Salah satu surat dalam Al-Qur’an yang identik dengan ilmu parenting adalah Surat Luqman, surat ke-31. Nama surat itu, Luqman, berasal dari nama orang yang disebut pada ayat 12-19 yang terkenal karena nasihat-nasihatnya kepada anaknya.
Dialah Luqman Al Hakim. Ada yang menyebut bahwa Luqman adalah seorang tukang kayu dari Etiopia. Ada juga yang menyebutkan bahwa dia adalah seorang budak yang dimerdekakan majikannya dan pengembala kambing. Lebih penting dari semua itu, dia adalah orang saleh.
Ustaz Khoirul Umam mengajak meneladani Luqman Al Hakim dalam mendidik anak |
Luqman Al Hakim meninggalkan jejak kebaikan berupa petuah nasihat luar biasa. Al Hakim itu artinya hikmah, jadi Luqman itu penuh hikmah ilmu pengetahuan yang membentuk karakter terutama dalam mendidik anak.
Nasihat Luqman Al Hakim kepada Anaknya
Nasihat yang disampaikan Luqman Al Hakim menjadikan keluarganya berasaskan tauhid yang benar dan berakhlak mulia. Di antara nasihat Luqman yang terdapat dalam Surat Luqman antara lain sebagai berikut.
1. Jangan mempersekutukan Allah (Luqman 31:13).
Tauhid menjadi persoalan penting dalam kehidupan. Kita hidup di dunia tak hanya makan, tidur, dan kerja saja. Kalau sekadar itu maka kita tak ada bedanya dengan makhluk Allah lainnya, seperti misalnya hewan.
Namun, sesungguhnya kita memiliki kewajiban untuk beribadah kepada Allah, mengesakan Allah dalam rubbubiyah, uluhiyah, dan asma wa sifat-Nya. Dan ini menjadi penekanan utama dalam mendidik anak.
Menjadi tanggung jawab pertama oleh orang tua bagi pendidikan anak agar keturunannya tidak melakukan kesyirikan kepada Allah. Kesyirikan adalah kezaliman yang besar. Iman menjadi bekal utama anak dalam kehidupannya.
وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِا بْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِۗاِنَّ الشِّرْكَ لَـظُلْمٌ عَظِيْمٌ
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman 31: 13)
Rasulullah Muhammad ﷺ diutus untuk membenahi umat yang berada dalam kejahiliahan. Maka, yang diajarkan Rasulullah ﷺ pertama kali adalah tauhid. Tauhid adalah ajaran untuk mengesakan Allah, menyembah hanya kepada Allah, dan patuh melaksanakan perintah-perintah Allah.
Rasulullah ﷺ mengajak masyarakat Mekkah untuk kembali mengesakan Allah. Mereka telah tersesat dengan penyembahan terhadap berhala-berhala yang mereka ciptakan. Hingga 13 tahun pertama, fokus dakwah Rasulullah ﷺ adalah pentauhidan manusia kepada Allah, setelah itu barulah sisi syariah menjadi fokus dakwah beliau.
Dosa apa pun yang dilakukan seorang muslim akan diampuni oleh Allah ﷻ asalkan mau bertaubat dengan sungguh-sungguh. Namun ada dosa yang tidak diampuni, yaitu syirik atau menyekutukan Allah ﷻ.
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَآءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِا للّٰهِ فَقَدِ افْتَـرٰۤى اِثْمًا عَظِيْمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An-Nisa' 4: 48)
2. Berbuat baik kepada kedua orang tua (Luqman 31:14-15).
Nasihat Luqman Al Hakim setelah ketauhidan adalah agar berbuat baik kepada kedua orang tua. Terutama ibu yang telah mengandung dengan segala kelemahan yang terus bertambah, melahirkan, lalu menyusui dengan perjuangan dan cinta yang luar biasa.
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسٰنَ بِوَالِدَيْهِۚحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصٰلُهٗ فِىْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِىْ وَلِـوَالِدَيْكَۗاِلَىَّ الْمَصِيْرُ
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman 31: 14)
Sebagai anak hendaklah pandai berterima kasih kepada orang tua. Kemudian berbuat kebaikan pada keduanya. Mendoakan keduanya agar mendapat ampunan Allah ﷻ dan disayangi-Nya seperti kasih-sayang keduanya pada kita. Menurut saat diperintah selama masih dalam ketaatan pada Allah ﷻ.
وَاِنْ جَاهَدٰكَ عَلٰۤى اَنْ تُشْرِكَ بِىْ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِى الدُّنْيَا مَعْرُوْفًاۖوَّاتَّبِعْ سَبِيْلَ مَنْ اَنَابَ اِلَىَّۚثُمَّ اِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Luqman 31: 15)
3. Sadar bahwa manusia berada dalam pengawasan Allah (Luqman 31:16).
Luqman Al Hakim menasihatkan agar anak selalu sadar bahwa sebagai manusia selalu berada di dalam pengawasan Allah (muraqabah) di mana saja berada. Tak ada tempat bersembunyi dari pandangan Allah ﷻ.
يٰبُنَىَّ اِنَّهَاۤ اِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِىْ صَخْرَةٍ اَوْ فِى السَّمٰوٰتِ اَوْ فِى الْاَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللّٰهُۗاِنَّ اللّٰهَ لَطِيْفٌ خَبِيْرٌ
(Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS. Luqman 31: 16)
Sifat selalu merasa diawasi Allah ﷻ (muraqabah), memiliki beberapa fungsi, di antaranya mendorong manusia untuk selalu rajin melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya baik dilihat orang lain atau tidak.
Sifat ini mendorong manusia untuk berbuat baik, berkata baik, dan tidak berbuat maksiat. Melatih dan membiasakan khusyuk, ikhlas, dan bertanggung jawab dalam beribadah, serta menggantungkan amal semata mencari rida Allah dan surga-Nya.
Selain 3 nasihat di atas, masih ada beberapa penekanan nasihat lainnya yang tertulis pada Surat Luqman. Yakni agar mendirikan salat (Luqman 31:17), berbuatlah kebaikan (Luqman 31:17), jauhilah kemungkaran (Luqman 31:17), sabar menghadapi cobaan dan ujian (Luqman 31:17), dan jangan sombong (Luqman 31:18).
Resume kajian Ahad pagi pada tanggal 13 Oktober 2024, di Masjid Widad El Fayez, PPTQ Qoryatul Qur’an komplek Asem Legi, yang disampaikan oleh Ustaz Khoirul Umam dari Tawangsari.
Posting Komentar untuk "Ustaz Khoirul Umam: Meneladani Luqman Al Hakim dalam Mendidik Anak"