Selamat! Tim QQ Media Pucung Menangkan Challenge Pembuatan Short Video “Aku Sebelum dan Sesudah di Qoryatul Qur’an”

Untuk mendukung program Penerimaan Santri Baru (PSB) tahun ajaran 2025/2026 di PPTQ Qoryatul Qur’an, QQ Media membuat sebuah kompetisi kecil untuk tim media dari segenap unit dan komplek yang ada di pesantren ini.

Challenge pembuatan short video ini dilaksanakan pada rentang waktu cukup singkat, tepatnya pada 5-7 Oktober 2025. Tema yang ditetapkan adalah “Aku Sebelum dan Sesudah di Qoryatul Qur’an”.

Penilaian dilakukan oleh Tim QQ Media pusat di bawah arahan Ustaz Munadif selaku Supervisor QQ Media. Pengumuman pemenang challenge dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Oktober 2025 bakda Salat Asar di Meeting Room lantai 2 Komplek 06 Asemlegi, Gabeng.

Acara dihadiri segenap tim media komplek dan unit. Bertindak sebagai MC oleh Pak Wakhid Syamsudin selaku Koordinator QQ Media. Review short video dipimpin oleh Ustaz Munadif, sebelum mengumumkan pemenang kompetisi ini.

Review media
Review hasil karya peserta challenge tim media

Ustaz Munadif menyampaikan apresiasi atas kerja keras tim media yang telah membuat konten video yang cukup bagus meski dalam waktu singkat. Tantangan dadakan seperti ini hendaklah disikapi dengan positif agar tim bisa maju.

“Orang yang ingin kita maju, maka dia akan memberi perintah kepada kita. Orang yang tidak ingin kita berkembang maka dia akan mengambil peran kita,” kata Ustaz Munadif. “Begitulah pimpinan kita bersikap, demi kebaikan kita.”

Beliau mengimbau agar bisa menerima dengan ikhlas apapun perintah itu. “Jangan menyiapkan alasan untuk tidak mematuhinya. Pahami, berangkat, laporkan apa yang terjadi di lapangan. Reward terbaiknya adalah pengalaman yang berharga.”

Apalagi kalau tugas itu berkaitan dengan umat, maka menurut Ustaz Munadif, kita pun bisa mendapat amal jariyah dari terlaksananya tugas itu. Termasuk di antaranya adalah tantangan membuat video PSB yang telah dilaksanakan.

Selanjutnya, pemutaran video pendek dimulai dari karya tim yang menyetor paling awal, berlanjut sampai yang terakhir. Setiap video dikupas tuntas kelebihan dan kekurangannya sebagai bahan evaluasi untuk pembuatan konten mendatang.

Sebagian masih ada yang kurang memperhatikan unit selling dari komplek atau unit yang dijadikan bahan konten. Beberapa santri sebagai talent masih kurang ekspresif atau menjiwai perannya. Ada juga yang tidak memasukkan brosur dalam video.

Beberapa masukan di antaranya agar tim bisa bermain speed video untuk kebutuhan dramatisasi. Ide bisa mengambil dari keseharian yang dialami, lebih dekat dan nyata. Kalau ada kerja keras pasti akan ada hasil yang baik.

Terkait aplikasi edit video yang dipakai sebagian tim yang masih versi gratisan dengan minimalis fitur, menurut Ustaz Munadif, justru di situlah ada nilai lebih di sisi Allah, atas usaha kita yang lebih berat.

Ustaz Agus Tansyah, S.Pd.I., yang hadir mewakili direktorat menyampaikan apresiasi pada kinerja tim media unit dan komplek. “Sudah baik dan bagus, meski ada beberapa catatan hasil review bersama tadi,” kata beliau. “Kita jadikan ajang belajar bersama untuk bisa lebih semangat lagi membuat konten video.”

Ustaz Agus Tansyah juga menyarankan agar tim sering-sering melihat konten pondok lain untuk mencari ide yang bisa dikembangkan sendiri. Soal kendala software editing, bisa saling sharing fungsi fiturnya biar bisa saling belajar.

Beliau juga menyoroti terkait kurangnya close up pada pengambilan gambar, karena bisa berakibat bias dan kurang fokus pada tujuan. Wali santri akan lebih senang melihat anak mereka tampil pada konten video yang dibuat oleh pesantren.

“Dakwah kita di media itu seperti MLM yang berlapis ketika itu bermanfaat,” kata Ustaz Agus Tansyah. “Maka dari itu mari luruskan niat karena Allah, kemudian maksimalkan skill dalam membuat konten, jangan asal jadi.”

Ustaz Sofa Wibi Mahardika yang menjadi ujung tombak editor video QQ Media pusat menyarankan agar dalam mengemas video untuk medsos diawali dengan riset. Buat konten yang bisa membuat orang scroll berhenti pada konten kita.

Beliau juga menyampaikan bahwa QQ Media pusat sudah punya beberapa alat seperti kamera, gimbal, drone ada dua, lighting, dan lainnya. Tim komplek bisa meminjam untuk memanfaatkannya dalam membuat konten.

Pada puncak pertemuan, diumumkan pemenang dari challenge pembuatan short movie antar unit atau komplek pesantren. Ustaz Munadif yang mengumumkan, “Pemenangnya adalah Tim QQ Media Komplek 02 Pucung, selamat!” Link videonya klik di sini.

QQ Media
Penyerahan reward bagi pemenang challenge, yakni tim dari Komplek Pucung

Dari catatan penilaian, ada beberapa hal yang perlu jadi perhatian bagi peserta challenge. Sebagian ada yang tidak memperhatikan aturan main yang ditetapkan panitia, sehingga otomatis membuat mereka tereliminasi meski kontennya lumayan bagus.

Di antara yang kurang diperhatikan peserta adalah aturan dimensi portrait 16:9, durasi maksimal 30 detik, dan batas pengumpulan karya maksimal 7 Oktober 2025 pukul 18.00 WIB. Untuk itu, lain waktu agar peserta challenge bisa memperhatikan aturan lombanya.

Setelah pengumuman lomba, dibentuklah kepengurusan inti Tim QQ Media. Disepakati ketua Pak Wakhid Syamsudin sekaligus koordinator QQ Media. Sekretaris Ustaz Salman Al Hawari, dan bendahara Ustazah Haura Nur Isnaini.

Akhirnya, selamat untuk Tim QQ Media Komplek 02 Pucung atas prestasinya kali ini. Semoga ke depan semakin kreatif lagi. Bagi yang belum menang, semoga kesempatan lain bisa jadi juara. Terus semangat berkarya, terus berdakwah melalui media!

Posting Komentar untuk "Selamat! Tim QQ Media Pucung Menangkan Challenge Pembuatan Short Video “Aku Sebelum dan Sesudah di Qoryatul Qur’an”"