Dari Ma’had Aly Qoryatul Qur’an, Kami Belajar Menjadi Manusia

Yang kami hormati para sepuh dan pemangku Komplek Mbah Wasiman dan Bapak Yadi.

Yang kami hormati Direktur Umum PPTQ Qoryatul Qur’an Ustadz Setiadi Prihatno, S.Sos., M.P.I.

Yang kami hormati para guru-guru kami, ustaz-ustazah kami yang kami cintai.

Dan yang kami banggakan, adik-adik kelas kami serta teman-teman seperjuangan.

Izinkan kami di sini, melepaskan kata dari hati yang penuh syukur, dan menyampaikan rasa dari hati yang penuh cinta.

Maaly QQ
Ungkapan hati mahasantri Maaly QQ

Kami datang ke pondok ini, dengan langkah yang masih goyah. Dengan pemahaman yang masih sederhana, dan dengan harapan yang diam-diam tumbuh.

Perjalanan kami di tempat ini bukan hanya tentang hafalan, jadwal harian, ataupun kegiatan-kegiatan. Lebih dari itu, kami belajar menjadi manusia, yang terkadang jatuh, terkadang letih, tapi tak pernah dibiarkan sendiri. Doa ustaz-ustazah selalu dipanjatkan bahkan sebelum kata-kata diajarkan.

Senyum sabar kalian, meski mungkin tak selalu kami balas dengan adab terbaik, hari ini kami kenang dengan linangan syukur. Kami paham, bimbingan yang diberikan bukan sekadar tentang ilmu, tapi juga tentang hidup. Tentang bagaimana mencintai umat, meski lelah harus sering ditunda. Tentang bagaimana bersabar, meski hati sendiri kadang sedang diuji.

Dari para ustaz-ustazah, kami belajar bahwa hidup bukan untuk diri sendiri. Bahwa masih banyak pekerjaan rumah pada umat ini yang harus diselesaikan dengan tangan dan hati.

Para ustaz-ustazah selalu terjun langsung saat kerja bakti, saat kami menyusun acara, ikut hadir, ikut membantu, ikut mengangkat. Bukan hanya menuntun dari jauh, tapi sungguh-sungguh membersamai.

Kami ingat, saat nasihat itu terdengar tegas, kami tahu itu adalah bentuk perhatian. Saat diam itu terasa dalam, kami sadar, itu mungkin bentuk doa yang paling tulus.

Maka malam ini, dengan segala kekurangan kami dalam beradab, kami ingin menyampaikan satu hal: "terima kasih" atas semua lelah yang tak pernah ditampakkan, atas semua doa yang dipanjatkan dalam sunyi, atas semua cinta yang tak pernah mengharapkan balas.

Pondok ini, Ma’had Aly Qoryatul Qur’an telah menjadi rumah bagi jiwa kami. Dan ustaz-ustaz kami adalah cahaya yang menuntun kami mengenali arah.

Kami akan melangkah, bukan untuk pergi, tapi untuk meneruskan. Karena cinta kepada tempat ini akan kami bawa dalam setiap dakwah dan pengabdian.

Kami akan melangkah, menuju ladang pengabdian, menuju dunia yang mungkin tak semudah ekspektasi. Tapi bekal dari pondok ini akan kami genggam erat. Ilmu ini akan kami hidupkan, dan cinta ini... akan kami jaga sebagai nyala dakwah di manapun kami berada.

Dan teruntuk teman-teman seperjuangan yang kami sayangi, perjalanan ini bukanlah sebentar. Kita datang dari tempat yang berbeda, dengan latar belakang yang beragam. Namun, kita tumbuh di tanah yang sama: tanah pengabdian, tanah harapan.

Kita pernah menangis bersama karena rindu, ketawa karena hal-hal sepele, dan saling meminjam semangat saat nyaris menyerah. Hari ini, barangkali kita akan melangkah ke arah yang tak lagi sejajar. Tapi izinkan kami percaya bahwa cinta kita pada tempat ini akan menjadi jembatan di antara kita, meski jarak mulai bicara.

Tetaplah menguat di manapun langkah kaki berpijak, layaknya pohon yang mempunyai akar kokoh. Tahan banting segala keadaan... jangan sakit... selalu jaga kesehatan!

Mari berjanji... untuk berjumpa kembali di waktu yang akan datang dengan izin Sang Penggenggam Jiwa, membawa sejuta kisah baru dari tempat masing-masing.

Teruntuk ustaz dan ustazah kami, mohon doa dan bimbingannya agar kami tetap menjadi insan yang menjaga adab, menghormati ustaz-ustazah, dan membawa nama baik Qoryatul Qur’an dengan amal yang nyata.

Semoga Allah kumpulkan kita kembali, di barisan orang-orang yang ikhlas menyampaikan kebenaran. Semoga tidak ada satu pun kebaikan dari para guru kami yang luput dari pahala besar di sisi-Nya.

Dan insya Allah, meski raga tak lagi tinggal di sini, hati kami akan selalu pulang pada rumah yang mengajarkan arti istiqamah dan ikhlas.

Dari kami, Mahasantri Ma’had Aly Qoryatul Qur’an angkatan 5 Putra dan 6 Putri.

Dibacakan pada Acara Pelepasan Mahasantri Calon Wiyata Bhakti Ma’had Aly Qoryatul Qur’an Tahun 2025/2026 oleh Nia Nur Muslihah dan Muthi'atush Shofiyah di Komplek Babadan, 25 Juni 2025

Posting Komentar untuk "Dari Ma’had Aly Qoryatul Qur’an, Kami Belajar Menjadi Manusia"