasan dalam mendidik. Orang tua dan pendidik hendaknya membekali diri dengan pengetahuan serta kemampuan memberikan motivasi yang tepat, sehingga anak merasa didukung, diperhatikan, dan terdorong untuk terus berkembang ke arah yang lebih baik.

Dalam mendidik anak, ada tiga faktor prioritas yang harus diperhatikan, yaitu akal yang kuat agar mampu berpikir kritis dan bijak, fisik yang sehat agar siap menghadapi tantangan hidup dengan kekuatan jasmani yang terjaga, serta ruhiyah yang kokoh agar memiliki iman, akhlak mulia, dan keteguhan hati dalam menjalani kehidupan.

Islam mendidik kita untuk mengambil bagian dalam urusan dunia sekaligus mempersiapkan bekal akhirat. Jangan sampai dunia kita serahkan sepenuhnya kepada orang lain. Kuasailah dunia ini sehingga kita dapat memanfaatkannya sebagai jalan menuju kebahagiaan akhirat.

Seringkali tuduhan hubbud-dunya (cinta dunia) justru melemahkan umat Islam yang sedang bersemangat mencari rezeki. Padahal, dunia yang kita kuasai dengan cara yang benar justru akan menjadi penopang bagi kehidupan akhirat. Dunia bukanlah tujuan, tapi memperkuat umat dan agama.

Standar gizi bagi anak didik dalam Islam yang utama adalah Al-Qur’an. Dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai asupan utama, kita akan memiliki badan yang kuat, akidah yang kokoh, serta semangat hidup yang terarah. Kekuatan ini pada akhirnya akan menjadikan generasi Muslim lebih dahsyat dalam berdakwah dan berjihad di jalan Allah.

Bingkisan dakwah
Penyerahan kenang-kenangan dan bingkisan oleh Ustaz Setyadi dan Ustaz Hartanto

Anak didik perlu kita bentuk agar memiliki ketangguhan dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup. Mereka juga harus dibekali kemampuan memahami lingkungan sekitarnya, sehingga mampu menyesuaikan diri, mengambil pelajaran dari realitas, dan berperan aktif dalam memberi manfaat bagi masyarakat.

صِبْغَةَ اللَّهِ ۖ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ صِبْغَةً ۖ وَنَحْنُ لَهُ عَابِدُونَ

Celupan Allah-lah (pendidikan dan tarbiyah Allah). Dan siapakah yang lebih baik celupannya daripada Allah? Dan hanya kepada-Nyalah kami menyembah.” (QS. Al Baqarah: 138)

Dengan tersibghah kepada Allah, yaitu mewarnai diri dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan ajaran-Nya, kita akan berhasil membentuk umat terbaik yang mampu membawa kebaikan bagi diri sendiri, masyarakat, dan seluruh alam.

Proses tarbiyah ini hakikatnya adalah sebuah jihad di jalan Allah. Melalui pendidikan, kita berjuang membentuk generasi yang kuat akalnya, sehat fisiknya, dan kokoh ruhiyahnya, sehingga siap menjadi bagian dari umat terbaik yang menegakkan kebenaran di muka bumi.

Materi pembinaan pada acara Q-UP 2025: Upgrade Kapasitas, Scale Up SDM Pesantren, oleh Ustaz Yahya Abdurrahman, Lc. Mudir Ponpes Al Mukmin Ngruki, dengan tema “Pesantren sebagai Ladang Dakwah dan Jihad”. Sabtu, 6 September 2025 di Masjid Widad El Fayes Asemlegi, Gabeng.

Posting Komentar untuk "Ustaz Yahya Abdurrahman: Makna Tarbiyah Harus Tersibghah kepada Allah"