Deretan labu berwarna oranye tampak berjejer rapi di ladang wakaf PPTQ Qoryatul Qur’an di Dukuh Ngepung, Desa Karanganyar, hasil panen para santri putra dari Komplek 01 Kauman 1, Komplek 06 Alasombo, dan Komplek 08 Jonggring Saloka.
Sejak pagi hingga sore, pada Selasa, 12 Agustus 2025, para santri penuh kegembiraan memetik labu dengan semangat, ditemani canda dan tawa khas keakraban mereka, di sela-sela aktivitas. Aktivitas di luar kelas seperti ini menjadi sarana refreshing dari kesibukan harian di pondok.
Panen labu ini dipandu langsung oleh Bapak Sridadi, selaku Menteri Pertanian Pesantren, bersama Tim Ketahanan Pangan (Ketapang) yang terdiri dari Ustaz Ridwan, Ustaz Sholeh, Ustaz Abdul Alim, dan Ustaz Rizky. Pak Sridadi memberikan arahan teknis, mulai dari cara memilih labu yang matang hingga teknik memetik agar tidak merusak tanaman.
![]() |
Santri putra panen labu |
Para santri juga mendapat pendampingan penuh dari asatiz masing-masing komplek, di antaranya Ustaz Yusuf Nashiruddin, Ustaz Muhammad Rosyid, Ustaz Fathoni, Ustaz Yanuar, Ustaz Shodiq Diana, Ustaz Riki Rian, Ustaz Devi Syahputra, Ustaz Rio Mariono, Ustaz Syamsani Kurniawan, dan Ustaz Muhammad Rifa’i.
Kehadiran para ustaz tidak hanya memberikan pengawasan, tetapi juga menjadi teladan dalam semangat kerja dan kebersamaan. Asatiz tak segan berbaur bersama santri untuk memanen buah labu di kebun milik pesantren ini.
Kegiatan panen seperti ini merupakan bagian dari program pembelajaran kemandirian santri di bidang pertanian. Dengan terjun langsung ke ladang, para santri diajak untuk merasakan proses mendapatkan bahan pangan dari awal hingga siap konsumsi, sekaligus menumbuhkan rasa syukur dan menghargai jerih payah petani.
Selain itu, keterlibatan santri dalam aktivitas berkebun dan bertani di pesantren memberi banyak manfaat, mulai dari melatih keterampilan praktis di luar kelas, membangun kerja sama tim, hingga menanamkan kesadaran pentingnya menjaga lingkungan.
![]() |
Suasana panen yang penuh keceriaan |
“Alhamdulillah, panen labu ini penuh warna kebahagiaan. Santri turun langsung ke ladang, memetik satu per satu labu dengan tangan mereka sendiri. Terlihat senyum merekah dan tawa riang para santri di antara barisan tanaman, seolah rasa lelah tak terasa sama sekali,” ungkap Ustaz Rosyid dari Komplek 01 Kauman 1.
Menurut beliau, momen ini bukan hanya soal memanen, tapi juga memetik pelajaran. Santri belajar menghargai proses, memahami bahwa setiap makanan yang kita nikmati ada doa, usaha, dan kerja keras di baliknya.
Lebih lanjut, Ustaz Rosyid berharap kegiatan seperti ini terus ada. Santri makin cinta kerja nyata, makin paham arti syukur, dan membawa semangat ini ke masa depan mereka. “Semoga setiap langkah, setiap tawa, dan setiap labu yang dipanen menjadi keberkahan dan pahala di sisi Allah,” pungkas beliau.
Alhamdulillah, panen berjalan lancar dan menghasilkan labu-labu segar yang siap diolah untuk kebutuhan pesantren. Semoga kegiatan ini menjadi pengalaman berharga, menambah wawasan, serta membawa keberkahan bagi seluruh keluarga besar PPTQ Qoryatul Qur’an.
Posting Komentar untuk "Alhamdulillah, Para Santri Putra PPTQ Qoryatul Qur’an Panen Labu dengan Gembira"