Abdul Aziz Faqihuddin, Santri MATQ Qoryatul Qur’an Kelas XII Matiq Komplek Alasombo Sukses Laksanakan Tasmi’ Hafalan 5 Juz Sekali Duduk

Kabar menggembirakan datang dari Komplek 05 Alasombo, yakni adanya salah satu santri bernama Abdul Aziz Faqihuddin, telah sukses melaksanakan tasmi’ hafalan Al-Qur’an 5 juz sekali majelis pada Senin, 11 Agustus 2025.

Santri kelas XII Matiq MATQ Qoryatul Qur’an ini berasal dari Babadan, Karangmojo, Weru, Sukoharjo. Merupakan putra dari pasangan Bapak Muladi dan Ibu Rini Istianingsih yang telah mencapai hafalan 30 juz. Pada kesempatan kali ini, ia men-tasmi’-kan juz 29, 30, 1, 2, dan 3 dengan disimak langsung oleh asatiz dan teman-teman santri.

Proses tasmi’ berjalan lancar dengan capaian yang cukup membanggakan. Pada juz 29, Abdul Aziz menyelesaikannya dalam waktu 32 menit dengan 7 kesalahan. Juz 30 ia selesaikan selama 23 menit dengan 4 kesalahan. Selanjutnya, juz 1 dituntaskan dalam 22 menit dengan 2 kesalahan, lalu juz 2 dalam 40 menit dengan 7 kesalahan, dan terakhir juz 3 dalam 37 menit dengan 10 kesalahan.

Abdul Aziz Faqihuddin, laksanakan tasmi’ hafalan 5 juz sekali duduk

Pesantren menyampaikan rasa syukur dan memberikan apresiasi atas kesungguhan Abdul Aziz Faqihuddin dalam menghafal dan murajaah Al-Qur’an sehingga membuahkan hasil yang luar biasa. Harapan bersama, semoga ini menjadi sebab turunnya berkah dan rahmat Allah bagi pesantren dan keluarga besar Abdul Aziz Faqihuddin.

Saat diminta menyampaikan pesan untuk teman-teman, Abdul Aziz memberikan motivasi sederhana, “Boleh lelah, tapi jangan menyerah.” Meskipun singkat tapi maknanya dalam dan butuh waktu yang panjang untuk melakukannya. Dan semua akan bermakna.

Kegiatan tasmi’ ini merupakan tradisi di PPTQ Qoryatul Qur’an sebagai upaya menjaga hafalan santri, melatih konsistensi santri dalam murajaah, sekaligus menjadi sarana motivasi bagi rekan-rekan lainnya untuk terus bersemangat menapaki jalan penghafalan Al-Qur’an.

Tasmi’ ini adalah bentuk perjuangan santri dalam menjaga hafalan sekaligus menghidupkan budaya Qur’ani di lingkungan pesantren. Jadi, perjuangan bukan hanya menghafal semata, tapi juga proses menjaga agar hafalan itu tidak hilang, yang berlangsung seumur hidup.

Akhirnya, semoga capaian ini menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya, memberikan keberkahan bagi keluarga, dan menjadi wasilah untuk mengangkat derajat santri di dunia dan akhirat. Semoga Allah menjaga hafalan para santri kami, menjadikan mereka generasi Qur’ani yang ikhlas, tangguh, dan bermanfaat bagi umat. Aamiin.

Kontributor: Ustaz Muhammad Rifa'i 

Berbagi :