Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang merupakan mukjizat terbesar yang Allah ﷻ turunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Berbeda dengan mukjizat para Nabi terdahulu yang hanya berlaku di masa tertentu, Al-Qur'an tetap abadi hingga akhir zaman.
Keutamaannya tak hanya sebagai pedoman hidup, tapi juga menjadi petunjuk bagi umat manusia dalam meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Allah ﷻ bahkan menjamin penjagaan atas kitab mulia ini dari segala pembelokan isi.
Memudahkan menghafal Al-Qur’an menjadi salah satu cara Allah ﷻ menjaga kemurnian isi kitab suci ini. Para hafizh yang menghafalkan setiap ayat Al-Qur’an, adalah orang-orang pilihan yang Allah ﷻ sebut sebagai keluarga-Nya di muka bumi.
Bagi para orang tua, memiliki anak penghafal Al-Qur’an adalah kebanggaan yang luar biasa. Anak-anak yang mencintai Al-Qur’an dan menjaga hafalannya bukan hanya menjadi aset keluarga, tetapi juga menjadi amal jariyah yang kelak akan mengalirkan pahala bagi kedua orang tuanya di akhirat.
Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa orang tua dari penghafal Al-Qur’an akan dikenakan mahkota kemuliaan yang cahayanya lebih terang dari sinar matahari. Maka tak heran, jika kehadiran seorang hafizh di dalam keluarga menjadi harapan besar dan sumber kebahagiaan bagi setiap orang tua.
Pada Selasa, 22 Oktober 2024, menjadi hari bersejarah bagi Abdul Aziz Faqihuddin, atau yang akrab disapa Aziz. Santri kelas XI Matiq A di MATQ Qoryatul Qur’an ini berhasil menyelesaikan setoran hafalan 30 juz disimak oleh Ustaz Surya.
Abdul Aziz Faqihuddin |
Setoran juz terakhirnya, Juz 25, disetorkan dengan lancar di ruang Maktabah Komplek 01 Kauman. Dengan penuh rasa syukur, Aziz menyampaikan kesannya, “Alhamdulillah.” Ia bertekad untuk terus semangat karena perjalanan menjaga hafalan belumlah selesai.
Aziz, putra pertama dari enam bersaudara, lahir di Sukoharjo pada 15 Mei 2008. Selesai ziyadah 30 juz adalah hadiah bagi kedua orang tuanya, Bapak Muladi dan ibu Ibu Rini Istianingsih yang berdomisili di Babadan, Karangmojo, Weru.
Kecintaan Aziz pada Al-Qur’an menjadi motivasi utamanya untuk terus menghafal, dengan harapan menggapai rida Allah ﷻ. Aziz adalah santri yang juga hobi berolahraga dan bercita-cita menjadi seorang mujahid fi sabilillah serta atlet olahraga.
Menghafal 30 juz Al-Qur’an bukanlah perjalanan yang mudah. Dibutuhkan ketekunan, kesabaran, dan kemauan yang kuat. Aziz menuturkan bahwa motivasi terbesarnya adalah menggapai rida Allah, sehingga ia tetap tegar meski menghadapi berbagai tantangan.
Ia selalu berpegang pada quotes favoritnya, “Semua yang berputar akan tetap berputar, jangan berhenti jadi baik,” sebagai pengingat untuk terus berjuang menjaga hafalannya dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Kehadiran Aziz sebagai penghafal Al-Qur’an menjadi kebanggaan tersendiri bagi kedua orang tuanya dan keluarga besarnya. Semua berharap, hafalan yang dimilikinya dapat terus terjaga dan menjadi bekal Aziz dalam meraih cita-citanya.
Kontributor: Ustaz Fathoni
Posting Komentar untuk "Abdul Aziz Faqihuddin, Santri MATQ Qoryatul Qur’an Kelas XI Matiq A Selesaikan Hafalan 30 Juz"