Santriwati MATQ Qoryatul Qur’an Program Tanjiyah Mulai Kelas Baru: Belajar Bahasa Jepang

Kelas Palestina PPTQ Qoryatul Qur’an Komplek 02 Pucung pagi ini menjadi tempat dimulainya kelas perdana belajar bahasa Jepang bagi santriwati MATQ Qoryatul Qur’an Program Tanjiyah.

Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 9 Agustus 2025, pukul 09.00 WIB hingga selesai ini diikuti oleh peserta inti dari kelas XI Tanjiyah. Kelas yang nantinya juga diikuti oleh mahasantri putri Ma’had Aly Qoryatul Qur’an dan santriwati di luar Tanjiyah, sesuai peminatan mereka.

Kelas ini menghadirkan Pak Urip Prayitna, yang akrab disapa Pak Prayit, sebagai tutor. Beliau berasal dari Karanganyar Weru dan memiliki pengalaman belajar serta bekerja di Jepang. Prestasinya dalam Japanese-Language Proficiency Test (JLPT) tidak diragukan lagi: lulus N4 di Indonesia, serta N3 dan N2 di Jepang.

Kelas bahasa Jepang
Belajar bahasa Jepang bersama Pak Prayit

JLPT N4 menguji kemampuan kosakata, tata bahasa, membaca, dan mendengarkan. N3 mengukur kemampuan memahami teks dan percakapan dalam situasi beragam, sedangkan N2 digunakan untuk menguji kemampuan bahasa Jepang dalam konteks yang lebih teknis dan formal.

Kepala Komplek 02 Pucung Ustaz Nasrudin dalam prolog kelas awal ini menyampaikan, “Setelah kelas X Tanjiyah kita belajar bahasa Arab dan bahasa Inggris, kelas XI ini kita tambah belajar bahasa Jepang, dengan tutor berpengalaman.”

Pak Prayit membuka sesi pembelajaran dengan menjelaskan tujuan belajar bahasa Jepang. “Tujuan belajar bahasa Jepang tentu saja untuk bisa berkomunikasi secara lisan dan tertulis. Untuk itu kita perlu belajar dasarnya yakni kosakata,” ujar beliau.

Beliau kemudian mengenalkan sejumlah istilah dasar dalam pendidikan, seperti sensei artinya guru, kyoushi artinya guru sebagai profesi, gakusei artinya murid, seito artinya siswa sekolah, nihongo artinya bahasa Jepang, goi artinya kosakata, bunpou artinya tata bahasa, dan sebagainya.

Santri diajak langsung mengucapkan kosakata yang ditulis di papan tulis, sehingga lebih cepat digunakan dalam dialog dan lebih mudah dipahami. Pak Prayit menyampaikan secara santai sehingga bisa ditangkap dengan baik oleh para santri.

Kelas perdana ini dibagi menjadi tiga sesi: Sesi 1 Baca Tulis dan Kosakata untuk santriwati kelas XI Tanjiyah, Sesi 2 Percakapan Praktis untuk santriwati kelas XI Tanjiyah, dan Sesi 3 untuk mahasantri Ma’had Aly Qoryatul Qur’an putri serta santri kelas 3 MATQ Qoryatul Qur’an.

Nyaman
Suasana belajar yang nyaman

Menurut informasi dari Ustaz Nasrudin, kelas baru dimulai untuk santriwati. Sementara bagi santri putra, belum bisa dimulai karena berbarengan dengan kegiatan leadership di akhir pekan. Harapannya, nanti santri putra pun turut bisa belajar bahasa Jepang dari Pak Prayit.

Suasana belajar terasa hangat dan antusias, menandai kemauan bagi santri dalam menambah keterampilan bahasa internasional yang bermanfaat di masa depan. Semoga menjadi bekal bagi santri, terutama dalam berdakwah nantinya.

Posting Komentar untuk "Santriwati MATQ Qoryatul Qur’an Program Tanjiyah Mulai Kelas Baru: Belajar Bahasa Jepang"