Pesantren Al Anshor Lampung Studi Pendirian dan Pengelolaan Ma’had Aly ke Qoryatul Qur’an

Senin, 16 Oktober 2023, PPTQ Qoryatul Qur’an kedatangan tamu para asatiz dari Pondok Pesantren Al Anshor Putri, Lampung yang beralamat di Way Bayas Panjerejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

Yayasan pendidikan berbasis tahfizh Qur’an dan sekolah islami ini berkunjung ke Qoryatul Qur’an untuk belajar cara memulai mendirikan Ma’had Aly yang akan diterapkan di Al Anshor Lampung.

Tamu berlima yang langsung dipimpin oleh Direktur Pesantren Al Anshor Putri Lampung Ustaz Mudzakir Shofa Al Hafizh ini diterima direktorat PPTQ Qoryatul Qur’an di komplek Asemlegi, Gabeng.

Pesantren Al Anshor Lampung
Tamu dari Pesantren Al Anshor Lampung

Para tamu kemudian diajak berkunjung langsung ke komplek Babadan, tempat berdirinya Ma’had Aly Qoryatul Qur’an putri. Mereka tertarik melihat konsep pesantren yang kelasnya hanya menggunakan gazebo.

Di Babadan, para tamu dijamu di salah satu gazebo di halaman komplek. Sambil mengobrol dan menikmati sajian yang dihidangkan para mahasantri. Ustaz Mudzakir Shofa menyatakan keinginan yayasan mereka untuk mendirikan Ma’had Aly.

Pertimbangan mendirikan Ma’had Aly adalah untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) agar bisa ditugaskan di jenjang sekolah dasar dan menengah yang dikelola Yayasan Al Anshor.

Gazebo pondok
Obrolan santai di gazebo komplek Babadan

Menanggapi hal itu, Ustaz Faris Ahmad sebagai salah satu asatiz senior PPTQ Qoryatul Qur’an menyarankan agar menyiapkan programnya dulu sebagai proposal kepada Allah, maka nanti fasilitas akan mengikuti. 

Mumpung masih awal perencanaan pendirian Ma’had Aly, saran Ustaz Faris, agar meniatkan semua karena Allah. Bukan niat mencari santri, bukan niat mencari generasi. Niatnya karena Allah saja.

Seiring berjalan waktu, ketika pesantren semakin besar, maka akan semakin banyak fitnah muncul. Niat karena Allah itu akan terus diuji. Mulai banyak tuntutan harus begini harus begitu.

Setelah puas di Babadan, tamu diajak kembali ke komplek Asemlegi, Gabeng untuk bermajelis bersama Direktur Umum PPTQ Qoryatul Qur’an Ustaz Setyadi Prihatno, S.Sos., M.P.I.

Ustaz Susanto dari Majelis Pertimbangan Pesantren (MPP) yang turut hadir menyampaikan sambutan, berharap semoga silaturahmi ini menambah luas lahan dakwah bersama dan memohon maaf kalau sambutan atas kedatangan tamu jauh ini terlalu sederhana.

Ustaz Susanto
Ustaz Susanto berikan sambutan

Selanjutnya Direktur Pesantren Al Anshor Putri Lampung Ustaz Mudzakir Shofa Al Hafizh menyampaikan maksud dan tujuan berkunjung ke Qoryatul Qur’an. Mereka ingin belajar cara mendirikan dan mengelola Ma’had Aly.

Ustaz Mudzakir mengaku mengurus pondok pesantren memang tidak mudah. Apalagi ketika pengurus sedang mengalami futur dan turun semangat. Maka menurut beliau, perlu melakukan kunjungan ke pesantren lain untuk menumbuhkan lagi semangat dalam berjuang.

Mudzakir Shofa
Ustaz Mudzakir Shofa sampaikan maksud kunjungan ke QQ

Salah satunya mereka berangkat ke PPTQ Qoryatul Qur’an untuk merasakan aliran semangat dalam berjuang, sekaligus ingin menggali banyak ilmu kepesantrenan di sini.

Direktur Umum PPTQ Qoryatul Qur’an Ustaz Setyadi Prihatno, S.Sos., M.P.I menanggapi bahwa sudah wajar dalam perjalanan pesantren itu ada dinamikanya. Semua akan jadi sejarah.

Setyadi Prihatno
Ustaz Setyadi berikan masukan dan saran untuk Pesantren Al Anshor Lampung

Ustaz Setyadi lantas menyampaikan bahwa mendirikan pesantren itu harus mulai dari akhir, start from the end. Yakni dengan merumuskan tujuan akhir terlebih dahulu.

Filosofinya, mendidik itu ibaratkan dengan memasak. Tentukan dulu mau masak makanan apa, barulah menentukan bahannya. Lulusan adalah hasil masakan, kurikulum adalah resep masakan, guru adalah tukang masak, fasilitas belajar adalah alat masak, dan tempat belajar adalah dapur masak.

Mendirikan pondok pesantren itu bukan tujuan, tapi sekadar wasilah. Jangan menghabiskan banyak energi untuk hal yang tidak diperlukan. Mau masak soto tak perlu beli tusukan satai, cukup beli bihun misalnya.

Jadi intinya, tentukan dulu tujuannya. Puncak tujuan itu adalah keridaan Allah Taala. Kita harus paham finalnya apa. Alasan menentukan tujuan agar kita fokus menentukan ukuran dan evaluasi.

Cukup banyak masukan dan saran disampaikan oleh Ustaz Setyadi tanpa tedeng aling-aling. Beliau menyampaikan apa adanya dengan penekanan-penekanan sehingga harapannya Pesantren Al Anshor bisa berkembang sesuai tujuan didirikannya.

Tak terasa majelis bersama Direktur Umum PPTQ Qoryatul Qur’an ini pun harus diakhiri karena terbatasnya waktu. Semoga banyak manfaat dari silaturahmi dan perbincangan hari ini. Terutama untuk Al Anshor dalam melangkah ke depannya.

Posting Komentar untuk "Pesantren Al Anshor Lampung Studi Pendirian dan Pengelolaan Ma’had Aly ke Qoryatul Qur’an"