Hidup manusia pada hakikatnya adalah perjalanan menuju kematian, sebuah kepastian yang tidak bisa dihindari. Ada yang diberi kesempatan panjang hingga usia renta tapi masih menunggu saatnya tiba, sementara ada pula yang dipanggil lebih cepat di usia muda.
Semakin panjang umur, semakin banyak pula dosa yang mungkin telah diperbuat, namun Allah masih memberikan kesempatan untuk bertobat dengan sungguh-sungguh sebelum ajal menjemput, sehingga setiap manusia memiliki harapan untuk kembali kepada-Nya dan meraih ampunan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيِّينَ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kamu kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya (nasuha), mudah-mudahan Tuhanmu menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Pada hari ketika Allah tidak akan mengecewakan para nabi dan orang-orang yang beriman bersama mereka, cahaya mereka berjalan di depan dan di kanan mereka. Mereka berkata: ‘Ya Tuhan kami, sempurnakanlah cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.’” (QS. At Tahrim: 8)
![]() |
| Ustaz Sumardi ajak tobat nasuha atas dosa setiap hari |
Orang yang beriman seharusnya senantiasa menyadari setiap kesalahan yang diperbuat dan segera bertobat kepada Allah dengan sungguh-sungguh, serta bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut, sehingga hati tetap bersih dan langkah hidupnya selalu berada di jalan yang diridai Allah.
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” (QS. An Nur: 31)
Orang yang bertobat adalah orang yang beruntung, karena dengan tobatnya ia akan memperoleh ampunan dari Allah dan berpeluang menutup hidupnya dengan husnul khatimah, sehingga akhir perjalanan hidupnya dirahmati dan diterima di sisi-Nya.
Tobat bukan hanya diwajibkan atas dosa-dosa besar, tetapi juga penting untuk kesalahan dan dosa sehari-hari yang lazim dilakukan manusia, karena setiap pelanggaran sekecil apapun perlu disadari, dimintakan ampun, dan diperbaiki agar hati tetap bersih dan hubungan dengan Allah selalu terjaga.
Bahkan Rasulullah yang dijamin surga pun senantiasa memohon ampun kepada Allah, menunjukkan bahwa kesadaran akan kekurangan diri dan kebutuhan untuk istighfar adalah sikap mulia yang harus dimiliki setiap muslim, sebagai bentuk kerendahan hati dan kepatuhan kepada Sang Pencipta.
Bagi yang masih muda, jangan sampai merasa ajal masih jauh sehingga enggan untuk bertobat, karena hidup sangat singkat dan kematian bisa datang kapan saja, sehingga setiap waktu adalah kesempatan untuk memperbaiki diri dan kembali kepada Allah.
Tobat nasuha yang benar hendaknya diikuti dengan kebiasaan berzikir kepada Allah dan mengamalkan doa-doa sehari-hari, sehingga hati tetap terhubung dengan-Nya, kesadaran selalu terjaga, dan amal kebaikan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Marilah kita, sebagai hamba yang kerap melakukan dosa, senantiasa memohon ampunan kepada Allah dan tidak pernah berputus asa dari rahmat-Nya, karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang bagi siapa saja yang kembali dengan hati yang tulus.
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah: ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa. Sungguh, Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’” (QS. Az Zumar: 53)
Waktu untuk bertobat terbuka selagi nafas masih di tenggorokan, artinya selama masih hidup, manusia memiliki kesempatan untuk kembali kepada Allah dengan tobat yang tulus sebelum ajal menjemput.
Resume kajian Ahad Pagi di Masjid Widad El Fayez, Komplek Asemlegi, Gabeng, pada 14 September 2025 disampaikan oleh Ustaz H. Sumardi, S.Pd.I. (Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Weru)

Posting Komentar untuk "Ustaz H. Sumardi: Bertobat di Sisa Umur"