PPTQ Qoryatul Qur’an menunjukkan perannya sebagai lembaga pendidikan yang mampu mencetak generasi berkualitas. Para alumninya kini tersebar di berbagai daerah, tak hanya di Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri.
Salah satu yang melanjutkan studi di luar negeri adalah Muh Adib Maulana Efendi, alumni angkatan ke-8 asal Sangen, Krajan, Weru, Sukoharjo, yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Al Azhar, Kairo, Mesir.
Berkenan memberikan testimoni, Adib mengungkapkan rasa syukurnya atas pengalaman berharga selama 6 tahun mondok di Qoryatul Qur’an. Menurutnya, bimbingan dari para asatiz telah membentuk dirinya menjadi pribadi yang lebih baik.
“Selama enam tahun mondok di Pondok Pesantren Qoryatul Qur’an, saya bersyukur telah dibimbing oleh seluruh asatizah yang sangat baik sehingga saya mengalami perubahan yang cukup luar biasa,” ujar Adib penuh haru.
Didikan Qoryatul Qur’an, ajarkan Muh Adib Maulana Efendi nilai kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama |
Adib juga menuturkan bahwa belajar di Qoryatul Qur’an tidak hanya sekadar mendalami ilmu agama seperti Al-Qur’an dan hadis, tetapi juga banyak kegiatan lain yang membentuk karakter para santri. Salah satunya melalui kegiatan ekstrakurikuler.
“Selain mendalami ilmu agama seperti Al-Qur’an dan hadis, kita juga dituntut harus aktif dalam ekstrakurikuler seperti PBB dan lainnya. Pengalaman ini mengajarkan kepada saya arti sebuah kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama,” tuturnya.
Bagi Adib, kegiatan-kegiatan seperti ini telah melatih kedisiplinan, kerja sama, dan kepemimpinan yang sangat berguna ketika ia melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Selama menempuh pendidikan di Al Azhar Kairo, Adib merasakan manfaat besar dari ilmu dan nilai-nilai yang ia dapatkan di Qoryatul Qur’an. Menurutnya, pondok ini bukan hanya tempat untuk belajar, tetapi juga keluarga besar yang membimbing dan menempa santri untuk masa depan.
“Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga besar Pondok Pesantren Qoryatul Qur’an. Dan ilmu yang saya dapatkan menjadi bekal hidup saya untuk meraih masa depan yang lebih baik lagi,” tambahnya.
Adib Maulana Efendi menjadi salah satu bukti nyata bahwa Qoryatul Qur’an mampu melahirkan generasi yang tidak hanya kuat dalam hafalan dan ilmu agama, tetapi juga memiliki karakter, disiplin, dan kepedulian tinggi.
Kini, dengan langkah yang mantap, ia membawa nama Qoryatul Qur’an ke kancah internasional sebagai bagian dari keluarga besar Al Azhar, Kairo. Semoga Allah memberkahi langkah kehidupannya.
PPTQ Qoryatul Qur’an terus berkomitmen untuk mencetak generasi Qur’ani yang berprestasi, berakhlak mulia, dan mampu memberi manfaat bagi umat di manapun mereka berada. Dari desa untuk dunia. Maju, jaya, mendunia!
Posting Komentar untuk "Didikan Qoryatul Qur’an, Ajarkan Muh Adib Maulana Efendi Nilai Kebersamaan dan Kepedulian terhadap Sesama"