Ustaz Adian Husaini: Menjadi Mulia dengan Menjadi Guru

Kita pasti diuji oleh Allah. Ujian iman itu bisa berupa ujian fisik dan ujian pikiran. Ujian fisik bagi keimanan seperti dialami masa awal Rasulullah mendakwahkan Islam. Kalau sekarang, ujian fisik keimanan ada di Gaza, Palestina.

Kita hidup di dunia adalah untuk mencari keselamatan di akhirat. Ujian bagi keimanan adalah ketika kita dilanda lalai dan lupa dari tujuan kita hidup di dunia ini.

Kita hidup di zaman peradaban yang disebut modern yang memuja materi. Ketamakan pada dunia menjadi ujian keimanan manusia. Kita terkungkung adanya kelas sosial yang memilah manusia dalam kelas sosial rendah dan tinggi.

Adian Husaini
Dr. Adian Husaini berikan nasihat untuk SDM PPTQ Qoryatul Qur'an

Dalam dunia pendidikan, ujiannya adalah ketika sekolah dianggap maju adalah yang bangunannya megah, lulusannya bisa diterima di perguruan tinggi ternama atau bekerja di perusahaan-perusahaan besar. Semua berorientasi keduniaan semata.

Ukuran kesuksesan anak dilihat dari penghasilannya. Jika gajinya besar maka termasuk orang sukses. Maka tak ada tempat kesuksesan di mata mereka bagi orang yang memilih menjadi guru.

Ketika kita menyadari ini semua adalah ujian maka hendaklah kita bisa keluar dari pikiran materialistik itu. Kita harus mengingat bahwa nilai kemuliaan di sisi Allah adalah orang yang paling takwa, bukan yang paling kaya dan populer.

Nilai kemuliaan adalah ketakwaan. Ini adalah keadilan karena siapa saja bisa mulia jika bertakwa. Orang kaya bisa mulia, orang miskin bisa mulia. Orang rupawan bisa mulia, orang buruk rupa bisa mulia. Kuncinya adalah ketakwaan.

Menurut Rasulullah ﷺ, orang mulia itu ketika bermanfaat bagi orang lain. Nilai kemuliaan profesi apapun adalah ketika bermanfaat bagi orang lain atau tidak. Jadi tak ada kemuliaan ketika apa saja hanya individualisme.

Ketakwaan itu bukan mutlak mencari akhirat tanpa peduli dunia. Dunia juga harus kita menangkan karena kita bisa lebih bermanfaat bagi banyak orang ketika bisa memenangkan dunia. Tentu semua itu tetap pada tujuan akhirat.

Qoryatul Quran
Asatizah Qoryatul Qur'an menyimak nasihat Ustaz Adian Husaini

Menjadi guru adalah kebermanfaatan bagi umat. Gaji mungkin tak seberapa, tapi pahalanya jauh lebih besar dari gaji itu. Guru bukan tukang mengajar bayaran. Kalau niatnya benar maka guru itu atasannya adalah Allah yang akan menggaji dengan cara-Nya.

Guru itu mulia karena objeknya adalah hati. Dalam mengajar hadirkan jiwa kita. Jangan turunkan kemuliaannya hanya karena uang. Jauhkan cara pandang materialistik dari aktivitas kita.

Nasihat keilmuan Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Dr. Adian Husaini, M.Si., Ph.D untuk SDM PPTQ Qoryatul Qur'an pada hari Sabtu, 8 Juni 2024 di Masjid Widad El Fayez Asemlegi Gabeng

Posting Komentar untuk "Ustaz Adian Husaini: Menjadi Mulia dengan Menjadi Guru"