Apel Kesiapsiagaan Bencana, Wakil Bupati Sukoharjo Ingatkan Potensi Bencana dan Imbau Kesiapan Penanggulangannya

QQ Peduli selaku lini dakwah sosial kemanusiaan dari PPTQ Qoryatul Qur’an turut hadir dalam Apel Kesiapsiagaan Bencana dan Pelatihan Gabungan 1.000 Relawan Penanggulangan Bencana Kabupaten Sukoharjo 2025 yang digelar pada Ahad, 16 November 2025 di Waduk Mulur, Desa Mulur, Bendosari, Sukoharjo.

Pada pagi yang cerah itu, apel dimulai pukul 08.30 WIB dan dihadiri oleh berbagai unsur pemerintah daerah, relawan dari berbagai komunitas, TNI, Polri, lembaga usaha, akademisi, hingga media. Suasana Waduk Mulur tampak padat oleh peserta yang antusias mengikuti rangkaian agenda apel sekaligus pembukaan pelatihan relawan kebencanaan.

Karena Bupati Sukoharjo, Hj. Etik Suryani, S.E., M.M., tengah menjalankan tugas di Jakarta, sambutan resmi Bupati dibacakan oleh Wakil Bupati Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, S.E., yang hadir mewakili pemerintah daerah. Dalam pembacaan sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya apel dan pelatihan kebencanaan dengan jumlah peserta yang besar tersebut.

Pak Eko Sapto membuka sambutan dengan mengajak seluruh peserta untuk memanjatkan syukur kepada Allah Swt., karena masih diberikan kesempatan berkumpul dalam keadaan sehat. Wakil Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta apel dan tamu undangan yang telah hadir dan bersedia mengikuti rangkaian kegiatan.

Dalam sambutan tersebut, Wakil Bupati menegaskan bahwa tidak ada wilayah yang sepenuhnya bebas dari ancaman bencana, termasuk Kabupaten Sukoharjo. Secara geografis, geologis, demografis, maupun hidrometeorologis, Sukoharjo memiliki potensi risiko yang harus selalu diantisipasi. Beragam jenis bencana dapat terjadi, mulai dari banjir, tanah longsor, angin kencang, gempa bumi, kekeringan, hingga kebakaran hutan dan lahan.

Wabup Sukoharjo
Wabup Sukoharjo sampaikan sambutan pada apel relawan di lokasi Waduk Mulur

Beliau kemudian menyampaikan data bencana yang terjadi di Sukoharjo selama Januari hingga Oktober 2025. Tercatat 29 kejadian angin kencang, 9 banjir, 4 tanah longsor, dan 5 kebakaran hutan atau lahan. Data tersebut menunjukkan peningkatan kejadian maupun kerugian dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2024, nilai kerugian tercatat sekitar Rp723,6 juta, sedangkan hingga Oktober 2025 nilai kerugian mencapai kurang lebih Rp735 juta.

Wakil Bupati menyampaikan bahwa angka tersebut masih mungkin meningkat, mengingat prediksi BMKG menunjukkan puncak musim hujan akan berlangsung pada Januari–Februari 2026. Beliau mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama menghadapi masa pancaroba yang ditandai cuaca ekstrem seperti hujan deras, petir, dan angin kencang, serta potensi banjir dan tanah longsor pada puncak musim hujan.

Apel siaga bencana ini, menurutnya, menjadi sarana untuk mengevaluasi kesiapan personil dan peralatan penanggulangan bencana. Beliau menekankan pentingnya sinergi antar unsur pemerintah daerah, desa, TNI, Polri, lembaga usaha, akademisi, media, masyarakat, serta relawan dalam menghadapi ancaman bencana. Penanggulangan bencana adalah urusan bersama yang tujuan utamanya adalah melindungi masyarakat.

Dalam sambutan ini, beliau juga menyampaikan keyakinan bahwa Kabupaten Sukoharjo kini lebih tangguh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini ditandai dengan adanya Kecamatan Tangguh Bencana (KENCANA) dan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) yang semakin banyak terbentuk, serta meningkatnya jumlah relawan kebencanaan di berbagai wilayah desa.

Setelah apel, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan gabungan untuk 1.000 relawan kebencanaan yang terdiri dari 11 jenis latihan. Pelatihan tersebut mencakup manajemen posko, komunikasi penanggulangan bencana, inklusi, penanganan reptil, pertolongan pertama gawat darurat, penyelenggaraan dapur umum, water rescue, vertical rescue, pencegahan dan penanggulangan kebakaran, layanan dukungan psikososial, serta pelatihan penggunaan senso.

Wakil Bupati berharap seluruh materi pelatihan dapat dimanfaatkan dengan baik agar kapasitas relawan semakin meningkat. Ia menekankan pentingnya kesiapan relawan dalam menangani berbagai jenis situasi darurat yang mungkin terjadi di wilayah Sukoharjo.

Menutup sambutan, dengan mengucap lafal basmalah, Pak Eko Sapto secara resmi membuka kegiatan pelatihan gabungan relawan kebencanaan Kabupaten Sukoharjo tahun 2025. Beliau mengajak seluruh hadirin untuk senantiasa berdoa agar Kabupaten Sukoharjo dijauhkan dari marabahaya serta mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungan semua pihak.

Posting Komentar untuk "Apel Kesiapsiagaan Bencana, Wakil Bupati Sukoharjo Ingatkan Potensi Bencana dan Imbau Kesiapan Penanggulangannya"