Tim Kepengasuhan Pesantren
PPTQ Qoryatul Qur’an
Kasih sayang orang tua pada anak-anaknya tentunya tidak perlu diragukan lagi. Seperti apa pun diri seorang anak, bagaimana pun kondisinya, akan selalu spesial di mata kedua orang tuanya.
Namun, terkadang cara mengungkapkan rasa sayang itu justru tidak menguntungkan bagi anaknya tercinta. Terlebih dalam konteks anak yang dipondokkan di pesantren.
Orang tua menunjukkan kasih sayang kepada anak |
Beragam model ungkapan sayang yang sering dilakukan para orang tua ketika anak mondok, yang ternyata memiliki efek buruknya, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Menuruti semua kemauan anak. Kebiasaan ini banyak dilakukan orang tua, baik di pesantren ataupun yang tidak mondok di pesantren. Efek buruknya, anak menjadi manja, kurang mandiri, dan kurang bisa menghargai apa yang sudah ada.
2. Sering dijenguk. Tak dipungkiri, jauh dari anak pasti menimbulkan kerinduan, terlebih pada awal mondok. Masa ini, orang tua berusaha sering menjenguk. Efek dari kebiasaan ini, maka anak tidak mampu menyelesaikan masalah pribadi, kurang taat pada guru, dan sulit mendapat nasihat.
3. Selalu resah memikirkan kondisi anak. Pikiran seperti ini muncul dengan berbagai kekhawatiran tak beralasan dan hendaklah dihindari. Efek yang timbul adalah jiwa anak tidak tenang, susah konsentrasi, dan mudah sedih.
4. Membawakan banyak makanan istimewa ketika kunjungan. Kesempatan bertemu anak dengan mengistimewakan buah tangan akan berakibat anak sulit mensyukuri nikmat, banyak mengeluh, dan berharap segera keluar pondok.
Empat poin di atas adalah kebiasaan yang banyak dilakukan orang tua. Bagaimana cara mengatasi hal-hal di atas, padahal tolok ukurnya kurang begitu jelas? Coba kita perhatikan cara di bawah ini.
Bekerjasamalah dengan ustaz-ustazah di pondok dengan menanyakan terlebih dahulu baik buruknya tindakan yang akan dilakukan. Mencermati perubahan-perubahan yang muncul setiap saat. Segera konsultasi ketika mendapati ada kecenderungan tidak baik.
Tunjukkan rasa hormat orang tua pada ustaz-ustazah, karena sikap inilah yang akan dilihat anak. Harus disadari betul bahwa sikap orang tua akan berpengaruh baik pada sikap santri pada ustaz-ustazahnya.
Kesungguhan ustaz-ustazah dalam menanggapi wali santri pun akan memunculkan ketenangan dan kemantapan pada hati wali. Hal ini juga akan mempermudah santri untuk bersikap taat pada ustaznya.
Santri yang taat pada ustaznya akan mudah mendapat ilmu dan mudah menerapkan ilmunya. Dengan begitu, ke depan anak-anak akan menjadi saleh, yang mengalirkan pahala bagi kedua orang tua dan ustaz-ustazahnya.
Wallaahu a'lam bis shawab.
segala yang berlebihan memang harus dihindari, ya, Kak. Termasuk memberikan kasih sayang agar apa yang kita harapkan terhadap perilaku anak bukan malah sebaliknya.
BalasHapusBener, Mbak. Semoga kita bisa bersikap lebih bijak, apalagi soal anak. Semangat!
Hapus