Para guru MTsTQ Qoryatul Qur’an mengikuti kegiatan Diseminasi Program Prioritas Kemendikdasmen pada Jumat, 29 Agustus 2025. Bertempat di ruang pertemuan lantai 2 Komplek 06 Asemlegi, Gabeng, acara dimulai pukul 08.15 WIB hingga selesai.
Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi wawasan terkait program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), khususnya dalam penguatan pembelajaran mendalam (Deep Learning) dalam kurikulum pendidikan.
Acara dibuka oleh MC, Ustaz Adi Prayogo, M.Pd., dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala MTsTQ Qoryatul Qur’an, Ustaz Agus Sutopo, S.Pd.I. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan ucapan selamat datang kepada narasumber sekaligus mengimbau para guru agar mengikuti kegiatan dengan penuh perhatian sehingga mampu memahami materi dengan baik.
Narasumber utama, Ibu Dra. Zaidatul Hidayah, M.S.I., memaparkan delapan program prioritas Dikdasmen, yakni: (1) SPMI berbasis Rapor Pendidikan, (2) Penguatan Kurikulum, (3) Penguatan Pembelajaran, (4) Digitalisasi dalam Pembelajaran, (5) Penguatan Sekolah Sehat, (6) Sekolah Ramah Anak, (7) SPME melalui Akreditasi, dan (8) Kemitraan dan Brainstorming Sekolah.
![]() |
Narasumber diseminasi oleh Ibu Dra. Zaidatul Hidayah, M.S.I. |
Fokus pembahasan kali ini menyoroti pola pikir bertumbuh (growth mindset). Kemendikdasmen mendorong para guru untuk menanamkan pola pikir ini guna meningkatkan literasi siswa. Dijelaskan bahwa guru dengan growth mindset mampu memberikan dampak positif kepada muridnya.
Pola pikir bertumbuh merupakan keyakinan bahwa kemampuan dapat berkembang melalui usaha dan kerja keras, bukan semata-mata bakat bawaan. Lebih lanjut, Ibu Zaidatul menekankan bahwa pola pikir adalah fondasi dari keterampilan (skillset) dan alat (toolset).
Terdapat dua jenis pola pikir: fixed mindset (pola pikir tetap) dan growth mindset (pola pikir bertumbuh). Orang dengan pola pikir tetap cenderung menghindari tantangan, melihat kegagalan sebagai tanda ketidakmampuan, serta menganggap kesalahan sebagai kelemahan.
![]() |
Segenap guru MTsTQ Qoryatul Qur'an mengikuti diseminasi dengan penuh perhatian |
Sebaliknya, pola pikir bertumbuh melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar, tantangan sebagai peluang mengembangkan potensi, serta kesalahan sebagai bagian penting dari proses belajar.
Selain itu, disampaikan pula hasil riset The Project of Education Research That Scales yang menunjukkan bahwa intervensi pola pikir terbukti efektif dalam meningkatkan prestasi akademik murid.
Prosedur intervensi ini dilakukan dengan mendorong murid yang ingin menyerah agar mencoba lagi, memberikan “pujian proses” atas usahanya, menjelaskan perbedaan pola pikir tetap dan bertumbuh, serta menekankan bahwa kesalahan adalah cara otak untuk belajar dan berkembang.
![]() |
Foto bersama setelah kegiatan selesai |
Melalui kegiatan ini, diharapkan para guru MTsTQ Qoryatul Qur’an semakin siap mengimplementasikan program prioritas Kemendikdasmen dan mampu menanamkan pola pikir bertumbuh kepada peserta didik demi tercapainya pendidikan yang berkualitas.
Posting Komentar untuk "Diseminasi Program Prioritas Kemendikdasmen di MTsTQ Qoryatul Qur’an: Membentuk Pola Pikir Bertumbuh"