“Allahu akbar, Allahu akbar, La ilaha illallahu, Allahu akbar, Allahu akbar, wa lillahil hamd.” Hari kemenangan telah tiba, saatnya umat Islam bergembira merayakannya. Kalimat takbir terdengar di setiap sudut desa, menjadikan suasana tambah bahagia.
Jumat, 6 Juni 2025, bertepatan dengan tanggal 10 Zulhijah 1446 H, adalah hari kemenangan untuk umat Islam, hari di mana umat Islam melaksanakan syariat yang telah ditetapkan, yakni Salat Iduladha dan penyembelihan hewan kurban, setelah sebelumnya telah melaksanakan puasa sunah arafah.
Seperti itulah yang sedang dilakukan di Komplek 08 Jonggring Saloka. Di sana digelar Salat Iduladha yang cukup ramai, dihadiri seluruh santri putra PPTQ Qoryatul Qur’an dari unit MTs, MA, dan Ma’had Aly, serta para asatizah turut membersamai.
Berkenan menjadi imam sekaligus khatib Salat Iduladha adalah Ustaz Zakki Zayrofi, B.A., S.Pd.
![]() |
Imam dan khatib Iduladha di JS oleh Ustaz Zakki Zayrofi |
Salat Id berjalan dengan baik dan lancar, dari awal sampai akhir tanpa ada halangan apa pun. Hal tersebut juga dirasakan oleh para santri dan asatizah. Mereka merasakan ketenangan dan kekhusyukan dalam beribadah Salat Iduladha.
Di antara isi khutbah Ustaz Zakki Zayrofi, B.A., S.Pd. yang disampaikan beberapa hadits tentang keutamaan 10 hari awal bulan Zulhijah. Di awal khutbahnya, beliau membacakan salah satu hadis Nabi yang berbunyi:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
“Tidak ada hari di mana amal saleh pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari dari bulan Zulhijah.” Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?” Beliau menjawab, “Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apa pun.” (HR. Bukhari)
Setelah itu beliau bertanya kepada para jamaah, “Sudahkah kita maksimal beribadah pada 10 hari awal bulan Zulhijah?” Kemudian beliau memberikan penjelasan bahwa para ulama sepakat 10 hari awal bulan Zulhijah itu lebih baik daripada 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Kenapa bisa demikian? Karena pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, Allah Swt., merahasiakan kebaikan yang ada di dalamnya, seperti Lailatulqadar, yang menjadikan orang-orang berlomba-lomba untuk menggapainya.
Sedangkan pada 10 hari awal bulan Zulhijah, Allah Swt., telah mengabarkan kebaikan-kebaikan di dalamnya. Di antaranya adalah: (1) Allah Swt. mencintai amal saleh yang dikerjakan di dalamnya, (2) Di dalamnya terdapat hari Arafah, (3) Allah Swt. memperlihatkan seluruh keturunan Nabi Adam As., dan (4) Hari di mana kaum muslimin berkumpul di satu tempat yang suci untuk melakukan ibadah.
Beliau melanjutkan penjelasan, bahwa kita yang belum diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah haji, tetap diberikan kesempatan untuk bisa beramal di hari-hari tersebut, seperti puasa arafah dan amal saleh lainnya.
![]() |
Suasana Salat Iduladha 1446 H di Jonggring Saloka |
Di akhir khotbahnya, beliau berdoa agar kita bisa dipertemukan kembali dengan 10 hari awal bulan Zulhijah karena banyak sekali keutamaan di dalamnya. Dan semoga ketika kita berjumpa lagi, bisa melakukan amalan yang maksimal sebagai tanda cinta kita kepada Allah Swt.
Setelah rangkaian ibadah Salat Iduladha selesai, seluruh santri dan asatizah ber-tashafah (bersalam-salaman) sebagai tanda kedekatan dan keakraban antar santri dan ustaz. Semoga Allah Swt. senantiasa memberikan keberkahan untuk kita semuanya. Aamiin... Aamiin....
Reporter: Ustaz Salman Al Hawari
Posting Komentar untuk "Pelaksanaan Salat Iduladha 1446 H di PPTQ Qoryatul Qur’an Komplek Jonggring Saloka Diikuti Santri Putra"