Barisan santri Taruna Almaqdisi dari PPTQ Qoryatul Qur’an turut menunjukkan solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina dengan mengikuti aksi Solo Peace Convoy: Road to Freedom for Palestine yang diselenggarakan di Kota Solo.
Aksi damai ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat Indonesia, khususnya dari Soloraya, terhadap penderitaan saudara-saudara kita di Gaza yang hingga kini masih dilanda konflik kemanusiaan.
![]() |
Taruna Almaqdisi memimpin konvoi di depan |
Dengan mengenakan seragam khusus dan bendera Palestina serta Indonesia, para santri Taruna Almaqdisi turut serta dalam rangkaian kegiatan bertajuk Open March to Gaza, yang dimulai dari Goro Assalam setelah Salat Zuhur berjemaah, dan berakhir di kawasan Bundaran Gladak.
Aksi ini juga diikuti oleh para ulama, tokoh masyarakat, serta elemen ormas dan lembaga kemanusiaan dari berbagai penjuru Soloraya. Semua bersatu menyuarakan semangat pembebasan Baitul Maqdis dan dukungan terhadap Palestina melalui lantunan orasi, doa bersama, serta penggalangan dana yang diperuntukkan bagi rakyat Gaza.
PPTQ Qoryatul Qur’an ingin menanamkan dalam diri para santri bahwa menjadi pembela umat bukan hanya lewat doa, tapi juga dengan aksi nyata dan kepedulian terhadap sesama, apalagi untuk saudara kita di tanah suci ketiga umat Islam: Palestina.
Dengan semangat ukhuwah Islamiyah dan solidaritas kemanusiaan, para santri Taruna Almaqdisi menunjukkan bahwa jiwa-jiwa muda penghafal Al-Qur’an pun tidak tinggal diam atas penderitaan yang dialami rakyat Palestina.
Dalam kesempatan sambutan, Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Ustaz Abdul Rochim Ba’asyir (Ustaz Iim), menyampaikan bahwa kehadiran peserta dalam aksi ini adalah bentuk pesan cinta yang nyata kepada rakyat Gaza.
“Kita di sini untuk menyampaikan pesan pada saudara-saudara kita di Gaza, bahwa kita selalu mendukung perjuangan mereka, meski jarak memisahkan,” ungkap beliau. Ustaz Iim juga mengajak seluruh peserta untuk terus mendoakan Palestina.
![]() |
Ustaz Iim mengatakan bahwa aksi ini sebagai pesan dukungan untuk Gaza |
“Selalulah mendoakan kebaikan untuk Gaza, doakan kehancuran Israel, dan selalu suarakan dukungan perjuangan bagi Gaza,” tegas beliau. Ustaz Iim mengingatkan agar peserta tetap tertib dan menjaga sikap selama aksi berlangsung. “Mohon tetap memberi jalan pada pengguna jalan yang lewat.”
Setelah itu, Ustaz Yusuf Aziz Rahma, Kepala Desa Wonorejo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, yang turut dalam aksi damai ini, berkenan berbagi kisah tentang dukungan pada Gaza. Beliau mengenang pengalaman pribadi saat beribadah di Masjid Nabawi.
“Saya pernah ditangkap oleh askar karena memakai kaos bertuliskan Free Palestine. Di sana, menunjukkan dukungan untuk Palestina bisa jadi hal yang berisiko,” ungkap beliau di hadapan peserta aksi.
Beliau mengajak masyarakat untuk mensyukuri kebebasan yang masih dimiliki di Indonesia, termasuk dalam mengekspresikan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina. “Kita di sini masih diberi segala kemudahan, maka mari gunakan kesempatan ini untuk terus mendukung Palestina,” ajak beliau.
Lebih lanjut, Ustaz Yusuf Aziz juga menyampaikan bahwa beliau hadir bersama sekitar seribu warga Wonorejo dalam aksi ini. Mereka pun menyerahkan donasi untuk Gaza dengan total lebih dari 60 juta rupiah sebagai bentuk solidaritas nyata.
![]() |
Sebagian infak bantuan untuk Gaza yang diserahkan di atas panggung aksi |
Beberapa bantuan yang diserahkan pada aksi ini di antaranya dari Yayasan Al Falah Simo menyumbangkan Rp20.500.000 dan 10 ekor domba, Sahabat Hijrah Boyolali menyumbangkan Rp100.000.000, dan banyak lagi yang lainnya.
Segenap peserta aksi juga diajak bersama melaksanakan salat gaib untuk para syuhada yang gugur di Palestina, kemudian dilanjutkan dengan berjemaah Salat Asar dan qunut nazilah. Salat diimami oleh Ustaz Rifa’i Al Haq Al Hafizh.
Di antara tokoh yang hadir ada Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Karanganyar, KH. Badaruddin, M.Ag., yang menyampaikan bahwa apa yang kita sumbangkan untuk perjuangan Palestina maka akan Allah ganti dengan surga.
Sesepuh perjuangan, Ustaz Abu Bakar Ba’asyir yang juga berkenan hadir pada aksi damai ini menyampaikan pesan bahwa kita punya kewajiban membela sesama muslim di Gaza. Beliau menekankan pesan bahwa pemerintah kita yang juga muslim, punya kewajiban yang sama untuk membela Gaza.
