Senin, 27 November 2023. PPTQ Qoryatul Qur’an menggelar talkshow motivasi dengan pembicara Ustazah Dahlia Andayani, biasa disapa dengan nama Ummu Naja, ibunda dari Naja Hudia, Hafidz Indonesia RCTI 2019.
Nama lengkap Naja Hudia adalah Muhammad Naja Hudia Afifurohman Agusfian. Kelahiran 17 November 2009. Lahir dari pasangan Ayahanda Agusfian Hidayatullah dan Ibunda Dahlia Andayani, warga Kelurahan Gomong, Kecamatan Selaparang, Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Naja terlahir prematur, dokter menyebutkan Naja menyandang cerebral palsy atau kelumpuhan otak sedang, membuat tumbuh kembangnya berbeda dengan anak yang lain. Naja kehilangan motorik, sehingga sulit berjalan, menggerakkan badan bahkan menyulitkannya untuk menelan makanan.
Muhammad Naja Hudia Afifurohman Agusfian |
Meskipun Naja penyandang kelumpuhan otak, namun bisa menghafal 30 juz ketika menginjak usia sembilan tahun. Juga hafal hadis Arbain Nawawi dan terjemahannya. Hafal 1000 hadis dari kitab Al Jamik Bainasshahihain.
Nah, pagi jelang siang kali ini, Naja sekeluarga berkenan datang ke PPTQ Qoryatul Qur’an komplek Asemlegi, Gabeng. Talk show motivasi dari Ummu Naja diikuti para santri dari TAUD hingga MATQ Qoryatul Qur’an.
Dalam sambutan, Ketua Yayasan Qoryatul Qur’an Kauman Ustaz H. Wiyana menyampaikan harapan agar perjumpaan dengan Sang Hafiz Qur’an Cilik dengan keterbatasan ini bisa memotivasi dan menginspirasi para santri dalam menghafalkan Al-Qur’an.
Ustaz Agusfian Hidayatullah, papa Naja, mengatakan kalau menceritakan keseharian Naja maka yang bisa diambil pelajaran adalah semangatnya yang luar biasa. Meski sampai sekarang belum bisa membaca, tapi Allah menitipkan Al-Qur’an dalam hafalannya. Sehari murajaah minimal 2 juz hingga 5 juz.
Ustaz Luthfi Zubaidi, Lc., M.H.I. yang memandu acara, beberapa kali mengajak Naja berkomunikasi, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Arab. Termasuk meminta Naja mengartikan nama panjangnya.
Selanjutnya, talkshow bersama Ummu Naja dipandu oleh Ustazah Umi Latifah. Ummu Naja menyampaikan proses mendampingi Naja memang tidaklah mudah. Semua tidak ada yang instan.
Sejak usia 4 bulan di kandungan, hari-harinya diperdengarkan Al-Qur’an 30 juz. Hingga akhirnya harus lahir prematur dan menyandang cerebral palsy atau kelumpuhan otak sedang.
Ketika Naja sudah bisa berkomunikasi dua arah, dimulailah pendampingan hafalan 3 juz secara autodidak, juz 30, 29, 28 selama 2 bulan tidak bisa menambah lagi. Ini murni mendengar dari YouTube.
Prosesnya Naja disetelkan YouTube ketika orang tuanya pergi bekerja. Bahkan awalnya, orang tua tidak tahu kalau ternyata Naja bisa hafal 3 juz akhir tersebut.
Metode menghafal dari juz 1 untuk Naja, hanya mendengar 1 halaman berulang-ulang sampai hafal. Seiring waktu ditambah jumlah halamannya. Ketika murajaah maka orang tua yang menyebutkan nomor halaman untuk mempermudah, hingga terekam dalam hafalannya pernomoran itu.
Banyak keajaiban yang mengiringi proses hafalan Al-Qur’an, pertolongan Allah terasa begitu dekat. Ketika ada kesulitan Allah kasih jalan dan kemudahan.
Ketika hafal 5 juz, orang tua berencana berangkat umrah dan meninggalkan Naja. Naja tidak mau ditinggal dan mau ikut. Naja boleh ikut kalau hafal 20 juz dalam 2-3 bulan, ternyata malah hafal 23 juz.
Selanjutnya, para asatiz menantang Naja menebak surat dan ayat, termasuk terjemahnya, nomor halaman, dan sebagainya. Semua tantangan dijawab tuntas oleh Naja Hudia. Termasuk hafalan hadis Arbain Nawawi.
Foto bersama Naja Hudia |
Sebagai penutup, Ummu Naja menyampaikan bahwa tak ada alasan apapun untuk tidak bisa hafal Al-Qur’an. Siapapun bisa, muda-tua bukan alasan, kekurangan dan berkebutuhan khusus pun bukan halangan, karena banyak hafiz Qur’an yang difabel.
Posting Komentar untuk "Talkshow Motivasi Al-Qur’an bersama Naja Hudia, Sang Hafiz Qur’an Cilik Difabel"