TAUD dan MITQ Qoryatul Qur’an Gabeng Terima Kunjungan Study Banding dari Yayasan Madina Qur'an Pati

Rabu, 5 Februari 2025, suasana pagi di Komplek Masjid Ar-Rahmah, Dukuh Gabeng RT 03 RW 01, Desa Ngreco, Kecamatan Weru tampak cerah, seiring dengan semangat dan keceriaan anak-anak TAUD Qoryatul Qur’an dalam memulai aktivitas mereka.

Pada hari itu, TAUD Qoryatul Qur’an kedatangan tamu dari Yayasan Madina Qur’an Pati. Kedatangan 3 ustaz dan 10 ustazah dari yayasan tersebut, disambut hangat oleh Ustaz Bambang Wahyudi, SE, selaku Kepala TAUD Qoryatul Qur’an, bersama Ustaz Agus Tansyah, S.Pd.I, selaku Kepala MITQ Qoryatul Qur’an.

Yayasan Madina Qur'an Pati
TAUD QQ menerima tamu dari Pati

Selain melihat langsung aktivitas pembelajaran di TAUD Qoryatul Qur’an, para tamu juga berkunjung ke MITQ Qoryatul Qur’an untuk keperluan yang sama. Ustaz Bambang Wahyudi dan Ustaz Agus Tansyah memberikan banyak penjelasan terkait konsep dan nilai-nilai yang diajarkan di TAUD dan MITQ Qoryatul Qur’an.

Ketua Yayasan Madina Qur’an Pati, Ustaz Alan Yusron Nasrullah Al Hafizh, yang memimpin kunjungan ini mengaku tertarik studi banding ke TAUD dan MITQ Qoryatul Qur’an karena adanya pelajaran adab yang sangat bagus, selain juga konsep pendidikannya yang dinilai baik.

Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari sistem pendidikan, manajemen sumber daya manusia, serta pendidikan adab telah diterapkan di TAUD dan MITQ Qoryatul Qur’an. Dengan adanya studi banding ini, diharapkan Yayasan Madina Qur’an Pati dapat mengadaptasi metode yang sesuai untuk meningkatkan kualitas di lembaga pendidikan yang mereka kelola.

Metode TAUD
Melihat langsung metode pendidikan TAUD QQ

Adapun Yayasan Madina Qur’an Pati yang berdiri di wilayah Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah ini telah mengelola tiga unit pendidikan yakni KBIT Mutiara Qur’an, TKIT Mutiara Qur’an, dan STTD (Sekolah Tahfizh Tingkat Dasar) Mutiara Qur’an.

MITQ QQ
Berbincang di kantor MITQ QQ

Setelah melihat langsung proses pembelajaran di TAUD dan MITQ Qoryatul Qur’an, acara dilanjutkan dengan majelis bersama di Kantor Komplek 06 Asemlegi Gabeng lantai 2. Mempertemukan para tamu dengan segenap asatizah TAUD dan MITQ Qoryatul Qur’an.

Pada majelis yang dimulai bakda Salat Zuhur ini, Ustaz Bambang Wahyudi menanggapi tujuan kunjungan Yayasan Madina Qur’an Pati dengan mempresentasikan konsep pendidikan TAUD Qoryatul Qur’an yang sejauh ini telah dilaksanakan.

Diawali dengan menyampaikan tentang profil TAUD yang dinaungi oleh Yayasan Qoryatul Qur’an, yang berdiri pada Juli 2022 bertempat di Komplek Masjid Ar Rahmah Gabeng, Ngreco. Dalam penyelenggaraan pendidikannya mengikut dan selaras dengan visi-misi, khittah, dan standar output PPTQ Qoryatul Qur’an.

“Tujuan pendirian TAUD bukan sekadar menambah unit pendidikan,” kata Ustaz Bambang. “Tujuan besarnya adalah mencetak generasi terbaik sebagaimana yang ditempuh Nabi Muhammad, mempersiapkan generasi sedini mungkin, untuk menjadi support bagi unit berikutnya.”

Kantor Gabeng
Majelis bersama di lantai atas Komplek Gabeng

Tujuan TAUD untuk mempersiapkan generasi terbaik, maka materi yang diajarkan adalah iman, Al-Qur’an, ibadah, adab, dan bahasa. Metodenya talaqqi dan qudwah atau keteladanan. Karakter talaqqi adalah sabar, membangun kedekatan dengan jiwa lembut.

Ustaz Bambang lalu menyampaikan tentang praktik metode kuttab, di antaranya pendidikan agama dan moral, dengan keteladanan, pembiasaan kebaikan, mengajak menyenangi ibadah dan bukan menjadikannya beban, dan sebagainya.

Prinsip di TAUD Qoryatul Qur’an adalah memulai dari tujuan akhir, kemudian bukan untuk mencari profit, dan bukan tempat untuk bekerja. Kemudian menanamkan bahwa kitalah yang butuh pendidikan, bukan pendidikan yang butuh kita.

TAUD bukan untuk mencari prestasi, tapi untuk meraih rida Allah. Tidak banyak memberi teori tapi lebih banyak pada memberi contoh. TAUD berperan sangat penting karena menjadi fondasi awal pesantren.

Ada enam profil santri TAUD yang ingin dibentuk melalui unit pendidikan dini ini, yakni alim (berilmu), abid (rajin beribadah), adib (berakhlak mulia), jamil (indah perilaku), hafizh (penghafal Qur’an), dan qowwiy (kuat dan tangguh).

Profil ini mencerminkan sosok santri yang tidak hanya unggul dalam hafalan dan ilmu agama, tetapi juga memiliki akhlak mulia, disiplin ibadah, serta kekuatan fisik dan mental yang tangguh. Bekal ini akan menjadi fondasi untuk meneruskan pendidikan di unit selanjutnya di Qoryatul Qur’an.

Dalam pendidikan dibutuhkan ruhul mudarris, yakni jiwa seorang guru yang mencakup keikhlasan, kesabaran, keteladanan, dan kasih sayang dalam mendidik. Seorang guru harus disiplin, bertanggung jawab, serta terus belajar agar mampu memotivasi dan mengajar dengan hikmah.

Dengan ruh ini, guru tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga membentuk karakter santri yang berakhlak mulia. Ruhul mudarris bisa diwujudkan dengan berdoa pada Allah, tobat atas dosa, bersyukur pada Allah, dan jangan egois.

Foto bersama
Foto bersama sebelum berpamitan

Semoga dengan kunjungan dari Yayasan Madina Qur’an Pati ini bisa memberikan manfaat dan kebaikan. Sharing yang memberikan inspirasi dalam pendidikan anak di usia dini. Semoga Allah memberkahi silaturahmi pagi hingga menjelang sore ini. Aamiin.

Posting Komentar untuk "TAUD dan MITQ Qoryatul Qur’an Gabeng Terima Kunjungan Study Banding dari Yayasan Madina Qur'an Pati"