Asatiz PPTQ Qoryatul Qur’an, mengasuh di Komplek 05 Alasombo
Ketika Anda masuk di sebuah perusahaan, maka engkau akan mendapat pertanyaan atau pernyataan tentang kesiapan memenuhi dan mematuhi harapan serta aturan dari perusahaan tersebut. Bahkan beberapa perusahaan akan menanyakan, siapkah Anda bekerja di bawah tekanan?
Menurut Anda, apa jawaban yang tepat bagi seseorang yang berharap masuk atau bekerja di perusahaan tersebut? Ya, bagi mereka yang butuh pekerjaan tersebut pasti akan menjawab “siap” apa pun risiko dan tantangannya. Siap tidak siap, Anda harus menerima setiap persyaratan, setiap aturan, dan tuntutan yang ada di dalamnya.
Karena jika tidak, maka Anda tidak akan pernah diterima di perusahaan tersebut, dan itu adalah sebuah hal yang normal dan wajar. Namun tidak hanya sampai di situ, dalam perjalanan Anda pasti akan mengalami kesulitan, mengalami tekanan yang terasa berat bagi Anda, dan pasti sangat tidak menginginkan kondisi tersebut.
Namun apalah daya, Anda hanya seorang pekerja yang harus melaksanakan segala apa yang atasan Anda minta dengan sebaik-baiknya. Atasan Anda tidak akan peduli dengan apa yang Anda rasakan, entah Anda nyaman entah Anda tertekan, whatever, yang penting target perusahaan terpenuhi dan keuntungan bisa diraih.
![]() |
Tuntutan bekerja di perusahaan, harus siap bekerja di bawah tekanan |
Hal ini adalah lumrah dan manusiawi. Toh kalau Anda sudah tidak kuat dan tidak nyaman, ya Anda tinggal resign, keluar dari perusahaan tersebut. Keluar dari perusahaan maka Anda tak lagi terikat dengan berbagai tuntutan itu.
Masih banyak orang lain yang siap untuk menggantikan posisi Anda, siap untuk menanggung beban Anda demi kebutuhan tercukupi. Mereka lebih takut menganggur daripada bekerja di bawah tekanan.
Pada hakikatnya, meskipun menyakitkan, tapi Anda yang sudah bekerja di dalam perusahaan dan terlalu mementingkan perusahaan serta ego Anda, maka Anda tidak akan bertahan lama di pekerjaan Anda, di mana pun dan sebagai apa pun.
Sampai sini paham? Tapi bukan ini intinya, anggaplah ini sebagai mukadimah untuk sesuatu yang lebih. Mari kita lanjutkan, semoga akan makin membuat Anda paham.
Perlu Anda ketahui, tulisan yang sudah Anda baca di atas bisa diibaratkan dengan sebuah lembaga. Anggaplah perusahaan tersebut adalah sebuah lembaga pendidikan yang di dalamnya Anda berada. Entah Anda menganggap diri Anda sedang bekerja, beramal, atau sekadar mengisi waktu karena Anda tidak tahu mau ngapain, istilah kata “daripada nganggur.”
Dalam sebuah lembaga pendidikan, ketika Anda bekerja di dalamnya, maka Anda akan mendapati sebuah suasana, sebuah keadaan yang terkadang membuat Anda merasa senang, dan terkadang merasa susah, jengkel, dan lain sebagainya.
Entah itu dari keputusan atasan Anda, atau aturan yang dibuat tidak sesuai dengan kemauan Anda, tetap saja Anda harus melaksanakannya, karena Anda adalah bawahan yang bekerja di bawah atasan Anda. Apalagi kehidupan Anda Anda gantungkan dari lembaga tersebut. Istilah kata: “mau gak mau, suka gak suka, harus dikerjakan.”
Sama seperti yang dibahas pada tulisan pertama, kalau Anda tidak suka, ya Anda tinggal resign, pindah ke lembaga lain, atau melakukan apa yang Anda mau, whatever.
Tapi ya tapi, kalau kata guru kami: “Tidak ada yang menjamin setelah Anda keluar dari tempat ini, Anda akan menemukan yang lebih baik.”
Yah, itu benar, karena takdir tidak ada yang tahu sampai hal itu terjadi.
Memiliki keinginan untuk hidup dalam keadaan yang kita inginkan adalah hal yang manusiawi, tapi dunia tidak bekerja seperti apa yang kita inginkan. Seperti Anda tidak bisa menentukan dari mana matahari harus terbit. So, enjoy our uncertain life. (Bangpai_21)
Tulisan ini terinspirasi dari nasihat almarhum Bang Syahrul, alumni Ma’had Aly QQ angkatan pertama, Al-Fatihah buat beliau.
Posting Komentar untuk "Tuntutan Bekerja di Perusahaan"