Dokter Meaty dari MER-C Sharing Pengalaman Tugas Perjuangan Kemanusiaan di Gaza kepada Para Santri Putri PPTQ Qoryatul Qur’an

Suasana Gedung Kelas Palestina di Komplek 02 PPTQ Qoryatul Qur’an terasa begitu hening dan penuh haru pada Ahad petang, 3 Agustus 2025. Para santri putri MA dan mahasantri Ma’had Aly Qoryatul Qur’an mengikuti dengan saksama sesi sharing perjuangan Tim Relawan MER-C di Gaza, yang disampaikan oleh dr. Tonggo Meaty Fransisca, Ketua Emergency Medical Team (EMT) MER-C ke-8.

Dalam kesempatan ini, dr. Meaty mengisahkan langsung pengalaman lapangannya saat menjalankan misi kemanusiaan di Gaza, Palestina. Beliau menggambarkan kondisi yang sangat memilukan: warga sipil hidup dalam ketakutan setiap waktu akibat serangan rudal dan bom yang datang secara tiba-tiba, tanpa peringatan.

Tempat yang seharusnya menjadi perlindungan seperti sekolah-sekolah dan fasilitas kesehatan pun turut menjadi sasaran serangan. Sungguh sebuah perang yang mengabaikan rasa kemanusiaan, yang dipertontonkan oleh penjajah Zionis.

Salah satu momen yang paling membekas adalah saat dr. Meaty bertugas di Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Dalam situasi serba terbatas, rumah sakit tersebut tetap berjuang menangani gelombang korban luka yang terus berdatangan.

dr. Tonggo Meaty Fransisca
Dokter Meaty sharing pengalaman perjuangan medis di Gaza

Beliau menyaksikan langsung bagaimana para tenaga medis bekerja tanpa henti di tengah minimnya pasokan obat-obatan dan ancaman serangan yang bisa terjadi kapan saja, bahkan terhadap fasilitas medis sekalipun.

Di tengah suasana mencekam itu, MER-C Indonesia tetap berdiri teguh menyuarakan seruan kemanusiaan. Menurut dr. Meaty, MER-C dengan tegas menuntut dihentikannya seluruh serangan militer terhadap warga sipil, petugas medis, dan infrastruktur kesehatan.

MER-C juga mendorong adanya gencatan senjata permanen, bukan sekadar jeda sementara, agar proses pemulihan dan bantuan kemanusiaan dapat berjalan maksimal. Salah satu tuntutan penting lainnya adalah pembukaan jalur bantuan, terutama untuk kebutuhan logistik medis dan kebutuhan dasar masyarakat Gaza.

Kegiatan yang menjadi ajang berbagi pengalaman ini juga membuka mata para santri tentang pentingnya kepedulian terhadap sesama umat manusia. Para peserta tampak terharu dan terinspirasi oleh kisah nyata perjuangan di medan krisis kemanusiaan tersebut. Semangat solidaritas dan kemanusiaan bergema kuat di dalam ruangan malam itu.

Para santri diajak untuk mensyukuri nikmat keamanan dan kenyamanan hidup di Indonesia, sesuatu yang sering kali dianggap biasa, padahal tidak dimiliki oleh saudara-saudara kita di Palestina. Jangan mengeluh pada hal-hal sepele.

Kenikmatan ini tidak boleh membuat kita lengah atau acuh. Justru dengan keadaan yang lebih aman, kita memiliki tanggung jawab moral untuk terus peduli, mendoakan, dan mendukung perjuangan kemanusiaan bagi rakyat Palestina yang hingga kini masih berada dalam penderitaan.

Posting Komentar untuk "Dokter Meaty dari MER-C Sharing Pengalaman Tugas Perjuangan Kemanusiaan di Gaza kepada Para Santri Putri PPTQ Qoryatul Qur’an"