![]() |
Ustaz Abu Bakar Ba'asyir ingatkan bahwa membela Palestina adalah kewajiban kita |
Salah satu momen yang paling menggugah dalam aksi ini adalah kehadiran dua anak Palestina yang menyampaikan pesan langsung dari tanah Gaza. Dengan suara yang mantap penuh keberanian, mereka menggambarkan kondisi tragis yang dialami rakyat Palestina setiap harinya.
“Kami ingin antum semua ikut jihad fisabilillah,” seru mereka, menggetarkan hati para peserta aksi. Mereka mengucapkan terima kasih kepada rakyat Indonesia atas solidaritas yang terus mengalir. “Terima kasih kepada Indonesia yang mengirim bantuan ke Gaza, dengan hati dan harta.”
![]() |
Dua anak dari Gaza menyampaikan kabar kondisi di Palestina |
Anak sekecil itu mampu melukiskan penderitaan yang luar biasa yang harus dihadapi warga Gaza. “Setiap hari warga Gaza dibunuh, rumah-rumah dihancurkan. Kami syahid di rumah, di sekolah, bahkan di rumah sakit. Tak ada tempat yang aman.”
“Terik matahari yang panas siang hari ini tidak sebanding dengan panasnya Gaza. Di sana, saudara-saudara kami gugur berjatuhan, kelaparan, tanpa ada makanan dan bantuan medis,” ungkap anak luar biasa dari Gaza tersebut.
Kehidupan di Gaza kini sangat mencekam dan minim kebutuhan dasar. “Listrik tak ada, air tak ada, makanan tak ada. Kalau pun ada minuman, hanya air bercampur tanah.”
Dengan suara bergetar, bocah dari Gaza ini menegaskan bahwa rakyat Palestina gugur demi kehormatan tanah suci mereka. “Mereka syahid untuk kehormatan Baitul Maqdis dan tanah kelahiran, mereka tidak rela direbut oleh para penjajah.”
Penyampaian kedua anak Gaza ini ditutup dengan menyerukan semangat "Birruh biddam nafdika ya Aqsa" yang memiliki arti "Dengan jiwa dan darah, kami akan membelamu wahai Al-Aqsa". Kemudian bersama-sama menyenandungkan nasyid Atouna El Toufoule (Beri Kami Masa Kecil).
Puncak acara ini ditandai dengan orasi penuh semangat membara dari Ustaz Bachtiar Nasir, Lc., M.M., yang menggugah dan mengobarkan kesadaran umat akan pentingnya kepedulian terhadap Palestina.
Dalam orasinya, beliau menyampaikan bahwa berbagai cara terus diupayakan untuk membantu Gaza, bahkan hingga melarung botol berisi makanan kering melewati laut agar dapat mencapai Gaza.
Ustaz Bachtiar Nasir menegaskan bahwa satu kata yang paling ditakuti oleh Israel bukanlah rudal, melainkan gema takbir yang penuh semangat dari umat Islam. Maka dalam kesempatan ini, beliau ajak peserta aksi membuka media sosial dan live takbir bersama!
![]() |
Taruna Almaqdisi mendampingi orasi Ustaz Bachtiar Nasir |
Ustaz Bachtiar Nasir juga menyinggung bagaimana narasi Holocaust kerap dijadikan Zionis untuk pembenaran penjajahan atas Palestina, padahal faktanya kini merekalah yang menjadi pelaku genosida.
“Terus bergerak, jangan berhenti di sini,” Ustaz menegaskan, seraya menyampaikan ajakan agar semangat kemerdekaan 17 Agustus digaungkan juga untuk kemerdekaan Palestina yang tertindas. Indonesia mengutuk segala bentuk penjajahan di atas dunia dan harus dihapuskan.
Ustaz Bachtiar Nasir mengajak segenap peserta aksi untuk melantunkan nasyid Palestina Tercinta yang diciptakan dan dipopulerkan oleh Shoutul Harokah. Bahkan, beliau turun dari panggung orasi dan bernyanyi bersama Taruna Almaqdisi yang membentuk lingkaran.
Kami penuhi panggilanmu
Untukmu, Al-Aqsa yang mulia
Kami 'kan terus bersamamu
Sebagai penutup, Ketua Dewan Syuro DSKS, KH. Muzayyin Marzuki, M.A., yang tampil penuh wibawa menunggang kuda, menambah semangat semua hadirin. Dalam pesannya, beliau mengingatkan bahwa saudara-saudara kita di Gaza yang tengah kelaparan dan menderita akan menuntut hak dari kita, kaum muslimin di belahan bumi lainnya.
![]() |
Ustaz Muzayyin memimpin doa |
“Semoga aksi ini menjadi hujjah di hadapan Allah, bahwa kita tidak tinggal diam, kita bersama mereka, bersama Gaza,” tutur beliau dengan suara bergetar. Beliau kemudian memimpin doa penutup aksi, mengangkat tangan tinggi-tinggi memohon kepada Allah agar memberikan kemenangan, perlindungan, dan kekuatan kepada rakyat Palestina.
Posting Komentar untuk "Taruna Almaqdisi PPTQ Qoryatul Qur’an Ikut Sukseskan Aksi Solo Peace Convoy: Road to Freedom for Palestine"