Jumat, 1 Desember 2023. Bertempat di Masjid Widad El Fayez, komplek Asemlegi, Gabeng, dilaksanakan acara pembukaan daurah yang akan digelar sekitar 2 bulan mendatang bersama Syekh Muzhaffar Salman Annawati dari Gaza Palestina.
Syekh Muzhaffar Salman Annawati hadir bersama istri beliau, Ummu Ismail. Syekh Mudhofar adalah seorang hafiz dan memiliki sanad dari Hafizh An-A’sim. Pernah menjadi imam Masjid Abbas di Jalur Gaza, sebelum ke Indonesia untuk mengajar ilmu Al-Qur’an.
Acara dipandu Ustaz Luthfi Zubaidi, Lc., M.H.I, yang sekaligus menjadi penerjemah. Diawali perkenalan sekilas dengan Syekh Mudhofar yang mulai fokus spesialis Al-Qur’an sejak tahun 2000. Mulai dari nol, hingga dalam waktu 6 tahun akhirnya sampai pada level sanad yang sekarang.
Menurut Syekh, Al-Qur’an punya kaidah rumus dan pakem, sehingga tak semua orang bebas mempelajari tanpa kaidah itu. Meski demikian, bacaannya tidak terbatas pada orang Arab saja. Bahkan banyak juga orang arab tidak mampu mempelajarinya.
Syekh Mudhofar sampaikan pentingnya ilmu tajwid |
Semua mungkin punya cacat dalam pelafalan bacaan Al-Qur’an, baik itu orang Arab atau pun non-Arab alias ajam. Beda bangsa beda kesalahannya, karena lisan yang berbeda juga dalam hal penuturan.
Selanjutnya, Syekh menyampaikan pentingnya mempelajari tajwid. Menurut Syekh, belajar tajwid adalah keharusan dalam mempelajari Al-Qur’an bagi siapa pun. Bahkan kata beliau, yang tidak bisa baca sesuai tajwid yang benar, maka akan menjadi dosa yang besar.
Alasan harus benar saat membaca Al-Qur’an adalah karena kita akan berdosa jika membaca tidak sama seperti yang Allah turunkan. Jadi membacanya haruslah tanpa penambahan dan pengurangan.
Al-Qur’an menjadi istimewa dibanding kalam Allah yang lain karena diturunkan melalui sebaik malaikat yakni Malaikat Jibril. Bacaannya yang sangat indah memukau bagi siapa saja yang mempelajarinya.
Skill membaca dengan kaidah tajwid adalah sebuah keindahan tersendiri. Jadi bacaan Al-Qur’an yang indah dibaca sesuai kaidah maka bisa disebut keindahan di atas keindahan.
Membaca Al-Qur’an yang benar sesuai tajwid adalah dengan cara memberi hak setiap huruf sesuai hak masing-masing. Keluarnya huruf sesuai karakter huruf tersebut. Setiap huruf punya tempat dan sifat berbeda.
Jadi dari bermacam kaidah itu tidaklah mungkin bisa didapat dengan cepat dan mudah. Membutuhkan waktu yang tidak pendek, apalagi banyak kemiripan antara huruf satu dengan huruf lain. Siapa pun yang blm bisa melafalkan makhraj huruf dengan baik, maka lisan tersebut butuh latihan.
Syekh kemudian bercerita ketika awal belajar dulu. Beliau dengan percaya diri karena sudah pengalaman menjadi imam, memiliki suara bagus, dan sebagainya, maka merasa layak dapat sanad.
Namun ternyata, di hadapan syekh penguji, baru taawuz sudah dihentikan karena masih salah dalam makhraj huruf. Membaca Surat Al Fatihah beliau mendapat catatan 22 kesalahan pada waktu itu.
Syekh pulang dan merasa susah hingga mau menyerah saja. Namun, istri menguatkan agar Syekh melanjutkan belajar hingga bisa. Akhirnya dengan membulatkan tekad beliau melanjutkan belajar itu.
Beliau juga diajari olahraga mulut dengan menggerakkan rahang sedemikian rupa agar nantinya mudah dalam melafalkan makhraj huruf, hingga pada hari-hari berikutnya, rahang terasa sakit tak bisa bersuara bahkan makan minum susah.
Dulu, Syekh memulai mengambil sanad dan spesialis Al-Qur’an ketika sudah jadi bapak-bapak. Harus bekerja untuk mencari nafkah. Dan setiap pukul 2 siang pada hari Rabu dan Ahad, beliau minta waktu untuk setoran ke syekh.
Berbekal niat dan tekad yang kuat sejak awal, beliau banyak latihan dan praktik di depan cermin. Syekh waktu itu meyakinkan diri, bahwa bersama Al-Qur’an, berjuang untuk Al-Qur’an, tak mungkin Allah akan sia-siakan.
Belajar Al-Qur’an adalah belajar keilmuan sebaik-baiknya ilmu. Sebaik-baik di antara kita adalah yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an. Jalan sanad adalah kemuliaan karena tersambung dengan guru kita, hingga sampai pada tabiin, sahabat, dan Rasulullah. Maka tak ada yang instan.
Suasana pembukaan daurah |
Jalan ilmu ini mulia dan butuh pengorbanan. Lakukan usaha ini dengan tekad kuat, karena jalan pengorbanan ini akan menuju kemuliaan. Siapa pun yang ada kesungguhan dalam hatinya maka tak akan Allah sia-siakan.
Proses yang dijalani akan sangat susah. Bulatkan tekad dengan dorongan pengin bisa. Maka Allah pasti akan menurunkan kemudahan. Allah menjanjikan bahwa Al-Qur’an itu mudah dipelajari. Tentu bagi yang memiliki tekad kuat dan tak gampang menyerah.
Pembukaan daurah berjalan dengan lancar tanpa kendala. Menurut rencana, daurah akan dilaksanakan setiap Jumat, Sabtu, dan Ahad. Akan diikuti santri MA dan Ma’had Aly Qoryatul Qur’an. Semoga Allah turunkan keberkahan bagi para pecinta Al-Qur’an.
Posting Komentar untuk "Pembukaan Daurah Qur’aniyah bersama Syekh Muzhaffar Salman Annawati dari Palestina"