Para mahasantriwati Ma’had Aly Qoryatul Qur’an Komplek 03 Babadan, mengikuti pelajaran berkuda dan memanah. Terlaksana pada hari Rabu, 11 September 2024, sekitar pukul 08.30 - 11.00 WIB. Menghadirkan Ustaz Muhammad Ikhsannudin sebagai pembimbing berkuda, dan Ustazah Ahsanul Hasna sebagai pembimbing memanah.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan keterampilan fisik. Memanah dan berkuda adalah aktivitas fisik yang dapat meningkatkan kebugaran, koordinasi, dan ketangkasan para mahasantri yang mengikuti.
Kegiatan ini juga untuk membentuk karakter dan melatih kedisiplinan. Mengajarkan ketekunan, kesabaran, dan disiplin, yang sejalan dengan nilai-nilai yang ada dalam pendidikan pesantren, khususnya di Ma’had Aly Qoryatul Qur’an.
Menghafalkan syair 5 Rukun 7 Asas |
Memanah dan berkuda merupakan bagian dari tradisi dan ajaran sejarah Islam, seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad ﷺ. Kegiatan ini dapat memperkuat rasa identitas dan penghayatan terhadap sejarah dan ajaran agama.
Menguasai keterampilan baru seperti memanah dan berkuda dapat meningkatkan rasa percaya diri santri. Seringkali melibatkan kerja sama dan dapat membantu dalam membangun kemampuan kepemimpinan di kalangan para mahasantri.
Dengan demikian, acara tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap pendidikan semata, tetapi juga sebagai bagian dari pembentukan karakter dan keterampilan santri. Dan ini adalah bagian dari perjuangan di jalan Allah.
Berinteraksi dengan kuda |
Para mahasantri mengawalinya dengan menghafalkan bait-bait syair “5 Rukun 7 Asas” yang dipopulerkan oleh Fuadbakh feat Khaizuran, syairnya adalah karya dari Habib Qori Afrizan. Hanya bait-bait awal yang dihafalkan pada kesempatan ini.
Dari para nabi dan hamba pilihan
Warisan ilmu yang lama terlupakan
Sebaik hiburan lambang kehormatan
Wasiat sang rasul agar kau ajarkan
Pada buah hati sebagai pegangan
Di dalam Al-Qur'an telah disebutkan
Memanah adalah inti kekuatan.”
Kegiatan dilaksanakan dengan pembagian menjadi 2 kelompok. Sebagian belajar memanah dan sebagian belajar berkuda. Untuk berkuda, mahasantri diajari cara membersihkan debu yang ada di badan kuda, memberi makan, memandikan kuda, dan menaiki kuda.
Kuda harus dirawat dan disayangi |
Mahasantri diajarkan bahwa kuda tidak suka dikasari, tetapi lebih suka disayangi. Kuda akan melakukan apapun yang diperintah si penunggang bila disayangi, dengan cara dibelai rambutnya dan dituntun. Begitulah kuda, jinak tetapi juga bisa ganas.
Kontributor: Ustazah Almar' Atush Sholihah
Posting Komentar untuk "Mahasantriwati Ma’had Aly Qoryatul Qur’an Belajar Berkuda dan Memanah sambil Menghafal Syair “5 Rukun 7 Asas”"