Sebagai salah satu pembekalan bagi para mahasantri Ma’had Aly Qoryatul Qur’an yang pada tahun ajaran mendatang akan bertugas wiyata bakti atau pengabdian, maka diselenggarakan tazwid tentang jurnalistik pesantren.
Dilaksanakan di pendapa utama komplek Jonggring Saloka pada hari Jumat, 17 Mei 2024 dimulai sekira pukul 13.15 WIB sampai selesai menjelang tiba waktu Salat Asar. Pemateri dari tim QQ Media bagian pengelola website yakni Bapak Wakhid Syamsudin.
Pengenalan jurnalistik ini diikuti oleh segenap mahasantri semester 4 Ma’had Aly Qoryatul Qur’an putra sejumlah 9 mahasantri. Ada 1 mahasantri yang izin karena ada urusan keluarga sehingga mengharuskannya pulang.
Pertemuan dibuka oleh Ustaz Khoiruddin dengan melafalkan basmalah. Beliau menyampaikan pengantar seperlunya tentang kegiatan ini kemudian sepintas memperkenalkan pemateri. Setelah itu beliau pamit karena ada agenda lain bersamaan.
Mahasantri mengikuti pelatihan jurnalistik untuk pesantren |
Pak Wakhid memulai dengan mengajak mahasantri mengenal tentang jurnalistik. Secara bahasa, jurnalistik adalah hal yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran dan seni kejuruan yang bersangkutan dengan pemberitaan dan persuratkabaran (KBBI).
“Jadi kata kunci dalam pengertian jurnalistik adalah berita dan penyebarluasan atau publikasinya,” kata Pak Wakhid. “Dimulai dari pengumpulan bahan berita, pelaporan peristiwa, penulisan berita, penyuntingan naskah berita, dan penyajian atau penyebarluasan berita melalui media.”
Kemudian pembahasan mengerucut pada jurnalistik di pesantren khususnya di PPTQ Qoryatul Qur’an. “Betapa banyak kegiatan positif yang dilaksanakan di pesantren, tapi tak banyak orang luar pesantren yang tahu tentang kegiatan tersebut.”
Menurut Pak Wakhid, publikasi kegiatan pesantren dan program-programnya sangat perlu ada yang menyiarkannya sehingga orang di luar pesantren bisa mengaksesnya. Kebaikan itu bisa dibaca orang ramai bahkan akan bernilai dakwah.
Pada era digital seperti sekarang ini, publikasi melalui tulisan masih relevan karena tidak semua konten harus berupa video. “Meski minat baca di negeri kita minim tapi saya yakin masih ada yang mau membaca liputan di web kita,” ungkap beliau.
Manfaat pengelolaan website pesantren dengan terus meng-update berita dan informasi pondok di antaranya adalah sebagai media publikasi, sarana khalayak umum untuk mengenal PPTQ Qoryatul Qur’an.
Pak Wakhid kemudian menjelaskan tentang tujuan diadakan pelatihan atau pengenalan jurnalistik ini adalah agar mahasantri yang nanti bertugas pengabdian bisa membuat laporan kegiatan yang layak tayang sebagai artikel berita di website PPTQ Qoryatul Qur’an.
Di ujung pertemuan, para mahasantri diajak belajar praktik menulis. Mereka diminta membuat tulisan ringkas tentang aktivitas hari ini dari bangun tahajud sampai waktu Salat Jumat. Meski sempat kesulitan memulai menulis tapi dengan arahan Pak Wakhid mereka pun bisa menulis meski baru sedapatnya.
Posting Komentar untuk "Mahasantri Putra Ma’had Aly Qoryatul Qur’an Komplek Jonggring Saloka Ikuti Pembekalan Jurnalistik Pesantren"