Tiga santri Nihai (kelas XII) MATQ Qoryatul Qur'an dari Komplek 07 Jetis berhasil menuntaskan hafalan 30 juz! Salma Azizah, Qori'atul Mafaza, dan Hasna Ayula Janatul Hidayah telah menyelesaikan setoran terakhir mereka setelah melewati perjuangan panjang dalam menghafal Al-Qur'an.
![]() |
Salma, Qori', dan Janah |
Momen bersejarah tersebut ditandai dengan setoran hafalan juz terakhir kepada para penyimak di Masjid Al Hikmah Jetis, Krajan, dan Gedung Lama Komplek 07 Jetis. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa kesabaran dan keistikamahan dalam belajar Al-Qur’an akan membawa berkah serta manfaat besar bagi kehidupan dunia dan akhirat.
Salma Azizah
Salma Azizah, santri kelas XII Imtaq di MATQ Qoryatul Qur'an, adalah sosok yang penuh semangat dalam menggapai impian. Lahir di Klaten, 15 Maret 2007, Salma merupakan anak kedua dari dua bersaudara, putri dari Bapak Suryadi dan Ibu Eni Kustarini. Ia berasal dari Sidorejo, Tirtomarto, Cawas, Klaten, dan memiliki hobi yang beragam, mulai dari renang, badminton, hingga menyanyi.
Salma bercita-cita menjadi mutarjimah, pakar fikih, atlet, serta mutqin 30 juz, dengan harapan bisa sukses dunia dan akhirat. Demi mewujudkan impian itu, ia menempuh perjalanan panjang dalam menghafal Al-Qur'an. Selama 2 tahun 6 bulan, Salma terus berjuang hingga akhirnya berhasil menyetorkan juz terakhirnya, juz 25, pada hari Selasa, 14 Januari 2025, kepada Ustazah Muna Nur Aini di Masjid Al Hikmah, Komplek 07 Jetis.
![]() |
Salma Azizah |
Mengenang perjalanan hafalannya, Salma mengungkapkan rasa syukur: "Alhamdulillah, saya bisa menyelesaikan hafalan Qur’an ini, walaupun harus melewati tantangan yang hebat."
Ia juga memberikan pesan kepada para penghafal Al-Qur'an lainnya: "Jangan pernah menyerah untuk menggapai cita-citamu walaupun harus melewati banyak rintangan yang hebat."
Dalam menghafal, Salma menerapkan metode yang disiplin: satu halaman dibaca tiga kali, lalu dihafal per ayat. Jika ayat pertama sudah hafal, ia lanjut ke ayat berikutnya sambil mengulang dari ayat pertama.
Sebagai santri yang penuh inspirasi, Salma memiliki quotes favorit: "Segala hal yang mungkin sulit untuk digapai, jika kita usahakan maka tidak ada yang tidak mungkin."
Ia juga memiliki sosok idola yang selalu menjadi sumber motivasi, yaitu kedua orang tuanya dan Ustaz Handy Boni. Baginya, orang tua adalah sosok yang selalu ada, memberikan motivasi, arahan yang baik, serta mendukung penuh dalam menghafal dan memurajaah Al-Qur’an.
Sementara itu, ia mengidolakan Ustaz Handy Boni karena ceramah-ceramahnya yang banyak membahas tentang nilai-nilai wanita serta segala hal yang berkaitan dengan perempuan.
Qori'atul Mafaza
Qori'atul Mafaza, atau akrab disapa Qori', adalah santri kelas XII Matiq di MATQ Qoryatul Qur'an yang berasal dari Banyuroto, Sawangan, Magelang. Lahir pada 3 November 2006, ia merupakan anak kedua dari dua bersaudara, putri dari Bapak Supar dan Ibu Mariyam. Dengan hobi shalawatan dan jalan-jalan, Qori' memiliki impian besar untuk menjadi "Doktor Qori'atul Mafaza" dan seorang psikiater.
Perjalanan menghafal Al-Qur'an bukanlah hal mudah, tetapi dengan tekad yang kuat, Qori' berhasil menyelesaikan setoran hafalan terakhir pada juz 25 setelah 2 tahun 6 bulan. Ia menyetorkan hafalannya kepada Ustazah Aisyah Munawaroh pada hari Jumat, 17 Januari 2025, di Masjid Al Hikmah, Komplek 07 Jetis.
Mengenang perjuangannya, Qori' mengungkapkan rasa syukurnya: "Walaupun banyak halangan dan rintangan yang harus dilewati, akhirnya saya bisa menyelesaikan satu demi satu rintangan itu dan mencapai titik ini. Aku bersyukur kepada Allah, karena tanpa izin-Nya ini hanyalah sebuah cita-cita. Alhamdulillah."
![]() |
Qori'atul Mafaza |
Tak lupa, ia juga menyampaikan pesan yang penuh motivasi: "Hiraukan orang-orang yang membuatmu jatuh, jadikan mereka sebagai penyemangatmu. Buktikan kepada mereka bahwa kamu jauh lebih baik daripada mereka. Dunia dan isinya akan mengejarmu ketika kamu fokus dan memprioritaskan akhirat. Hargailah seseorang selagi dia masih di sampingmu."
Dalam menghafal, Qori' menggunakan metode sederhana namun efektif: dibaca berulang-ulang sampai lancar, lalu dihafalkan. Quotes favoritnya, "Start from the end", mencerminkan keyakinannya bahwa untuk mencapai kesuksesan, seseorang harus memiliki visi yang jelas sejak awal.
Sosok yang paling ia idolakan adalah kedua orang tuanya dan kakaknya. Baginya, orang tua adalah alasan terbesar untuk terus berjuang dan bertahan, sementara dari kakaknya, ia belajar bahwa tidak semua hal bisa dibeli dengan uang.
Hasna Ayula Janatul Hidayah
Hasna Ayula Janatul Hidayah, atau yang akrab dipanggil Janah/Jena, adalah santri kelas XII Matiq di MATQ Qoryatul Qur'an. Lahir pada 31 Agustus 2007, ia berasal dari Kukunrejo, Gemantar, Mondokan, Sragen, dan merupakan anak sulung dari empat bersaudara, putri dari Bapak Teguh Hidayatno dan Ibu Tarini.
Sejak kecil, Janah memiliki minat yang luas, terutama di bidang handycraft dan bernyanyi. Namun, lebih dari itu, ia bercita-cita menjadi motivator, ustadzah besar, konten kreator, serta pengusaha sukses. Semangat dan tekadnya dalam mencapai impian tercermin dalam perjuangannya menghafal Al-Qur'an.
Selama 2 tahun 6 bulan, Janah berusaha menyempurnakan hafalannya hingga berhasil menyetorkan juz 25 sebagai setoran terakhir, pada hari Senin, 20 Januari 2025, kepada Ustazah Ratry Fatmawati di Gedung Lama, Komplek 07 Jetis.
Dalam perjalanan hafalannya, ia merasakan betapa besar pertolongan Allah: "Puji syukur kepada Allah, tanpa-Nya saya tidak bisa menyelesaikan setoran 30 juz ini. Semoga kelak menjadi syafaat di akhirat."
Sebagai pengingat bagi dirinya sendiri dan orang lain, Janah mengutip firman Allah: "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
![]() |
Hasna Ayula Janatul Hidayah |
Dalam menghafal, ia menerapkan metode yang konsisten: dibaca berulang-ulang, lalu disetorkan dan ditingkatkan setiap pekan. Quotes favoritnya mencerminkan semangat pantang menyerah: "Sekarang kamu masih memiliki waktu (kehidupan), maka sekarang bukan waktunya untuk istirahat."
Janah sangat mengidolakan sang Ayah, yang ia gambarkan sebagai sosok pemberani. Baginya, Bapak adalah orang yang berani gagal dan mencoba, berani memperbaiki, serta berani berjuang. Sebagai santri yang penuh semangat, Janah percaya bahwa keberanian dan rasa percaya diri adalah kunci dalam melangkah maju.
Perjalanan Salma, Qori', dan Janah dalam menghafal Al-Qur'an adalah bukti bahwa ketekunan dan kerja keras akan membuahkan hasil. Dengan tekad yang kuat dan doa yang tak putus, ketiganya akan terus melangkah menuju cita-cita besar yang telah diimpikan.
Kontributor: Ustazah Ratry Fatmawati
Posting Komentar untuk "Selamat! Salma Azizah, Qori'atul Mafaza, dan Hasna Ayula Janatul Hidayah, Selesai Hafalan 30 Juz"